Asesmen Kualitas Lingkungan di PSIKLH Kawasan Puspiptek Serpong-Tangerang Selatan

Rita Mukhtar,S.Si,M.Si, Ernawita Nazir, Bambang Hindratmo, Ricky Nelson, Oktaria Diah Pitalokasari, Yunesfi Syofyan, Amallia Dainah

Abstract


Asesmen Kualitas Lingkungan di PSIKLH Kawasan Puspiptek Serpong-Tangerang Selatan. Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup (PSIKLH) merupakan salah satu instansi yang berada di kawasan Puspiptek dengan kegiatan laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Asesmen kualitas lingkungan di PSIKLH dilakukan mencakup kualitas udara ambien, udara emisi, air, tanah, dan sedimen periode 2018-2020.  Pengambilan contoh uji dan analisis parameter mengacu pada metode Standar Nasional Indonesia dan metode lainnya yang sudah baku. Hasil asesmen dibandingkan dengan baku mutu masing-masing parameter sesuai peraturan yang ada. Konsentrasi TSP, PM10, PM2,5, SO2, NO2, dan O3 di PSIKLH hampir semua berada di bawah baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41/1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara,  namun ada 8 dari 28 data PM2,5  berada di atas baku mutu. Konsentrasi H2S dan NH3 berada di bawah baku mutu sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan.  Pada asesmen tahun 2018, konsentrasi partikulat, SO2, NOx, dan CO pada generator berada di bawah baku mutu berdasarkan PermenLH No. 21/2008.  Setelah peraturan baru PP No.15/2019 dikeluarkan, konsentrasi CO dan NOx telah melebihi baku mutu tersebut. PSIKLH mengirimkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke pihak eksternal untuk dapat diolah, sedangkan limbah cair domestik dilakukan pengolahan dan pengujian sebelum dibuang ke lingkungan. Kualitas limbah domestik parameter pH, BOD, COD, minyak lemak, TSS dan amoniak berada di bawah baku mutu berdasarkan Permen LHK No.68/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Konsentrasi tanah di PSIKLH dan sedimen sungai di sekitar Kawasan Puspiptek berada di bawah baku mutu berdasarkan Canadian Soil Quality Guidelines for the Protection Of Environmental and Human Health dan juga Canadian Sediment Quality Guidelines for the Protection of Aquatic Life in Freshwater.  Pemantauan rutin dan komprehensif lingkungan kawasan perlu dilakukan untuk mengetahui sumber pencemar yang potensial mencemari kawasan Puspiptek sehingga dampak pencemaran dapat diatasi.


Keywords


kualitas lingkungan, udara ambien, limbah domestik, PSIKLH, kawasan Puspiptek

References


Alina, M., Azrina, A., Yunus, A. M., Zakiuddin, S. M., Efendi, H. M. I., & Rizal, R. M. (2012). Heavy metals (mercury, arsenic, cadmium, plumbum) in selected marine f sh and shellf sh along the Straits of Malacca. Int Food ResJ, 19, 135–140.

Azimi, M., Feng, F., & Yang, Y. (2018). Air Pollution Inequality and Its Sources in SO2 and NOx Emissions Among Chinese Province from 2006 to 2015. Sustainability, 10, 367.

Bachtiar, V. S., & Sanggar Rani, P. S. (2017). Analisis Debu Respirable terhadap Masyarakat di Kawasan Perumahan Sekitar Lokasi Pabrik PT. Semen Padang. Jurnal Dampak, 13, 1.

Cahyono, T. (2017). Penyehatan Udara. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Farhani, N., Rachmawati, E., Budiwati, T., Mulyani, T., Sutamihardja, R., & Lestari, R. (2010). Status Deposisi Asam di Indonesia Tahun 2001-2008. In Pusarpedal KLH. Tangerang: Pusarpedal KLH.

Firdausy, M. A., Mizwar, A., Khair, R. M., Nitha, I., & Hamatha, N. (2020). Perbandingan Emisi Gas Buang Yang Dihasilkan Pada Penerapan Biodiesel PT Adaro Indonesia. Jukung Jurnal Teknik Lingkungan, 6, 147–156.

Fitroh, I. S., Subardjo, P., & Maslukah, L. (2019). Hubungan Logam Berat Pb terhadap Fraksi Sedimen dan Bahan Organik di Muara Sungai Tiram, Marunda, Jakarta Utara. Buletin Oseanografi Marina, 8, 61.

Komarawidjaja, W. (2017). Paparan Limbah Cair Industri Mengandung Logam Berat pada Lahan Sawah di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Jurnal Teknologi Lingkungan, 18, 173.

