KAJIAN MIGRASI LEBAH HUTAN SUMBAWA DI KPHP BATULANTEH

Muhammad Hidayatullah

Abstract


Koloni lebah dapat bermigrasi secara musiman maupun permanen.  Koloni lebah memanfaatkan kawasan hutan untuk mengembangkan sarang pada waktu tertentu.  Informasi tersebut penting dalam menentukan musim dan tata waktu panen madu bagi para pemburu madu hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi migrasi musiman lebah hutan, perkembangan sarang dan perilaku kewilayahan lebah hutan. Penelitian dilakukan pada tahun 2017, di KPHP Batulanteh Kabupaten Sumbawa di tiga lokasi yaitu Batudulang, Sampa dan Arung Santek. Metode yang digunakan adalah pengamatan migrasi koloni, perkembangan sarang serta perilaku kewilayahan koloni lebah hutan, pada titik-titik pengamatan yang ditentukan secara purposif.  Data yang dikumpulkan dianalisis secara desktriptif.  Hasil pengamatan menunjukkan migrasi lebah hutan terjadi di dalam dan antar pulau. Musim madu di Batudulang terjadi pada Bulan Mei, Juli dan Desember, di Sampa Bulan April, Mei dan Nopember, sedangkan di Arung Santek Bulan April, Mei dan Oktober. Sarang terbentuk sejak kedatangan koloni lebah dan membangun sarang muda berwarna putih bulat kecil, 2 minggu setelahnya menjadi sarang dewasa berwarna coklat bulat pipih besar dan siap dipanen.  Keberadaan sarang dan musim panen madu hutan teramati mengikuti periode pembungaan vegetasi pakan pada masing-masing lokasi.  Aktivitas migrasi lebah pada tiga titik, teramati pada pukul 07.12 – 16.45, namun aktivitas migrasi paling sering dijumpai pada pukul 09.00 – 10.00. Migrasi dapat terjadi karena disebabkan ketersediaan pakan, kondisi lingkungan yang tidak mendukung maupun karena adanya gangguan dari aktivitas manusia.


Keywords


lebah hutan sumbawa, migrasi, KPHP Batulanteh

References


Anendra, Y. C. (2010). Aktivitas Apis cerana Mencari Polen, Identifikasi Polen, dan Kompetisi Menggunakan Sumber Pakan Dengan Apis melliffera. Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Basavarajappa, S., & Raghunandan, K. S. (2013). Colony status of Asian giant honeybee , Apis dorsata Fabricius in Southern Karnataka , India. African Journal of Agricultural Research, 8(8), 680–689. https://doi.org/10.5897/AJAR12.2169

Corlet RT. (2011). Honeybees in Natural Ecsystems dalam Hepburns, H. R dan E. S. Radloff (Eds). Honeybees of Asia. Springer-Verlag Berlin Heidelberg, 1–669. https://doi.org/10.1007/978-3-642-16422-4

F. C. Dyer and Th. D. Seeley. (1994). Colony migration in the tropical honey bee Apis dorsata F . ( Hymenoptera : Apidae ). Insectes Sociaux, Basel, 140, 129–140.

Hadisoesilo, S., Raffiudin, R., Susanti, W., Atmowidi, T., Radloff, S. E., Fuchs, S., Hepburn, C. (2008). Morphometric analysis and biogeography of Apis koschevnikovi Enderlein ( 1906 ) To cite this version : Hal Id : hal-00891922 Original article, (1906).

Hepburn, H. R., & Radloff, S. E. (2011). Honeybees of Asia. Honeybees of Asia. https://doi.org/10.1007/978-3-642-16422-4

Itioka, T., Inoue, T., Kaliang, H. E. T., Kato, M., Nagamitsu, T., Momose, K., … Yamane, S. (2001). Six-Year Population Fluctuation of the Giant Honey Bee Apis dorsata ( Hymenoptera : Apidae ) in a Tropical Lowland Dipterocarp Forest in Sarawak. Annals of the Entomological Society of America, 94(4), 545–549.

K. S. Raghunandan and S. Basavarajappa. (2014). Bio-ecology of Asian giant honeybee , Apis dorsata F . ( Hymenoptera : Apidae ) at Arid , semi-Arid and Malnad regions of South-Western Karnataka , India. Biodiversity and Environmental Sciences (JBES), 4(May), 205–224. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.12259.96804

Kuntadi. (2013). Langkah langkah Meningkatkan Produksi dan Kualitas Hasil Perlebahan. Pusat Litbang Konservasi Dan Rehabilitasi, 1–15.

Kuntadi. (2014). Signifikansi studi karakteristik madu bagi kepentingan perlindungan konsumen. Proseding Seminar Nasional Hasil Penelitian HHBK, Balikpapan, 4 Desember 2014, 277–289.

Liu, F., Roubik, D. W., He, D., & Li, J. (2007). Old comb for nesting site recognition by Apis dorsata ? Field experiments in China. Insectes Sociaux, Basel, 54, 424–426. https://doi.org/10.1007/s00040-007-0963-4

Makinson, J. C. (2013). Collective decision-making in honey bees during nest-site selection. Thesis, Shcool of Biological Science. NSW 2006 Australia.

Maryani, R., Alviya, I., Budiarifanti, V., & Salmiah, M. (2013). Melestarikan Lanskap Hutan Sumbawa melalui. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perubahan Iklim Dan Kebijakan. Kementerian Kehutanan, 7(13), 1–4. Retrieved from http://www.forda-mof.org/files/13Retno-brief_lanskap_madu.pdf

Nipan Abdul Halim dan M. Suharno. (2001). Teknik Mencangkok Royal Jelly , Lebah Madu Apis Mellifera Ligustica dan Prospek Bisnis. Penerbit Kanisius.

Oldroyd, B. and N., & Piyamas. (2009). Conservation of Asian honey bees Review article Conservation of Asian honey bees *. Apidologie, 20(May), 296–312. https://doi.org/10.1051/apido/2009021

Rattanawannee and Chanchao. (2011). Bee Diversity in Thailand and the Applications of Bee Products. Intechopen, 133–163.

Woyke J, J. W. and M. W. (2012). Swarming and Migration of Apis dorsata and Apis laboriosa Honey Bees in India , Nepal And Bhutan. Journal of Apicultural Science, 56(1), 81–91. https://doi.org/10.2478/v10289-012-0009-7




DOI: https://doi.org/10.20886/jpkf.2019.3.2.87-100

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright©2018 | Jurnal Penelitian Kehutanan Faloak (JPKF)

eISSN : 2579-5805, pISSN : 2620-617X
JPKF is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK indexed By: