VARIASI GENETIK PERTUMBUHAN SEMAI PADA UJI PROVENAN NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum) DARI DELAPAN PULAU DI INDONESIA

Tri Maria Hasnah, Eritrina Windyarini

Abstract


Nyamplung (Calophyllum inophyllum) menjadi salah satu jenis HHBK yang berpotensi sebagai biofuel mulai banyak dikembangkan untuk mendukung kebijakan energi nasional pemerintah. Adanya sumber benih Nyamplung sebagai penyedia bahan baku menjadi kebutuhan mendesak. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber benih membutuhkan serangkaian uji-uji pemuliaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik pertumbuhan semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia sebagai informasi awal bagi seleksi dalam uji provenan/ras lahan yang akan dilakukan. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok (RCBD) yang terdiri atas 8 provenan (@25 semai) dengan 6 ulangan (blok), sehingga total ada 1200 semai. Provenan tersebut berasal dari Gunung Kidul (Jawa), Padang (Sumatera), Ketapang (Kalimantan), Madura (Madura), Dompu (Sumbawa), Selayar (Sulawesi), Bali (Bali), dan Yapen (Papua). Karakter yang diamati adalah tinggi, diameter, kekokohan semai dan persen hidup yang dilakukan setiap bulan hingga semai siap tanam (6 bulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen jadi semai Nyamplung dari 8 pulau di Indonesia berbeda nyata antar provenan, dengan kisaran 56,00% (Bali) - 96,67% (Padang) pada umur 6 bulan. Masing-masing provenan membutuhkan waktu rata-rata 2 bulan untuk beradaptasi di persemaian (persen jadi semai stabil pada bulan ke-3). Pertumbuhan semai dari Provenan Ketapang menjadi yang terbaik dari 8 pulau di Indonesia (tinggi semai 50,16 cm, diameter semai 7,79 mm dan kekokohan semai 6,49 cm/mm).


Keywords


Indonesia; nyamplung; semai; variasi genetik

Full Text:

PDF

References


Andersen, U.S., Córdova J.P., Nielsen, U.B. & Kollmann, J. 2008. Provenance variation in germination and seedling growth of Abies guatemalensis Rehder. Forest Ecology and Management 255 (5-6) :

-1840.

Bustomi, S., T. Rostiwati, R. Sudradjat, B. Leksono, A.S. Kosasih, I. Anggraeni, D. Syamsuwida, Y. Lisnawati, Y. Mile, D. Djaenudin, Mahfudz, E. Rahman. 2008. Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) Sumber Energi Biofuel yang Potensial. Jakarta: Pusat Informasi Kehutanan.

Cahyono, Deddy D.N. dan Rayan. 2012.

Perbandingan semai empat provenans

ShoreaGysbertsiana Burck di per- semaian. Jurnal Penelitian Dipterokarpa. Volume 6, No. 1. Juni 2012.

Caliskan, S. 2014. Germination and seedling growth of holm oak (Quercus ilex L.): effects of provenance, temperature, and radicle pruning. Journal of Biogeo- sciences and Forestry7: 103-109.

Dlamini, C.S. 2010. Provenance and family variation in germination and early seedling growth in Sclerocarya birrea sub species caffra. Journal of Horticulture and Forestry Vol 2 (9) : pp. 229-235.

ESDM. 2006. Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2006 - 2025: Sesuai Peraturan

Presiden Nomor 5 Tahun 2006. Jakarta.

Hasnah, Tri Maria dan Leksono, Budi. 2012.

Variasi genetik pertumbuhan semai, kandungan nitrogen jaringan dan klorofil antar populasi Nyamplung (Calophyllum inophyllum) di pulau Jawa. Prosiding Seminar Nasional Hasil Hutan Bukan Kayu: Peranan Hasil Litbang HHBK dalam Mendukung Pembangunan Kehu- tanan di mataram 12 september 2012.

Haase, Diane L. 2007. Morphological and physiological evaluations of seedling quality. In: Riley, L. E.; Dumroese, R. K.; Landis, T. D., tech. coords. 2007. National Proceedings: Forest and Conservation Nursery Associations2006. Proc. RMRS- P-50. Fort Collins, CO: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Rocky Mountain Research Station. Online: http://www.rngr.net/nurseries/publication s/proceedings.

Hani, A. 2011. Pengaruh penyiraman air laut terhadap bibit nyamplung (Calophyllum inophyllum). Tekno Hutan Tanaman vol 4 (2) : pp. 79-84.

