PEMANTAUAN SENYAWA DICHLORODIPHENYLTRICHLOROETHANE (DDT) DAN TURUNANNYA DI DAERAH CIANJUR, JAWA BARAT

Yunesfi Syofyan, Yuriska Andiri

Abstract


Persistent Organic Pollutants (POPs) merupakan senyawa organik yang relatif bertahan lama di lingkungan, sulit terdegradasi melalui proses kimia, biologi, dan fotolisis serta sukar larut di dalam air tetapi cenderung larut dalam lemak. Oleh karena sifatnya ini, POPs cenderung bersifat akumulatif dan bertahan di lingkungan. Selain itu, sen­yawa ini juga bersifat semivolatil sehingga dapat berada dalam fase uap ataupun terserap di dalam partikel debu, sehingga POPs dapat menempuh jarak yang jauh di udara (long-range air transport) sebelum akhirnya terdepo­sisi di bumi.  Dari beberapa bentuk senyawa POPs, senyawa insektisida organoklorin yang paling bertahan lama dan mempunyai sifat bioakumulasi, diantaranya adalah Dichlorodiphenyltrichloroethane ( DDT ).  Pemantauan kualitas lingkungan akibat pencemaran kelompok senyawa POPs, termasuk senyawa DDT dan turunannya telah dilakukan didaerah holtikultura Cianjur.  Sampel diambil di beberapa lokasi yaitu PLTA Cijedil, Desa Cibeureum, Desa Sukatani, Agropolitan, dan Desa Sindang Jaya.  Matriks yang diambil adalah air, sedimen sungai, dan tanah pertanian/perkebunan.  Sampling air dan sedimen sungai dilakukan dengan metode sesaat sedangkan untuk tanah, menggunakan metode komposit tempat.  Pemantauan ini mempunyai tujuan untuk menginventarisir jenis dan kon­sentrasi residu senyawa POPs yang terdapat di lingkungan terutama DDT dan turunannya. Isomer DDT yang paling banyak terbentuk di lingkungan adalah p,p’-DDT ( 80 % ) dan o,p’-DDT ( 20 % ).  Senyawa POPs diekstrak dengan menggunakan pelarut organik, kemudian di clean-up dan dianalisis dengan GCMS menggunakan kolom kapiler non polar.  Pada pemantauan tahun 2011, senyawa p,p’-DDT tidak terdeteksi dalam  sampel sedimen, tetapi pada tahun 2012, ditemukan sekitar 3.7 ng/g dalam sedimen Sungai Cibeureum dekat PLTA Cijedil, Cugenang -Jawa Barat dan meningkat sebesar 6.95 ng/g pada tahun 2012 di lokasi yang sama.  Masih pada tahun 2011, p,p’-DDT dan p,p’-DDE ditemukan tertinggi di tanah perkebunan Desa Sindang Jaya, Cipanas – Jawa Barat sebesar 446 ng/g, dan 184 ng/g,  Tahun 2012 dan 2013 DDT dan turunannya masih terdeteksi namun konsentrasi cenderung menurun.  Sementara itu pada sampel air tidak ditemukan senyawa DDT dan turunannya

Keywords


persistent organic pollutant, residu pestisida, DDT, holtikultura, GC-MS

Full Text:

PDF

References


(1) Prartono T, H Razak, I Gunawan. Pestisida Organoklorine di Sedimen Pesisir Muara Citarum, Teluk Jakarta : Peran Penting Fraksi Halus Sedimen Sebagai Pentransport DDT dan Proses Diagnesanya. J. Ilmu dan Tekhnologi Kelautan Tropis. Vol 1, No 2 (11 – 21). 2009.

(2) Konvensi Stockholm. Tentang Bahan Pencemar Organik Yang Persisten. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2011.

(3) Ouyang, Y.,P. Nkedi-Kizza, R.S. Mansell and J.Y. Ren. Organic Compounds in the environment:Spatial Distribution of DDT in Sediments from Estuarine Rivers of Central Florida J.Environ. Qual.32:1710-1716. 2003.

(4) Voroney,R.P., & Vyn,T.J.. Changes in Soil Organic Matter. Agriculture and Agri-Food, Canada. 2002

(5) Manz M, Wenzel D. Persistent Organic Pollutants in Agricultural Soil of Central Germany. Elsevier Science Journal. DOI: 10.1016/S0048-9697(00)00877-9. 2001

(6) Pusarpedal. Pemantauan Senyawa Persistent Organic Pollutans di Indonesia. Jakarta, 2010.

(7) SNI 06-6990.1-2004 ( GCMS ). Air : Analisis Organoklorin Menggunakan Pelarut n-hexan Secara Gas Kromatografi Spektrometer Massa.

(8) Darmawijaya, M. Isa.. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1997.

(9) Madjid, A. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online Fakultas Pertanian Unsri, Palembang. 2007.

(10) Rose Alani, Kehinde O, Babajide A. The Level of Persistent, Bioaccumulative, and toxic (PBT) organic micropollutants contamination of Lagos Soils. Journal of Environmental Chemistry and Ecotoxicology. Volume 5(2), pp 26-38. February 2001.




DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2014.8.2.78-84

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2014 Jurnal Ecolab

This Journal Index by:

  

 

 

  

e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License