KELEMBAGAAN MITIGASI KEKERINGAN DI KABUPATEN GROBOGAN (Institution of drought mitigation in Grobogan Regency)

Faiqotul Falah, Purwanto Purwanto

Abstract


ABSTRACT

Drought that occurs almost every year in Grobogan Regency should be anticipated and mitigated by all stakeholders. This paper aims to review the institutional aspects on drought mitigation in Grobogan, as a source to develop a policy on drought mitigation. The data were collected through literature review, structured interviews, and focus group discussion. The data analysis was conducted qualitatively using analysis matrixes of policies’ content, stakeholders’ roles, and institutional capabilities. This study showed that : 1) The government of Grobogan Regency had issued six regulations related to general disaster mitigation and strategy of drinking water supply, but no spesific regulation on drought mitigation issued yet; 2) there is no database on the losses caused by drought and no information about potential water source locations in Grobogan Regency; 3) there are no master plans to anticipate and mitigate drought disasters; and 4) a Disaster Response Forum and Drinking Water & Environmental Health Working Group have been established, but not specifically dealing with drought. The required steps to mitigate drought in Grobogan are: 1) Establishment of Drought Mitigation Forum; 2) Preparation of drought information database including identification of new water sources and water conservation technology; 3) Preparation of Drought Mitigation Master plan; and 4) Drafting and establishing local regulations on water utilization, protection and utilization of springs, and drought mitigation system.

Keywords: drought; institution; mitigation; master plan

 

ABSTRAK

Kekeringan yang terjadi hampir setiap tahun di Grobogan seharusnya dapat diantisipasi dan dikurangi dampak negatifnya secara bersama oleh semua pihak yang terkait. Tulisan ini bertujuan mengkaji kelembagaan mitigasi kekeringan di Kabupaten Grobogan, sebagai bahan penyusunan kebijakan mitigasi kekeringan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka, wawancara terstruktur, dan diskusi kelompok terarah. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan bantuan matrik analisis isi kebijakan, matrik peran parapihak, serta matrik analisis kapabilitas lembaga. Hasil kajian menunjukkan bahwa : 1) Pemerintah Kabupaten Grobogan telah mengeluarkan enam peraturan terkait penanggulangan bencana secara umum serta strategi penyediaan air minum, namun belum ada aturan khusus mengenai mitigasi kekeringan; 2) belum ada data kerugian akibat kekeringan yang terjadi setiap tahun, serta data titik-titik potensi sumber air di Kabupaten Grobogan; 3) belum ada rencana induk untuk antisipasi dan mitigasi bencana kekeringan, dan 4) telah dibentuk Forum Tanggap Bencana dan Pokja AMPL (Air Minum Penyehatan Lingkungan), namun tidak secara khusus menangani kekeringan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mitigasi kekeringan di Kabupaten Grobogan adalah : 1) Pembentukan Forum Mitigasi Kekeringan; 2) Penyusunan database informasi bencana kekeringan, termasuk identifikasi sumber air dan teknologi konservasi air yang aplikatif; 3) Penyusunan Rencana Induk Mitigasi Kekeringan; dan 4) Penyusunan dan penetapan aturan pemanfaatan air, aturan perlindungan dan pemanfaatan mata air, serta sistem mitigasi kekeringan.

Kata kunci: kekeringan; kelembagaan; mitigasi; rencana induk


Keywords


drought; institution; mitigation; master plan

References


Bappeda Kabupaten Grobogan. (2017). Sosialisasi perbup no. 83 tahun 2016 tentang kebijakan dan strategi daerah pengembangan sistem air minum kab. grobogan. Grobogan: Bappeda Kab. Grobogan.

Bokal, S., Grobicki, A., Kindler, J., & Thalmeinerova, D. (2014). From national to regional plans – the integrated drought management programme of the global water partnership for Central and Eastern Europe. Weather and Climate Extremes, 3, 37–46. http://doi.org/10.1016/j.wace.2014.03.006

Coburn, A., Spence, R. J. S., & Pomonis, A. (1994). Disaster mitigation (2nd Editio). Cambridge, UK.

Federman, D. K., Arreguín, F. I., & Pérez, M. L. (2014). Constructing a framework for national drought policy : the way forward in Mexico. Weather and Climate Extremes, 3, 90–94. http://doi.org/10.1016/j.wace.2014.04.003

Hastuti, D., Sarwono, & Muryani, C. (2017). Mitigasi kesiapsiagaan dan adaptasi masyarakat terhadap bahaya kekeringan Kabupaten Grobogan. Jurnal GeoEco, 3(1), 47–57. Retrieved from 07/04/2017 https://jurnal.uns.ac.id/GeoEco/article/view/11044

Irawan, B. (2016). Kapasitas organisasi dan pelayanan publik. Jakarta: Publica.

