KETAHANAN SENGON PROVENAN PAPUA UMUR 2 TAHUN TERHADAP KARAT TUMOR PADA UJI RESISTENSI DI CIAMIS, JAWA BARAT

Asep Rohandi, Gunawan Gunawan

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui provenan sengon yang resisten/toleran terhadap serangan penyakit karat tumor di Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Rancangan percobaan yang digunakan pada pembangunan plot uji resistensi adalah rancangan acak lengkap berblok /RCBD (Randomized Complete Block Design). Jumlah provenan yang digunakan sebanyak 12 provenan, terdiri dari 25 treeplot (5 x 5) asal Papua, dengan 4 blok sebagai ulangan serta jarak tanam 2 m x 3 m. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan provenan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter pertumbuhan sengon umur 2 tahun. Rata-rata persentase hidup tertinggi dicapai oleh provenan Nifasi sebesar 95% dan terendah pada provenan Elaigama, Hobikosi sebesar 67%. Rata-rata tinggi berkisar antara 3,17 meter (Meagama) sampai 5,51 meter (Maidi, Nabire), sedangkan rata-rata diameter batang berkisar antara 3,27 cm (Pyramid, Muai) sampai 6,72 cm (Maidi, Nabire). Sampai umur 2 tahun terdapat 3 provenan sengon asal Wamena yang toleran terhadap serangan karat tumor yaitu dari Waga-Waga, Holima dan Hobikosi. Sementara itu, serangan terjadi terhadap 9 provenan lainnya yang secara umum masih dalam tingkat rendah dengan intensitas (IS) dan luas serangan (LS) tertinggi dialami provenan asal Serui (Wadapi Menawi) masing-masing sebesar 20,8% dan 43%. Provenan-provenan tersebut perlu terus dievaluasi untuk mengetahui provenan yang tetap resisten sampai akhir daur sebagai materi genetik pengembangan hutan tanaman sengon ke depan.


Keywords


Karat tumor; Papua; provenan; resistensi; sengon

References


Anggraeni, I. (2008). Pengendalian Karat Tumor Pada Sengon. In Workshop Penyakit Karat Tumor pada Sengon. Yogyakarta.

Baskorowati, L., & Nurrohmah, S. H. (2011). Variasi Ketahanan Terhadap Penyakit Karat Tumor pada Sengon Tingkat Semai. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 5(3), 129–138.

Baskorowati, L., Rohandi, A., & Gunawan. (2012). Responds Of Young Falcataria Moluccana To Gall Rust. In Proceeding of International Conference on The Impacts of Climate Change to Forest Pests and Diseases in The Tropics.

Baskorowati, L., & Santoso, H. (2010). Pengembangan tanaman sengon untuk ketahanan terhadap penyakit karat tumor. In Prosiding seminar hasil-hasil penelitian Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor dan Balai Penelitian Kehutanan Ciamis. Bogor.

Baskorowati, L., Susanto, M., & Charomaini, M. (2012). Genetic Variability in Resistance of Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J. W. Grimes to Gall Rust Disease. Indonesian Journal of Forestry Research, 9(1), 1–9. https://doi.org/10.20886/ijfr.2012.9.1.1-9

Bell, A. A. (1982). Plant Pest Interaction With Environmental Stress and Breeding For Pest Resistance Plant Disease. In Breeding Plant For Less Favorable Environments. New York.

Charomaini, M., & Ismail, B. (2008). Indikasi awal ketahanan sengon (Falcataria moluccana) provenan papua terhadap jamur Uromycladium tepperianum penyebab penyakit karat tumor (gall rust). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 2(2).

Hadiyan, Y. (2010). Pertumbuhan dan Parameter Genetik Uji Keturunan Sengon (Falcataria moluccana) Di Cikampek, Jawa Barat. Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 4(2), 101–108.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia (Cetakan I). Jakarata: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan.

Hidayat, J. (2002). Paraserianthes falcataria (L.). InInformasi singkat benih No 23. Jakarta.

Indresputra, F., Rahayu, S., & Widiyanto. (2013). Effect of pyroclastic cloud from Merapi volcano to the survival of Uromycladium tepperianum on Falcataria moluccana in Yogyakarta, Indonesia. In The 3rd International Conference on Sustainable Future for Human Security SUSTAIN 2012. Procedia Environmental Sciences.

Kasno, & Hadi, S. (2005). Pest nd diseases of forest trees and general impression on the implementation of reforestation in the post mined area of PT INCO, Sorowaku, South Sulawesi. Bogor Agricultural University.

Krisnawati, H., Varis, E., Kallio, M., & Kanninen, M. (2011). Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen. Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Bogor: CIFOR.

