DINAMIKA PENERIMAAN SOSIAL TEKNOLOGI BIOGAS DI KOMUNITAS PEDESAANINDONESIA: STUDI KASUS DI DAERAH ISTIWEWA YOGYAKARTA

Meredian Alam, Niken Budi Pratiwi

Abstract


Kenaikan harga bahan bakar bensin dan LPG (Liquified Petroleum Gas) telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan masyarakat lokal di pedesaan Indonesia, terutama mereka yang bekerja di industri lokal kecil. Situasi ini memotivasi masyarakat untuk menggunakan biogas sebagai pengganti bahan bakar alternatif dalam rangka mempertahankan industri kecil rumahan mereka dan ekonomi domestik karena efisiensi biogas dianggap cukup terjangkau dan relatif aman. Selain itu, penggunaan biogas cocok dipakai di Indonesia karena jumlah ternak di daerah pedesaan memberikan kontribusi terhadap proses gasifikasi kimia mengubah kotoran menjadi metana-gas di mesin fermentasi, yang nantinya dapat digunakan untuk memasak. Pengembangan gas di daerah pedesaan terutama didasarkan pada inisiatif masyarakat dengan bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan pemangku kepentingan universitas, namun pemerintah daerah belum terlibat secara aktif. Tulisan ini mencoba untuk mengungkap faktor-faktor memfasilitasi dalam masyarakat dan beberapa perbaikan yang pemerintah daerah harus melakukan sebagai cara untuk mendukung ketahanan pangan dan mata pencaharian lokal. Partisipasi lokal di sini kemudian diperhitungkan untuk pengoperasian biogas yang sukses

Keywords


biogas, energi terbarukan, komunitas

Full Text:

PDF

References


(1) Abdullah, Kamaruddin. (2005). Renewable energy conversion and utilization in ASEAN countries. Energy, 30, 119-128.

(2) Barnet, Andrew., Pyle, Leo., & Subramaniam, S.K. (1978). Biogas Technology in the Third World: A Multidisciplinary Review. International Development. Canada.

(3) Cohani, Bindu N. (2009). Climate of Opportunity: Developing Asia’s potential to address climate change. Journal of Emerging Market Economics, 1, 293-337.

(4) Da Silva, Edgar J. (1980). Biogas: Fuel of the Future?. Ambio, 9 (1), 2-9

(5) Deublein, Dieter., & Steinhauser, Angelica. (2008). Biogas from Waste and Renewable Resources: An Introduction. Wenheim, Wiley-Vch.

(6) Karki, A.B, Shresta, J.N, Bajgain, S (ed.) (2005): Biogas As Renewable Source of Energy in Nepal: Theory and Development. Kathmandu: Biogas Support Programme

(7) Larson, Eric., & Kartha, Sivan. (2000). Expanding roles for modernized biomass energy. Energy for Sustainable Development, IV(3), 15-25.

(8) Painuly, JP. (2001). Barriers to renewable energy penetration: a framework for analysis. Renewable Energy, 78- 89.

(9) Reijenders, L. (2006). Conditions for the sustainability of biomass based fuel use. Energy Policy, 34, 863-876.

(10) Saha, Pranesh Chandra. (2003). Sustainable energy development: a challenge for Asia and the Pacific region in 21st century. Energy Policy, 31, 1051-1059.

(11) Wahyuni, Sri. (2008). Policy Analysis on Biogas Development for Individual Based Alternative Energy and Farm Group (in Indonesian). Unpublished Master Thesis Institute Pertanian Bogor.

(12) Widodo, Teguh Wikan., & Hendriadi, Agung. (2005). Development of Biogas Processing for Small Scale Cattle Farm in Indonesia. Paper presented in International Seminar on Biogas Technology for Poverty Reduction and Sustainable Development 18-20 October 2005 in Beijing China.

(13) Wustenhagen, Rolf., Wolsin, Maarten., & Burer, Jean Mary Bürer. (2007). Social acceptance of renwable energy innovation: An Introduction to the concept. Energy Policy, 35, 2683- 2691




DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2013.7.1.8-17

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Ecolab

This Journal Index by:

  

 

 

  

e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License