PERSEPSI MASYARAKAT DESA PENYANGGA TERHADAP KAWASAN TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT PASCA PELAKSANAAN KEGIATAN KONSERVASI TERPADU : Studi Kasus di Desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan

Mamat Rahmat, Bonda Winarno

Abstract


Selama tahun 1998-2002, Bank Dunia melalui Global Environment Facility (GEF) bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah melakukan kegiatan  Program Konservasi dan Pembangunan Terpadu (Integrated Conservation and Development Program/ICDP) di Taman Nasional Kerinci Seblat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pelaksanaan program tersebut terhadap persepsi masyarakat di 2 desa mengenai keberadaan TNKS. Penelitian dilakukan di desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Rawas Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode survey rumah tangga dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program ICDP belum mampu merubah persepsi masyarakat terhadap keberadaan kawasan TNKS.

Keywords


Taman Nasional Kerinci Seblat, Proyek Konservasi dan Pembangunan Terpadu, persepsi masyarakat lokal.

Full Text:

PDF

References


Balai Taman Nasional Kerinci Seblat. 2002. Management Framework for Kerinci Seblat National Park: 2002-2006, KS-ICDP bekerjasama dengan BTNKS dan Direktorat Jenderal PHKA.

Bappeda Kabupaten Musi Rawas dan BPS Kabupaten Musi Rawas. 2002. Kecamatan Rawas Ulu Dalam Angka 2001. Kerjasama Bappeda Kabupaten Musi Rawas dengan BPS Kabupaten Musi Rawas. Surulangun.

Departemen Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Direktorat Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang. 2002. Kerinci Seblat-Proyek Pengembangan Wilayah dan Konservasi Terpadu: TNKS-ICDP Komponen B, Pengembangan Wilayah/Pedesaan; Laporan Triwulan No. 13, Januari Maret 2002. Kerjasama AHT Group Consultants dengan PT. Tricon Jaya dan PT. Amythas Experts and Associates.

Gouyon, A. 2004. Ekosertifikasi Sebagai Sebuah Insentif Untuk Konservasi Keragaman Hayati dalam Sistem Wanatani Karet Rakyat: Sebuah Kajian Pendahuluan. Kertas Kerja: Developing Mechanisms for Rewarding the Upland Poor in Asia for Environmental Services They Provide. World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor.

Kartono, K. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Penerbit Mandar Maju. Bandung.

Sukmara, A. dan B. Crawford. 2002. Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Sosial Masyarakat Desa Talise Sebagai Desa Proyek Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Berbasis-Masyarakat di Sulawesi Utara. Disampaikan pada Konperensi Nasional III Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Indonesia 2002. http://www.crc.uri.edu/download/KonasIII.pdf. Diakses pada tanggal 23 Juni 2006.

Supranto, J. 2000. Teknik Sampling: Untuk Survey dan Eksperimen, PT. Rineka Cipta.

Wells, M. dan K. Brandon. 1992. People and Parks: Linking Protected Area Management with Local Communities. IBRD/World Bank. Washington, DC.




DOI: https://doi.org/10.20886/jakk.2006.3.2.125-138

Copyright (c) 2017 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.