KARAKTERISTIK DAN STRATEGI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR USAHA TAPIOKA DI BOGOR UTARA

Novi Andareswari, Sigid Hariyadi, Gatot Yulianto

Abstract


Kota Bogor merupakan salah satu wilayah dengan jumlah USK (Usaha Skala Kecil) Tapioka tertinggi. USK Tapioka banyak tersebar di antara pemukiman penduduk dan sebagian besar tidak berizin. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi tapioka dalam bentuk onggok sudah banyak digunakan sebagai bahan baku industri, lain  halnya dengan limbah cair yang dibuang langsung ke lingkungan tanpa proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan merumuskan strategi pengelolaan limbah cair USK tapioka di Kota Bogor Kecamatan Bogor Utara yang terpusat di Kelurahan Ciluar. Data diperoleh melalui observasi lapangan, pengukuran di laboratorium, dan wawancara dengan responden yang terdiri dari beberapa key person. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari-Maret 2019. Pengambilan sampel air limbah dilakukan dengan cara sampling sesaat (grab sampling) pada saluran pembuangan sedangkan analisis strategi pengelolaan dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik limbah cair USK Tapioka meliputi beberapa parameter yaitu warna, TSS, BOD, COD, pH, sianida, dan debit dengan kondisi seluruh parameter sudah melebihi baku mutu kecuali parameter sianida. Pengembangan pengelolaan limbah cair tapioka memiliki potensi yang kuat dan berpeluang. Analisis alternatif strategi menghasilkan 9 strategi. Strategi yang menjadi prioritas utama ialah (1) pengolahan limbah cair diarahkan pada pengolahan yang menghasilkan produk sehingga bernilai ekonomi, (2) bersifat mandiri bukan kawasan, dan (3) pihak kelurahan dan DLH Kota bekerja sama dalam melakukan pendataan USK serta membantu pembentukan kelembagaan antar USK.


Keywords


USK Tapioka; Limbah Cair; Karakteristik; Strategi; Analisis SWOT

References


(1) I.V. Sihotang, Sudamadji, I.L.S. Purnama, M. Baiquni (2016). Model konservasi sumberdaya air sebagai upaya mempertahankan keberlanjutan air di sub DAS aek silang. Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi. vol. 15, no. 1, pp. 1-11.

(2) D. Hendrawan (2005). Kualitas air sungai dan situ di DKI Jakarta. Makara Teknologi. vol. 9, no. 1, pp. 13-19.

(3) R. Purnomo, S. Lestari (2010). Pengaruh kepribadian, self-efficacy, dan locus of control terhadap persepsi kinerja usaha skala kecil dan menengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). vol. 17, no. 2, pp. 144 – 160.

(4) R. Rahmawati (2018). Estimasi kerugian dan potensi ekonomi biogas limbah cair Industri Kecil Menengah (IKM) Tapioka di Kabupaten Bogor. [tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

(5) A. Priyono (2011). Kajian beban pencemaran limbah usaha kecil di Sungai Ciliwung Segmen Kota Bogor. Media Konservasi. vol. 16, no. 1, pp. 32 – 40.

(6) G. Yuli (2006). Peluang penerapan produksi bersih pada sistem pengelolaan air limbah domestic waste water treatment plant #48 studi kasuk di PT. Badak NGL Bontang. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

(7) A.O. Ubalua (2007). Cassava wastes: treatment options and value addition alternatives. African Journal of Biotechnology. vol. 6, no. 18, pp. 2065-2073.

(8) G. Kumar, P. Sivagurunathan, A. Pugazhendhi, N.B.D. Thi, G. Zhen, C. Kuppam, A. Kadier (2016). A comprehensive overview on light independent fermentative hydrogen production from wastewater feedstock and possible integrative options. Energy Conversion and Management. vol. 141, no. 1, pp. 390-402.

(9) H. Yuan (2013). ASWOT analysis successful construction waste management. J Cleand Prod. vol. 39, pp. 1-8.

(10) A.T. Abulebdah and F. Musharavati. A SWOT analysis of the construction and demolition waste management practices in Qatar. Sustainable Development and Planning VIII. vol. 210, pp. 749-759.

(11) Marimin (2004). Pengambilan keputusan kriteria majemuk. Grasindo.

(12) R.G. Dyson (2004). Strategic development and SWOT analysis at the university of warwick. Europ J Opr Res. vol. 152, pp. 631-640.

(13) Kementerian Lingkungan Hidup (2014). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah, Jakarta.

(14) A.E. Suoth dan E. Nazir (2016). Karakteristik air limbah rumah tangga (grey water) pada salah satu perumahan menengah keatas yang berada di Tangerang Selatan. Ecolab. vol. 10, no. 2, pp. 80-88.

(15) D. Prayogi (2016). Pengembangan potensi wisata kuliner Kota Malang berbasis sumber daya lokal, Pesona. vol. 2, no. 1, pp. 1-13.

(16) S. Ikhsan dan A. Aid (2011). Analisis SWOT untuk merumuskan strategi pengembangan komoditas karet di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Jurnal Agribisnis Perdesaan. vol. 1, no. 3, pp. 166-177.




DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2019.13.2.84-95

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Ecolab

This Journal Index by:

  

 

 

  

e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License