EVALUASI KEMAMPUAN PENGGUNAAN LAHAN BERSOLUM DANGKAL
Sari
Evaluasi lahan untuk perencanaan penggunaan lahan dan penentuan teknik konservasi yang sesuai perlu dilakukan agar dapat berfungsi secara lestari. Untuk itu maka dilakukan analisis Kemampuan Penggunaan Lahan (KPL). Penelitian dilakukan di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sub daerah aliran sungai (DAS) seluas 10,82 ha digunakan sebagai unit analisis, yang dibagi menjadi unit lahan berdasar kesamaan kondisi biofisik. Data biofisik yang digunakan meliputi curah hujan, bulan basah dan kering dalam setahun, jenis tanah, tekstur dan struktur tanah, kedalaman efektif, kedalaman regolit, kemiringan lahan, tipe batuan, persentase singkapan dan batuan di permukaan, serta drainase.Perhitungan erosi menggunakan model Universal Soil Lost Equation (USLE). Analisis KPL dilakukan untuk klasifikasi unit lahan ke dalam klas KPL tertentu. Analisis dilakukan pada setiap unit lahan dengan software ArcMap 9.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klas VIIg mendominasi daerah penelitian, modifikasi faktor P menyebabkan penurunan TBE sehingga klas TBE berat yang semula seluas 30,57% menjadi hanya 14,15%, TBE sangat berat semula 32,25% menjadi 4,55% dan sebaliknya klas TBE sedang bertambah luasannya dari 37,18% menjadi 81,30%. Dalam pengelolaan lahan perlu dilakukan perbaikan teras dan keberadaan tanaman keras permanen perlu dipertahankan
Kata Kunci
Teks Lengkap:
pdf Bahasa IndonesiaReferensi
Achlil, K. (1995).Lahan kritis: pengertian dan kriteria. Surakarta: Balai Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Surakarta.
Anonymous. (2007).Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Diakses20 November 2007 darihttp://www.wonogiri.go.id
Anonymous. (1995).Pedoman penyusunan rencana teknik lapangan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah Daerah Aliran Sungai.Makassar: Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Jeneberang-Walanae.
Anonymous. (2007).Model pengelolaan hutan tanaman terpadu untuk peningkatan fungsi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di daerah tangkapan air waduk serba guna Wonogiri: studi kasus di Sub DAS Keduang, Kecamatan Nguntoronadi. Surakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Universitas Sebelas Maret.
BKKBN. (2012).Dampak kependudukan terhadap ketahanan pangan. Diakses 19 Maret 2014 dari www.bkkbn.org
Crosier, S., Booth, B., Dalton, K., Mitchell, A., & Clark, K. (2004).Arcis 9, Getting started with ArcGis.Redland, California: ESRI.
Dissmeyer, G.E. & Foster, G.R. (1984).A guide for predicting sheet and rill erosion on forest land. Georgia: USDA, Forest Service, Southern Region Atlanta.
Djaingsastro, N., Prakosa, D., & Triwilaida. (1999). Efektivitas sekat tanaman dalam pengendalian erosi di lahan pertanian : studi kasus di DTW Sermo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Buletin Pengelolaan DAS1, 43-52.
Donie, S. (1995). Tingkat erosi beberapa pola usaha tani lahan kering pada kondisi lahan di Sub DAS Wuryantoro. Jurnal Pengelolaan DAS II(2), 27-44.
Donie, S. &Sudradjat, R. (1996). Vetiver grass as erosion and land productivity control. Jurnal Pengelolaan DAS II(3), 1-7.
Eduardo P. Paningbatan, J. (2001). Hydrology and soil erosion models for catchment researh and management. InA.R., M., Leslie, R.N. (Eds.), Soil Erosion Management Research in Asia.Proceedings of the 5th Management of SoilErosion Consortium (MSEC) Assembly, held at Semarang, Central Java, Indonesia.
FAO. (1976).A framework for land evaluation.(FAO Soils Bulletin). Rome: FAO and Agriculture Organization of the United Nations.