Lestari, S., Rahayu, S., & Widiyanto. (2013). Dynamics of gall rust disease on sengon (Falcataria moluccana) in various agroforestry patterns. In The 3rd International Conference on Sustainable Future for Human Security SUSTAIN 2012.

NAS (National Academy of Science). (1983). Fuel wood crops. Schrub and tree species for energy production (Volume 2). Washington DC: National Academy Press.

Old, K. M., & Cristovao, C. D. S. (2003). A rust epidemic of the coffee shade tree (Paraserianthes falcataria) in East Timor. In: Agriculture: New Directions for New Nation – East Timor (Timor-Leste). In ACIAR Proceedings (Vol. 113). Canberra, Australia.

Rahayu, S. (2007). Karat tumor disease of Falcataria moluccana on Tawau, Sabah, Malaysia. Universiti Putra Malaysia.

Rahayu, S. (2008). Penyakit Karat Tumor pada Sengon (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W. Grimes). In Workshop Penyakit Karat Tumor pada Sengon, Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta. Yogyakarta.

Rahayu, S. (2010). Modul Pelatihan Karat Tumor pada Sengon dan Pengelolaannya. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan UGM.

Rahayu, S., Lee, L. S., Shukor, N. A. A., & Saleh, G. (2018). Environmental factors related to gall rust disease development on falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J. W. Grimes at Brumas estate, Tawau, Sabah, Malaysia. Applied Ecology and Environmental Research, 16(6), 7485–7499.

https://doi.org/10.15666/aeer/1606_74857499

Rahayu, S., Nor Aini, A. S., Lee, S. S., & Saleh, G. (2009). Responses of Falcataria moluccana seedlings of different seed sources to inoculation with Uromycladium tepperianum. Silvae Genetica, 58, 62–68.

Rimbawanto, A. (2008). Pemuliaan Tanaman dan Ketahanan Penyakit pada Sengon. In Workshop Penyakit Karat Tumor pada Sengon. Yogyakarta.

Rohandi, A., & Widyani, N. (2009). Pertumbuhan Tingkat Semai Tiga Provenans Mahoni Asal Kostarika. Info Hutan Tanaman.

Sari, R. R., Hairiah, K., & Suyanto. (2018). Karakteristik Hutan Rakyat Jati Dan Sengon Serta Manfaat Ekonominya Di Kabupaten Malang. Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (JEPA), 2(2), 129–137. https://doi.org/10.5432/jjpehss.KJ0000339330 5

Setiadi, D. (2014). Ketahanan serangan penyakit karat tumor pada uji keturunaan sengon (. (April), 1–13.

Setiadi, D., & Surip. (2004). Keragaman Pertumbuhan Semai dari Beberapa Sumber Benih. In rosiding Ekspose Hasil Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.

Siregar, U. J., & Olivia, D. (2012). Keragaman Genetik Populasi Sengon ( Paraserianthes falcataria ( L

) Nielsen ) pada Hutan Rakyat di Jawa Berdasarkan Penanda RAPD. Jurnal Silvikultur Tropika, 3(2), 130–136.

Steel, R. G. D., & Torrie, J. H. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistika. Terjemahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Subari, D. (2014). Sustainabilitas Hutan Tanaman Industri Sengon (Albizia Falcataria) (Sustainability Of Forest Plant Industry Of Sengon (Albizia Falcataria)). Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 6(1), 9–14.

Susanto, M., & Baskorowati, L. (2018). Pengaruh Genetik dan Lingkungan Terhadap Pertumbuhan Sengon (Falcataria Molucanna) Ras Lahan Jawa. Jurnal Bioeksperimen, 4 (2), 35–41.

Syahri, & Nurhayati, T. (1991). Analisis kimia kayu dan kulit kayu jeungjing. In Laporan Hasil Penelitian (Tidak diterbitkan). Bogor.

Wiryadiputra, S. (2007). Epidemi Penyakit Tumor Pada Sengon (Paraserianthes Falcatria) Di Jawa Timur, Indonesia. Jurnal Ilmu Kehutanan, 1(1), 31–39.

Yuskianti, V., & Shiraishi, S. (2017). Genetic Diversity And Genetic Relationship Of Sengon (Falcataria Moluccana) Revealed Using Single Nucleotide Polymorphism (Snp) Markers. Indonesian Journal of Forestry Research, 4(2), 85–94.




DOI: https://doi.org/10.20886/jai.2019.2.1.37-50

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Jurnal Agroforestri Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Copyright Jurnal Agroforestri Indonesia

 

E=ISSN : 2655-9595

Jurnal Agoforestri Indonesia terindeks di :