Studi Kandungan Asam Pada Air Hujan di Kota Pontianak

Millen Fadillah, Robby Irsan, Dian Rahayu Jati

Abstract


Hujan secara alami bersifat agak asam, semakin bertambahnya konsentrasi polutan di udara dapat meningkatkan nilai keasaman. Kegiatan transportasi berperan besar terhadap penurunan kualitas udara. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2021), luas wilayah kota Pontianak sebesar 118,31 km2 dengan jumlah penduduk 658.685 jiwa. Laju petumbuhan penduduk pada tahun 2020 sebesar 1,81%. Jumlah kendaraan yang berada di kota Pontianak pada tahun 2020 mencapai 31.853 unit. Banyaknya penduduk di kota Pontianak menyebabkan kebutuhan sarana transportasi meningkat sehingga dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar yang dapat menimbulkan pencemaran udara. Emisi gas SO2  dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi, merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan. Secara alami derajat keasaman (pH) air hujan normal yaitu 5,6. Air hujan merupakan salah satu sumber air bersih di Pontianak sehingga kualitasnya perlu diperhatikan dengan seksama. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran pH, nitrat (NO3-), dan sulfat (SO42-) pada air hujan di kota Pontianak dengan 24 sampel pada bulan April dan Mei 2022. Hubungan tingkat keasaman pH terhadap nitrat dan sulfat dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil pengukuran menunjukan bahwa rata–rata parameter pH bernilai 6 dengan 15 sampel tidak memenuhi standar baku mutu dan 9 sampel memenuhi standar baku mutu, sedangkan hasil dari semua sampel nitrat dan sulfat memenuhi baku mutu PerMenKes RI No.492/Menkes/Kes/Per/2010 dengan nilai rata-rata nitrat 3,78 mg/l dan sulfat 18,24 mg/l. Perhitungan menggunakan model regresi linear berganda menunjukkan bahwa penurunan pH air hujan lebih dipengaruhi oleh nitrat dari pada sulfat.


Keywords


Air Hujan; Nitrat; pH; Sulfat

References


Badan Pusat Statistik. (2021). BPS Kota Pontianak

Budiwati, T. (2009). Analisis Hujan Asam dan CO2 Atmosfer. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009, 276–281.

Chang, C.-T., Yang, C.-J., Huang, K.-H., Huang, J.-C., & Lin, T.-C. (2022). Changes of precipitation acidity related to sulfur and nitrogen deposition in forests across three continents in north hemisphere over last two decades. Science of The Total Environment, 806, 150552. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.150552

Chang, T. Y. (1984). Rain and snow scavenging of HNO3 vapor in the atmosphere. Atmospheric Environment (1967), 18(1), 191–197. https://doi.org/10.1016/0004-6981(84)90242-7.

Chen, H.-Y., Hsu, L.-F., Huang, S.-Z., & Zheng, L. (2020). Assessment of the Components and Sources of Acid Deposition in Northeast Asia: A Case Study of the Coastal and Metropolitan Cities in Northern Taiwan. Atmosphere, 11(9), 983. https://doi.org/10.3390/atmos11090983.

Duan, L., Yu, Q., Zhang, Q., Wang, Z., Pan, Y., Larssen, T., Tang, J., & Mulder, J. (2016). Acid deposition in Asia: Emissions, deposition, and ecosystem effects. Atmospheric Environment, 146, 55–69. https://doi.org/10.1016/j.atmosenv.2016.07.018.

Fisher, B. E. A. (1982). The transport and removal of sulphur dioxide in a rain system. Atmospheric Environment (1967), 16(4), 775–783. https://doi.org/10.1016/0004-6981(82)90395-X.

González, D., & Cogliati, M. (2016). Study of vehicle emissions between Neuquén and Centenario, Argentina. Atmosfera, 29(3), 267–277. https://doi.org/10.20937/ATM.2016.29.03.06.

Hasan, N. Y., Driejana, Sulaeman, A., & Ariesyady, H. D. (2018). Acidic Wet Deposition in Bandung City Indonesia. MATEC Web of Conferences, 147, 08007. https://doi.org/10.1051/matecconf/201814708007.

Indrawati, A. (2015). Pengukuran pH dan Konduktivitas Air Hujan untuk Pemantauan Kualitas Udara di Daerah Bandung. c(July), 53–60.

Katulistiyani, R., Ihwan, A., & Nurhasanah. (2015). Analisis terjadinya hujan asam di kota pontianak akibat emisi gas dari industri dan kendaraan. Prisma Fisika, III(01), 15–20.

Mukaromah, W. (2021). Pengaruh Bahan Bakar Kendaraan dan Perubahan Suhu Terhadap Polusi Udara.

Permenkes No. 492/Th.2010. (2010). Persyaratan Kualitas Air Minum. Dalam Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia (Nomor 492).

Shukla, J. B., Misra, A. K., Sundar, S., & Naresh, R. (2008). Effect of rain on removal of a gaseous pollutant and two different particulate matters from the atmosphere of a city. Mathematical and Computer Modelling, 48(5–6), 832–844. https://doi.org/10.1016/j.mcm.2007.10.016.

SNI 6989.11-2019. Air dan air limbah – Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan pH meter

SNI 6989.20-2019. Air dan air limbah – Bagian 20: Cara uji sulfat (SO42–) secara turbidimetri

Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater. (2017). SM ed.223.2017.

Sudalma, & Purwanto. (2012). Analisis Sifat Hujan Asam di Kota Semarang Konsumsi Bahan Bakar di Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 5, 1–7.

Supriatin, L. S., Cahyono, W. E., & Syafrizon, S. (2017). The Effect of Rainwater Quality on The Methane Concentration. JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia), 2(2), 103. https://doi.org/10.20961/jkpk.v2i2.11972

Yu, H., He, N., Wang, Q., Zhu, J., Xu, L., Zhu, Z., & Yu, G. (2016). Journal Of Geophysical Research. Nature, 175(4449), 238. https://doi.org/10.1038/175238c0.




DOI: https://doi.org/10.59495/jklh.2023.17.1.25-32

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Ecolab

This Journal Index by:

  

 

 

  

e-ISSN: 2502-8812, p-ISSN: 1978-5860
Ecolab is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License