Lumaela, A. ., Otok, B. ., & Sutikno. (2013). Pemodelan Chemical Oxygen Demand (COD) Sungai di Surabaya dengan Metode Mixed Geographically Weighted regression. Jurnal Sains Dan Seni Pomits, 2, 100–105.

Manullang, C. Y., Lestari, -, Tapilatu, Y., & Arifin, Z. (2017). Assessment of Fe, Cu, Zn, Pb, Cd & Hg in Ambon Bay Surface Sediments. Marine Research in Indonesia, 42, 83–92.

Maslukah, L. (2013). Hubungan antara Konsentrasi Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dengan Bahan Organik dan Ukuran Butir dalam Sedimen di Estuari Banjir Kanal Barat, Semarang. Buletin Oseanografi Marina, 2, 55–62.

Morais, S., Costa, F. G. e, Pereira, & Lourdes, M. de. (2012). Soils and Human Health. In E. C. Brevik & L. C. Burgess (Eds.), Environmental Health – Emerging Issues and Practice. CRC Press.

Mukhtar, R., Hamonangan Panjaitan, E., Wahyudi, H., Santoso, M., & Kurniawati, S. (2013). Komponen Kimia PM2,5 dan PM10 di Udara Ambien di Serpong-Tangerang. Jurnal Ecolab, 7, 1–7.

Nurhidayah, T., Maslukah, L., Wulandari, S. Y., & Kurnia, K. (2020). Distribusi Vertikal Logam Pb, Zn, Cr dan Keterkaitannya Terhadap Karbon Organik Sedimen di Pantai Marunda, Jakarta. Buletin Oseanografi Marina, 9, 125–132.

Pamungkas, M. T. O. A. (2016). Studi Pencemaran Limbah Cair dengan Parameter BOD5 dan pH di Pasar Ikan Tradisional dan Pasar Modern di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4.

Patty, J. O., Siahaan, R., & Maabuat, P. V. (2018). Kehadiran Logam-Logam Berat (Pb, Cd, Cu, Zn) Pada Air dan Sedimen Sungai Lowatag, Minahasa Tenggara - Sulawesi Utara. Jurnal Bios Logos, 8. https://doi.org/10.35799/jbl.8.1.2018.20592

Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. , (2009).

Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. , 1 Sekretariat Negara Republik Indonesia § (2021).

Rochmawati, N. R. (2014). Pendugaan Bangkitan Konsentrasi Total Suspended Particulate ( Tsp ) Di Udara Ambien Dari Permukaan Tanah. Institut Pertanian Bogor.

Rondi, P. A., Maslukah, L., & Atmodjo, W. (2021). Pola Sebaran Horizontal Logam Berat Timbal (Pb) dan Zeng (Zn) pada Sedimen di perairan Muara Sungai Kaliagung Tegal. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 14, 11–19.

Santoso, M., Lestiani, D. D., Mukhtar, R., Hamonangan, E., Syafrul, H., Markwitz, A., & Hopke, P. K. (2011). Preliminary study of the sources of ambient air pollution in Serpong, Indonesia. Atmospheric Pollution Research, 2, 190–196.

Sastrawijaya, A. T. (1991). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sharratt, B., & Auvermann, B. (2014). Dust Pollution from Agriculture. In N. K. Van Alfen (Ed.), Encyclopedia of Agriculture and Food Systems (pp. 487–504). Elsevier.

Sidik, A. A., & Damanhuri, E. (2012). Studi Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Laboratorium Laboratorium di ITB. Jurnal Tehnik Lingkungan, 18, 12–20.

Soedomo, M. (Moestikahadi). (2001). Pencemaran Udara : Kumpulan Karya Ilmiah. Bandung: Penerbit ITB.

Tebbut, T. (1992). Principles of water Quality Control (4rd edtion) (4rd Editio). Oxford: Pergamon Press.

Wardhana, A. W. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan (edisi revisi) (3rd ed.). Yogyakarta: Andi Offset.

Wardhani, E. (2019). Profil Kualitas Udara Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat. Jurnal Rekayasa Hijau, 3, 61–70.

Yuwono, A. S., Fauzan, M., Raup, A. A., & Buana, E. G. (2018). Comparison of Dustfall and Total Suspended Particulate Generation from Latosol Soil from Padang and Bandar Lampung Municipalities. 13, 16042–16048.




DOI: https://doi.org/10.20886/jklh.2021.15.2.133-144

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Ecolab

This Journal Index by:

  

 

 

  

e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License