KONDISI BIOFISIK DAN SOSIAL EKONOMI DALAM KONTEKS RESTORASI EKOSISTEM TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI, JAWA BARAT (Biophysics and Social Economic Condition in Relation to Ecosystem Restoration in Mount Ciremai National Park, West Java)*

Hendra Gunawan, Endro Subiandono

Sari


Ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) telah mengalami degradasi akibat perambahan, sehingga nilai fungsinya  berkurang. Untuk memulihkan fungsi ekosistem tersebut diperlukan upaya restorasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bentuk dan penyebab degradasi hutan, untuk restorasi ekosistem dengan jenis-jenis pohon asli, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar TNGC. Teridentifikasi empat bentuk hutan terdegradasi berdasarkan penyebabnya yaitu: (a) bekas areal pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM); (b) areal perambahan liar; (c) hutan bekas terbakar; dan (d)  areal wisata yang salah kelola.  Tujuan restorasi di TNGC dapat dikelompokkan untuk: (a) memulihkan fungsi hidrologi; (b) memulihkan fungsi ekologi dan estetika; dan (c) mendukung sosial ekonomi masyarakat sekitar.  Dalam penelitian ini teridentifikasi 63 jenis pohon yang tumbuh di TNGC pada ketinggian kurang dari 500 m dpl, 30 jenis pohon pada ketinggian 500 -1.000 m dpl, dan 23 jenis pohon pada ketinggian lebih dari 1.000 m dpl.  Di samping itu, di sekitar TNGC ditemukan 21 jenis pohon serbaguna yang sudah ditanam oleh masyarakat. Sebanyak 74% dari 315 responden berpendidikan SD, 81,0%  responden merupakan petani, dan 36,2% dari responden petani merupakan penggarap lahan TNGC, sehingga menjadi salah satu pemangku kepentingan dalam kegiatan restorasi.

Kata Kunci


Restorasi, revegetasi, konservasi, perambahan hutan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat II. (2006). Rencana pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai 2006-2026. Buku I rencana pengelolaan. BKSDA Jabar II. (Tidak diterbitkan).

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. (2006). Rencana pengelolaan Taman Nasional Gunung Ciremai 2006-2026. Buku I (rencana pengelolaan). Kuningan: Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. (2008). Buku statistik Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Tahun 2007. Kuningan: Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai. (2010). Zonasi, data spasial. (Tidak dipublikasi-kan).

BAPPEDA Kabupaten Kuningan. (2009). Draft RTRW Kabupaten Kuningan tahun 2009-2029. Kuningan: BAPPEDA Kabupaten Kuningan.

Clewell, A., Rieger, J., & Munro, J. (2005). Society for ecological restoration interna-tional, Guidelines for developing and managing ecological restoration projects (2nd edition). Diunduh 5 Maret 2011 dari http://www.ser.org/pdf/SER_ International_Guidelines.pdf.

Departemen Kehutanan. (2007). Buku informasi 50 taman nasional di Indonesia. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Departemen Kehutanan. (2004). Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 272/Menhut-V/2004 tentang standar harga bibit untuk gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2004. Jakarta: Sekretariat Jenderal.

Department For International Development. (2006). Laporan penelitian identifikasi po-tensi sosial, ekonomi, budaya, dan kelembagaan masyarakat sebagai dasar pengelo-laan berbasis masyarakat di Taman Nasional Gunung Ciremai. Kerjasama Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam dengan MFP-Department For International De-velopment, United Kingdom. Bogor.

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources. (2005). Forest landscape restoration: broadening the vision of West African forests. Gland, Swit-zerland and Cambridge, UK: IUCN.

Kadri, W. (1992). Manual kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan.

Kusmana, C. (1997). Metode survey vegetasi. Bogor: IPB Press.

Maginnis, A. & Jackson, W. (2006). Restoring forest landscapes. Diakses 20 Maret 2006 dari http:/ /www.iucn.Org/themes/fcp/publication/files/restoring_forest_landscapes. pdf.

Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. (2011). Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 26 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuningan tahun 2011-2031. Kuningan: Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.

Satori, D. & Komariah, A. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Schmidt, F. H., & Ferguson, J. H. A. (1951). Rainfall typed based on wet and dry period ratios for Indonesia with western New Guinea (Verh. 42). Jakarta: Direktorat Me-teorologi & Geofísika

Sekretariat Kabinet. (1990). Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang kawasan lin-dung. Jakarta: Sekretariat Kabinet.

Sekretariat Negara. (1990). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 ten-tang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Jakarta: Sekretariat Ne-gara.

Sekretariat Negara. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. Jakarta: Sekretariat Negara.

Sugiyono. (1999). Statistik non parametris untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.9868/ifrj.1.1.17-37

##submission.copyrightStatement##



Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Keonservasi Alam (ISSN:2338-9249)

    Creative Commons License