Fletcher, J.R. & Gibb, R.G. (1990).Land resource survey handbook for soil conservation planning in Indonesia. Ministry of Forestry Directorate General Reforestation and Land Rehabilitation Indonesia and Department of Scientific and Industrial Research DSIR Land Resources Palmerston North New Zealand.
Geibler, C., Böhnke, M., Bruelheide, H., Shi, X., & Scholten, T. (2012). Splash erosion potential under tree canopies in subtropical SE China. CATENA91, 85-93.
Hairiah, K., Suprayogo, D., Widianto, Berlian, Suhara, E., Mardiastuning, A., …,& Rahayu, S. (2012).Alih guna lahan hutan menjadi lahan agroforestri berbasis kopi : ketebalan seresah, populasi cacing tanah dan makroporositas tanah. Diakses 29 Juni
dari http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Publications/files/book/BK0063-04/BK0063-04-9.pdf
Kefi, M., Yoshino, K., Setiawan, Y., Zayani, K., & Boufaroua, M. (2011). Assessment of the effects of vegetation on soil erosion risk by water: a case of study of the Batta watershed in Tunisia. Environ. Earth Sci. 64, 707-719.
Mao, R. & Zeng, D.H. (2010). Changes in soil particulate organic matter, microbial biomass, and activity following afforestation of marginal agricultural lands in a Semi-Arid Area of Northeast China. Environ. Manag. 46, 110-116.
Moniaga, V.R.B. (2011). Analisis daya dukung lahan pertanian. ASE7, 61-68.
Munibah, K., Sitorus, S.R.P., Rustiadi, E., Gandasasmita, K., & Hartrisari. (2010). Dampak perubahan penggunaan lahan terhadap erosi di DAS Cidanau, Banten. Jurnal Tanah dan Iklim 32, 55-69.
Nunes, A.N., de Almeida, A.C., & Coelho, C.O.A. (2011). Impacts of land use and cover type on runoff and soil erosion in a marginal area of Portugal. Applied Geography31, 637-699.
Oost, K.V., Govers, G., Alba, S.d., & Quine, T.A. (2006). Tillage erosionc: a review of controlling factors and implications for soil quality. Progress in Physical Geography 30, 443-466.
Prakosa, D. & Priyono, C.N.S. (1996). Pengaruh sekat rumput dan tanaman legume terhadap pengendalian erosi dan perubahan sifat tanam pada lahan bekas letusan Gunung Berapi. Jurnal Pengelolaan DAS I (3).
Rivera, S., Ferreira, O.I., Anguta, P.M.d.,& Espinal, F.M. (2011). Soil and economic loss evaluation on small hillside farms in the Central Mountains of Honduras. Journal of Sustainable Forestry30, 57-78.
Schmidt, F.H.A. & Fergusson, J.H.S. (1951).Rainfall type based on wet and dry periods of ratios from Indonesia with Western New Guinea. Jakarta: Directorate Meteorology and Geophysics.
Subandrio, B., Lastiantoro, Y., & Kusnadi, D. (1995). Kajian aspek konservasi dan ekonomi tanaman empon-empon sebagai tanaman bawah pada hutan rakyat di Madura. Jurnal Pengelolaan DAS II (l), 21-27.
Triwilaida. (2000). Efektivitas bebagai jenis tanaman kayu-kayuan dalam pengendalian erosi di DTW Wonogiri : suatu analisis. Buletin Pengelolaan DAS VI (1), 32-46.
Utomo, W.H. (1989).Mencegah erosi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Utomo, W.H. (1994).Erosi dan konservasi tanah. Malang: Penerbit IKIP Malang. Wahyuningrum, N., Priyono, C.N.S., Wardojo, Harjadi, B., Savitri, E., Sudimin, & Sudirman. (2003). Pedoman teknis klasifikasi kemampuan dan penggunaan lahan.
Info DAS15, 1-103.
Weischmeier, W.H. & Smith, D.D. (1978).Predicting rainfall erosion losses: a guide to conservation planning. InAgriculture, U.S.D.o. (Ed.), Agriculture Handbook. Science and Education Administration.Washington DC:USDA.
DOI: https://doi.org/10.9868/ifrj.2.1.39-54
##submission.copyrightStatement##
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Keonservasi Alam (ISSN:2338-9249)