DAERAH PENYEBARAN, POPULASI DAN HABITAT PAKU POHON (Cyathea spp. dan Dicksonia spp.) DI BALI

Siti Fatimah Hanum, Ema Hendriyani, Agung Kurniawan

Sari


Paku pohon marga Cibotium, Cyathea dan Dicksonia termasuk kelompok tumbuhan dengan prioritas tinggi untuk konservasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis paku pohon, penyebaran, kondisi populasi dan habitatnya di Bali untuk pelaksanaan reintroduksi. Paku pohon yang digunakan dalam penelitian ini adalah marga Cyathea dan Dicksonia yang terdiri dari Cyathea contaminans (Wall.ex Hook) Copel., Cyathea latebrosa (Wall.ex Hook) Copel., dan Dicksonia blumei (Kunze) Moore. Penelitian dilakukan melalui eksplorasi dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan paku pohon dengan metode purposive random sampling, menghitung jumlah dan struktur populasi dengan metode transek. C. contaminans, C. latebrosa dan D.blumei dijumpai di Pulau Bali. Penyebaran D.blumei bertambah hingga Bukit Pohen setelah sebelumnya dilaporkan hanya dijumpai di Bukit Tapak. Populasi D.blumei pada CA Batukahu memiliki kerapatan 12 pohon/ha, habitat hutan alami, agak terbuka-terlindung dari kemiringan tanah dari landai sampai curam pada ketinggian lokasi 1.540-1.875 m dpl. Populasi C latebrosa dan C. contaminans pada CA Batukahu memiliki kerapatan 332 pohon/ha dan 13 pohon/ha sedangkan di Hutan Gunung Abang-Agung memiliki kerapatan 105 pohon/ha dan 41 pohon/ha


Kata Kunci


Paku pohon, populasi dan penyebaran, reintroduksi, Bali

Teks Lengkap:

Untitled

Referensi


BKSDA, (2011). Cagar Alam Batukahu. http://www.ksda-bali.go.id/?page_id=11 Diakses tanggal 10 April 2014.

BKSDA, (2011). TWA Penelokan. http://www.ksda-bali.go.id/?page_id=16 Diakses tanggal 10 April 2014.

Agurauija, R. (2001). Population status of five hawaiian endemic fern taxa within the Genus Diellia (Aspleniaceae). CBM:s Skriftserie 3: 7-24.

Arinasa, IBK. (2007). Notes on Dicksonia blumei Moore in Bali and Timor. Buletin Kebun Raya Indonesia. 10 (1) : 31-32.

Dodo. (2007). Reintroduksi pinang jawa (Pinanga javana Blume) di Taman Nasional Gunung Halimun Salak Provinsi Jawa Barat. Warta Kebun Raya 7 (1) : 3-8.

Hartini, S. (2006). Perkecambahan spora dan siklus hidup Dicksonia blumei Moore. Biodiversitas. 7 (1) : 85-89.

Hartini, S. (2009). Keanekaragaman tumbuhan paku di lokasi calon Kebun Raya Samosir, Sumatera Utara. Warta Kebun Raya 9 (1) : 48-54.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan berguna Indonesia I (diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan Jakarta). Jakarta. Yayasan Sarana Wana Jaya. 91-92.

Holttum, R. E. (1963). Cyatheaceae. Flora Malesiana Series II. Vol. I : 65-176. Wolters-Noordhoff Publishing, Groningen, The Netherlands.

____________(1966). A revised flora of Malaya, Volume II Ferns of Malaya. Singapore. Government Printing Office. Pp.120.

Large, Mark F. and Braggins, John E. (2004). Tree ferns. Oregon, USA. Timber Press, Inc.

Lestari, W.S. (2003). Perbanyakan Dicksonia blumei Moore dengan metode konvensional. Laporan teknik 2003. Proyek Pelestarian, Penelitian dan Pengembangan Flora Kawasan Timur Indonesia. UPT BKT Kebun Raya Eka Karya Bali. Laporan Internal.

McGough, H. N., M. Groves, M. Mustard & C. Brodie. (2004). CITES and plants : a user’s guide version 3.0. Kew Royal Botanic Gardens. Kew.

Perry, L. M. (1980). Medicinal plants of East Asia and Southeast Asia : attributed properties and uses. Cambridge. England. The MIT press. 123-124.

Praptosuwiryo, T. Ng. (2003). Cibotium barometz (L.) J. Smith. In: de Winter,W.P. and Amoroso, V.B. (Editors) : Plant resources of South-East Asia No 15 (2). Cryptogams : Ferns and Fern Allies. PROSEA Foundation. Bogor. Indonesia. pp 81.

Ranil, R.H.G.; D.K.N.G. Pushpakumara; T. Janssen; C.R. Fraser Jenkins and D.S.A. Wijesundara. (2011). Conservation priorities for tree ferns (Cyatheaceae) in Sri Lanka. Taiwania. 56 (3) : 201-209.

Risna, R., Y.W.C. Kusuma, D. Widyatmoko, R. Hendrian dan D.O. Pribadi. (2010). Spesies prioritas untuk konservasi tumbuhan Indonesia. Seri I-Arecaceae, Cyatheaceae, Nepenthaceae, Orchidaceae. Bogor. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.

Sastrapradja, S. J. J. Afriastini, D. Darnaedi, E. A. Widjaja. (1978). Jenis paku Indonesia. Bogor. Lembaga Biologi Nasional-LIPI.

Soehartono, T. & A. Mardiastuti. (2003). Pelaksanaan konvensi CITES di Indonesia. Jakarta : JICA.

Sumantera, I W. (2004). Potensi hutan Bukit Tapak sebagai sarana upacara adat, pendidikan dan konservasi lingkungan. Biodiversitas 5 (2) : 81-84.

Widyatmoko, D. dan Irawati. (2007). Kamus istilah konservasi. Pusat konservasi tumbuhan Kebun Raya Bogor. LIPI Press. Jakarta.

Ong, H.C. (2003). Cyathea J.E. Smith. In : de Winter, W.P. and Amoroso, V.B. (Editors) : Plant Resources of South East Asia No 15 (2). Cryptogams: Ferns and fern allies. Prosea Foundation, Bogor, Indonesia. pp. 82-87.




DOI: https://doi.org/10.9868/ifrj.2.2.111-122

##submission.copyrightStatement##



Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Keonservasi Alam (ISSN:2338-9249)

    Creative Commons License