Londok, C. I. (2014). Implementasi kebijakan penanggulangan bencana (Suatu studi di badan penanggulangan bencana daerah Kabupaten Minahasa Tenggara). Jurnal Administrasi Publik, 2(001). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/4502

Muller, J. C., & Cross, R. (2014). Adapting to climate change and addressing drought – learning from the Red Cross Red Crescent experiences in the Horn of Africa. Weather and Climate Extremes, 3, 31–36. http://doi.org/10.1016/j.wace.2014.03.009

Muryani, C., Sarwono, & Hastuti, D. (2016). Adaptasi masyarakat terhadap bencana kekeringan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Upaya Pengurangan Risiko Bencana Terkait Perubahan Iklim (pp. 348–355). Surakarta: Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/8574/33_Chatarina Muryani.pdf?sequence=1

Paula, A., Gutiérrez, A., Engle, N. L., Nys, E. De, Molejón, C., & Sávio, E. (2014). Drought preparedness in Brazil. Weather and Climate Extremes, 3, 95–106. http://doi.org/10.1016/j.wace.2013.12.001

Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan No 13 Tahun 2012 tentang Pengelolaan air tanah (2012). Republic of Indonesia.

Pemerintah Kabupaten Grobogan. (2016). Pencegahan dan Penanggulangan bencana tahun 2015. Retrieved from https://www.grobogan.go.id/mitigasi-bencana/1177-pencegahan-dan-penanggulangan-bencana-tahun-2015

Ponce, V. M., & The Ojos Negros Research Group. (2003). Three issues of sustainable management in the Ojos Negro Valley, Baja California, Mexico. Retrieved from http://threeissues.sdsu.edu/three_issues_droughtfacts04.html

Priambodo, S. A. (2009). Panduan praktis mengatasi bencana. Yogyakarta: Kanisius.

Purwanto, & Supangat, A. B. (2017). Perilaku konsumsi air rumah tangga di Dusun Pamor, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan. Sosial Ekonomi Kehutanan, 14(3), 1–13.

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Equilibrium, 5(Januari-Juni), 1–8. Retrieved from http://www.academia.edu/19162863/Jurnal_Penelitian_Kualitatif

Rosyid, M. (2016). Komunitas Samin di Kudus Jawa Tengah dalam mempertahankan jati diri di tengah problematika kehidupannya. Masyarakat Indonesia, 42(2), 167–184. Retrieved from http://jmi.ipsk.lipi.go.id/index.php/jmiipsk/article/view/670

Setiawan, S. (2005). Refleksi Sikap Hidup Masyarakat Jawa dalam Karya Patung. Universitas Sebelas Maret.

Solh, M., & Ginkel, M. Van. (2014). Drought preparedness and drought mitigation in the developing world ’ s drylands. Weather and Climate Extremes, 3, 62–66. http://doi.org/10.1016/j.wace.2014.03.003

Tjahyono, J. A. E. (2005). Survey pendahuluan bitumen padat di Daerah Sendangharjo Kabupaten Blora, Propinsi Jawa Tengah. Bandung, Indonesia. Retrieved from psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium/Batubara/32. ProsdBlora_No11.pdf

Tjakrawarsa, G., & Supangat, A. B. (2015). Karakteristik kekeringan di Kabupaten Grobogan dan alternatif pemecahannya. In Kemandirian Daerah dalam Mitigasi Bencana Menuju Pembangunan Berkelanjutan (pp. 127–132). Surakarta: S2 PKLH Universitas Sebelas Maret, Ikatan Ahli Kebencanaan, LAPAN.

Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana (2007). Republic of Indonesia.

United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR), & United Nations General Assembly (UNGA). (2016). Report of the open-ended intergovernmental expert working group on indicators and terminology relating to disaster risk reduction. UNGA Seventy-First Session, Agenda Item 19 (C), Sustainable Development: Disaster Risk Reduction, 21184(December), 1–44. Retrieved from

https://www.preventionweb.net/files/50683_oiewgreportenglish.pdf

Widyastuti, M. (2005). Manajemen bencana : kajian dan ruang lingkup. Jurnal Madani Edisi Lll Nopember 2005, -(-), 1–15.

Wilhite, D. A. (2000). Drought as a natural hazard: Concepts and definitions. Drought: A Global Assessment, 3–18. http://doi.org/10.1177/0956247807076912

Wilhite, D. A., Sivakumar, M. V. K., & Pulwarty, R. (2014). Managing drought risk in a changing climate : The role of national drought policy. Weather and Climate Extremes, 3(March 2013), 4–13. http://doi.org/10.1016/j.wace.2014.01.002

World Meteorological Organization, & Global Water Partnership. (2014). National Drought Management Policy Guidelines A Template for Action Integrated Drought Management Programme (IDMP). Retrieved from www.drought.unl.edu




DOI: https://doi.org/10.20886/jppdas.2018.2.2.151-172

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

 

Published by:

Cooperation the Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo) with the Indonesian Soil and Water Conservation Society (MKTI)

eISSN : 2579-5511,  pISSN : 2579-6097

 

Secretary:

The Center for Implementation of Standards for Environmental and Forestry Instruments Solo (BPSILHK Solo)
Jl. Jend A. Yani-Pabelan, Kartasura Po.BOX 295 Surakarta 57102
Phone.(0271) 716709 ; Fax(0271) 716959;
Email : sekred.jppdas@gmail.com

Website : http://dassolo.litbang.menlhk.go.id/

Copyright : Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research)