PENGARUH GANGGUAN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI: STUDI KASUS DI PROVINSI JAMBI (Effects of Disturbances of Protected Forest Area on River Water Quality: Case Study at Jambi Province)*
Sari
Gangguan terhadap vegetasi tutupan kawasan hutan akibat berbagai aktivitas manusia dapat mempengaruhi kondisi keseimbangan tata air, termasuk menurunkan kualitas air sungai yang bersumber dari kawasan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh gangguan pada kawasan hutan lindung terhadap karakteristik hidrologis air sungai khususnya kualitas air. Penelitian dilakukan di kawasan Hutan Lindung Tinjaulimau, Jambi. Pengambilan contoh kualitas air dilakukan di tujuh titik di sepanjang aliran sungai dari kawasan hutan lindung ke arah hilir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya gangguan terhadap kawasan Hutan Lindung Tinjaulimau telah meningkatkan tingkat kekeruhan, sedimen terlarut dan kandungan nitrat, terutama pada musim hujan. Kandungan klorida dan sulfat, pH serta Biochemical Oxygen Demand (BOD) relatif resisten terhadap gangguan. Semakin ke hilir semakin besar dan beragam jenis gangguan terhadap kawasan hutan lindung yang mengakibatkan kualitas air sungai semakin buruk. Gangguan berupa penjarahan kayu dan alih fungsi sebagian kawasan hutan menjadi ladang atau kebun campuran tidak banyak mempengaruhi penurunan kualitas air sungai; tetapi aktivitas penambangan emas, pemukiman dan pertanian berupa sawah menyebabkan penurunan kualitas air sungai secara nyata.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Asdak, C. (1995). Hidrologi dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Bosch, J.M. & Hewlett, J.D. (1982). A review of catchment experiments to determine the effect of vegetation changes on water yields and evapotranspiration. J. Hydrol., 55, 3-23.
Bruijnzeel, L.A. (1990). Hydrology of moist tropical forests and effects of conversion: A state of knowledge review. Amsterdam, The Netherlands: Faculty of Earth Science, Free University.
Cahyono, S.A., Sukresno, Supangat, A.B., Purwanto, Sunaryo, & Jariyah, N.A. (2003). Model pengelolaan partisipatif hutan lindung (Jember dan Jambi) (Laporan Hasil Penelitian). Solo: Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Dinas Pengairan Provinsi Jambi. (2003). Laporan Pemantauan Debit Sungai Batang Asai, Pos Duga Air Dusun Benso. Jambi.
Hamilton, L. S. & King, P. N. (1983). Tropical forested watersheds : hydrologic and soils response to major uses or conversions. Boulder, Colo.: Westview Press.
Handayani, S.T., Suharto, B., & Marsoedi. (2001). Penentuan status kualitas perairan Su-ngai Brantas Hulu dengan biomonitoring makrozoobentos: tinjauan dari pencemaran bahan organik. BIOSAIN, 1(1), April 2001.
Hofer, T. (2003). Sustainable use and management of freshwater resources: the role of forest. State of the World’s Forest 2003, Part II: Selected current issues in the forest sector. Roma: FAO Forestry Department.
Kourous, G. (2003). Forest and freshwater: Vital connections, the sustainable manage-ment of forest has a key role to play in protecting global water supplies. FAO. Diakses 15 Maret 2007 dari http://www.fao.org/english/newsroom/focus/2003/wfc2 .htm
Kumurur, V.A. (1998). Pengaruh perubahan pola pemanfaatan ruang daratan terhadap eutrofikasi danau (studi kasus : pemanfaatan ruang di kawasan sekitar Danau Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow, Propinsi Sulawesi Utara) (Tesis Program Studi Ilmu Lingkungan, Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta). (Ti-dak dipublikasikan).
Meynendonckx, J., Heuvelmans, G., Muys, B., & Feyen, J. (2006). Effects of watershed and riparian zone characteristics on nutrient concentrations in The River Scheldt Basin. Hydrol. Earth Syst. Sci., 10, 913-922. Diakses 23 Desember 2007 dari www .hydrol-earth-syst-sci.net/10/913/2006/.
Sekretariat Negara. (2001). Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 82 ten-tang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Tambahan Lem-baran Negara Republik Indonesia Nomor 4161). Jakarta: Sekretariat Negara.
Rich, L.R. & Gotteried, G.J. (1976). Water yields resulting from treatments on The Works-man Creek Experimental Watersheds in Central Arizona. Water Resources Research, 12(3), 1053-1060.
Supangat, A.B. & Paimin. (2006). Peran hutan tanaman jati sebagai pengatur tata air: stu-di kasus di sub DAS kawasan hutan jati di KPH Cepu. Prosiding Seminar Peran-serta Para Pihak dalam Pengelolaan Jasa Lingkungan Daerah Aliran Sungai Cica-tih-Cimandiri. Bogor, 21 September 2006. Bogor: Puslitbang Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan.
Supangat, A.B. & Paimin. (2007). Kajian peran waduk sebagai pengendali kualitas air se-cara alami. Jurnal Geografi Universitas Muhamadiyah Surakarta, 21(2), 123-134, Desember 2007.
Supangat, A.B. (2008). Pengaruh berbagai penggunaan lahan terhadap kualitas air sungai di kawasan hutan Pinus di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, V(3), 267-276.
Kementerian Kehutanan. (1999). Keputusan Menteri Kehutanan No. 421/Kpts-II/1999 ten-tang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Jambi. Jakarta: Sekretariat Jenderal.
Tafangenyasha, C. & Dzinomwa, T. (2005). Land-use impacts on river water quality in lowveld sand river systems in South-East Zimbabwe. Land Use and Water Re-sources Research, 5,3.1-3.10. Diakses 13 Maret 2007 dari http://www.luwrr.com.
DOI: https://doi.org/10.9868/ifrj.1.1.75-89
##submission.copyrightStatement##
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Keonservasi Alam (ISSN:2338-9249)