KARAKTERISTIK MORFOLOGI SERTA PERKEMBANGAN FIG NYAWAI (Ficus variegata Blume) DI KEBUN RAYA CIBODAS

Agus Astho Pramono, Evayusvita Rustam

Abstract


Nyawai (Ficus variegata Blume) merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki prospek yang baik untuk hutan tanaman. Informasi tentang aspek biologi reproduksinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi bunga dan buah nyawai, serta tahapan perkembangan fig. Penelitian dilakukan di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Kegiatan penelitian meliputi: 1) pengamatan morfologi bunga dan buah, dan 2) pengamatan perkembangan fig. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik morfologi fig nyawai yang dijumpai di Kebun Raya Cibodas, memiliki variasi yang tinggi dalam hal ukuran dan warna. Berdasarkan karakteristik morfologi bunga, secara individual ditemui dua tipe pohon yang mencirikan sebagai pohon menghasilkan bunga jantan dan penghasil bunga betina. Perbedaan antara tahap bunga, buah muda, dan buah matang tidak dapat dibakukan berdasarkan karakteristik morfologi eksternal dari fig. Tingkat kematangan buah nyawai dapat dilakukan dengan membelah fig. Nyawai tahap kuncup bunga berakhir sekitar 6-11 hari setelah munculya tunas fig, dan tahap bunga berakhir 11-26 hari. Perkembangan kuncup bunga menjadi buah yang matang memakan waktu sekitar 2-3 bulan. Hasil penelitian menyarankan untuk tidak mengumpulkan benih dari fig yang berukuran kecil, meskipun mereka memiliki karakteristik fisik fig yang matang.

Keywords


bunga; buah; Ficus; fig; synconia

Full Text:

PDF

References


Chaudhary, L.B., Sudhakar, J.V, Kumar, A., Bajpai, O., Tiwari, R., and Murthy, G.V.S. 2012. Synopsis of the Genus Ficus L. (Moraceae) in India. Taiwania, 57(2): 193-216.

Effendi, R. 2012. Kajian keberhasilan pertumbuhan tanaman nyawai (Ficus variegata Blume) di KHDTK Cikampek, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 9(2):95-104.

Ganeshaiah, K.N., Kathuria P., Shaanker R.U., Vasudeva R., 1995. Evolutionof style-length variability in figs and optimization of ovipositor length in their pollinator waps: a coevolutionary model. Journal of Genetics, 74 (1-2):25-39.

Haryjanto, L., dan Hadiyan, Y. 2014. Eksplorasi benih nyawai (Ficus variegata blume) di kecamatan long hubung, kabupaten kutai barat, Kalimantan Timur. Wana Benih. 15(2): 61-72.

Harrison, R.D., Yamamura, N., and Inoue, T. 2000. Phenology of a common roadside fig in Sarawak. Ecological Research. 15:47-61.

Liu, P., Chen, F., Yang, J. 1988. Identification, properties and uses of some Southeast Asian woods. Yokohama, Japan : International Tropical Timber Organization ; Beijing : Research Institute of Wood Industry, Chinese Academy of Forestry

Pramono, A.A, Rustam, E., Nurhasybi, Djam’an D.F., Ismiati, E., Abay. 2011. Kajian Ekologi dan Biologi Benih dan Bibit Nyawai (Ficus Variegata Blume), Kayu Bawang (Dysoxylum Mollisimum Blume) dan Jelutung Rawa (Dyera Lowii Hook.F) Laporan Hasil Penelitian Sumber Dana DIPA BPTPTH Bogor.

Rusmana. 2013. Teknik Produksi Bibit dan Prospek Pengembangan Hutan Tanaman Nyawai (Ficus variegata Blume.). Fokus Litbang 29 Januari 2013. Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru. http://foreibanjarbaru.or.id/ archives/471?cat=12. Diakses 16 September 2015.

Seraia A.S., Tsybulia N.V., Dul'tseva G.G. 2008. Role of some species of Ficus in amelioration of environment. Aviakosm Ekolog Med. 42(4):66-70.

Shanahan, M., So, S., Gompton, S.G., and Corlett, R. 2001. Fig-eating by vertebrate frugivores: a global review. Biological Reviews. 76(4):529–572.

Sreekar, R., Le, N.T.P., and Harrison R.D. 2010. Vertebrate assemblage at a fruiting fig (Ficus caulocarpa) in Maliau basin, Malaysia. Tropical Conservation Science. 3(2):218-227.

Sumarni, G., Muslich, M., Hadjib, N., Krisdianto, Malik, D., Suprapti, S., Basri, E., Pari, G., Iskandar, M.I., dan Siagian, R.M. 2009. Sifat dan Kegunaan Kayu: 15 Jenis Andalan Setempat Jawa Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Tzeng H.Y, Lu, F.Y, Ou C.H, Lu, K.C, and Tseng, LJ. 2006. Pollinational-mutualism strategy of Ficus erecta var. beecheyana and Blastophaga nipponica in seasonal Guandaushi Forest Ecosystem, Taiwan. Botanical Studies. 47: 307-318.

Ware A.B., Kaye, P.T., Compton, S.G., Noort, S.V. 1993, Fig volatiles: Their role in attracting pollinators and maintaining pollinator specificity. Plant Systematics and Evolution. 186(3-4):147-156.




DOI: https://doi.org/10.20886/bptpth.2015.3.2.91-100

Copyright (c) 2016 Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Privacy Statement

The names and email addresses entered in this journal site will be used exclusively for the stated purposes of this journal and will not be made available for any other purpose or to any other party.

 

Published by:

Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)

Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan
Jl. Pakuan Ciheuleut PO BOX 105 Bogor Jawa Barat  Indonesia
telepon  : 0817742659/081283343209/085243000150
email     : yuli_bramasto@yahoo.co.id

               sekrejpth@gmail.com

               triastutiwisudayati@gmail.com

               bpkm_munasri@yahoo.co.id

Web      : http://benih-bogor.litbang.menlhk.go.id/

email    : bptpth@forda-mof.org

This journal indexed by:

 

Copyright © 2017|Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (e-ISSN 2527-6565, p-ISSN 2354-8568)