Hendromono. 2003. Kriteria penilaian mutu bibit dalam wadah yang siap tanam untuk rehabilitasi hutan dan lahan. Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehu- tanan. Vol. 4 No 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.

Jayusman. 2006. Evaluasi keragaman genetik bibit surian di persemaian. Wana Benih Vol. 7 No. 1 Juli Tahun 2006. Puslitbang Hutan Tanaman. Yogyakarta.

L e k s o n o , B u d i ; M a h f u d z , M P ; Nurtjahjaningsih, ILG; dan Lisnawati, Yunita. 2009. Modul Pelatihan untuk Pelaksana Pengelolaan Demplot DME Berbasis Hutan Tanaman Nyamplung: Teknik Pengembangan Sumber Benih. Badan Litbang Kehutanan. Departemen Kehutanan, Jakarta.

Leksono, Budi; Lisnawati, Yunita; Rahman, Encep; Putri, Kurniawati Purwaka. 2010. Potensi tegakan dan karakteristik enam populasi Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) Ras Jawa. Prosiding Workship Sintesa Hasil Penelitian Hutan Tanaman. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Masyhud. 2009. Siaran Pers Nomor: S.639/PIK- 1/2009 : Menhut Resmikan Demplot Desa Mandiri Energi (DME) dari Tanaman Nyamplung (Calophyllum Inophyllum). Kementerian Kehutanan.

Mashudi. 2009. Daya trubus pangkasan pulai darat (Alstonia angustiloba Miq.) dari populasi lubuk linggau, Sumatera Selatan melalui aplikasi variasi media tumbuh dan dosis pupuk NPK. Prosiding Eksplose Hasil-Hasil Penelitian: Status Terkini Penelitian Pemuliaan Tanaman Hutan. BBPBPTH 1 Oktober 2009 halaman 193-

Mexal J.G., Landis T.D. 1990. Target seedling concepts: height and diameter. In: Rose R, Campbell SJ, Landis TD, editors. Target

S e e d l i n g S y m p o s i u m : C o m b i n e d Proceedings of The Western Forest Nursery Associations. 1990 August 13- 17; Roseburg, OR. Fort Collins (CO): USDA Forest Service, Rocky Mountain Forest and Range Experiment Station. General Technical Report RM-200. p 17- 35.

Munthali, C.R.Y., Chirwa, P. W. & Akinnifesi, F. K. 2012. Genetic variation among and within provenances of Adansonia digitata

L. (Baobab) in seed germination and seedling growth from selected natural populations in Malawi. Agroforestry Systems 86(3): pp 419-431.

Pinto, J.R. 2011. Morphology targets: what do seedling morphological attributes tell us? In: Riley LE, Haase DL, Pinto JR, t e c h n i c a l c o o r d i n a t o r s . N a t i o n a l Proceedings: Forest and Conservation Nursery Associations2010. Proc. RMRS- P-65. Fort Collins, CO: USDA Forest Service, Rocky Mountain Research S t a t i o n : 7 4 - 7 9 . Av a i l a b l e a t : http://www.fs.fed.us/rm/pubs/rmrs_p065

.html

Thompson, B.E. 1985. Seedling morphological evaluation, what you can tell by looking. In Proceedings: Evaluating Seedling Quality: Principles, Procedures, And Predictive Abilities of Major Tests. Workshop held October 16-18, 1984. Forest Research Laboratory, Oregon State University,Corvallis, ISBN 0-87437-000-

Zobel, B.J., J.T. Talbert. 1984. Applied Forest Tree Improvement. John Wiley & Sons Inc. Canada.




DOI: https://doi.org/10.20886/bptpth.2014.2.2.77-88

Copyright (c) 2016 Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Privacy Statement

The names and email addresses entered in this journal site will be used exclusively for the stated purposes of this journal and will not be made available for any other purpose or to any other party.

 

Published by:

Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)

Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan
Jl. Pakuan Ciheuleut PO BOX 105 Bogor Jawa Barat  Indonesia
telepon  : 0817742659/081283343209/085243000150
email     : yuli_bramasto@yahoo.co.id

               sekrejpth@gmail.com

               triastutiwisudayati@gmail.com

               bpkm_munasri@yahoo.co.id

Web      : http://benih-bogor.litbang.menlhk.go.id/

email    : bptpth@forda-mof.org

This journal indexed by:

 

Copyright © 2017|Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan (e-ISSN 2527-6565, p-ISSN 2354-8568)