PEMETAAN STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT

Eva Fauziyah, Dian Diniyati, Tri Sulistyati Widyaningsih, Nugraha Firdaus

Abstract


Implementasi kebijakan hutan rakyat memerlukan dukungan berbagai stakeholder baik pemerintah, non pemerintah, swasta, dan masyarakat atau petani sebagai pelaku utama di hutan rakyat. Stakeholder memiliki kepentingan dan dapat membawa pengaruh dalam pengembangan hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis stakeholder dan peranya dalam pengembangan hutan rakyat. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret sampai dengan Bulan Desember 2011. Untuk memperoleh informasi stakeholder yang terlibat, maka dilakukan dengan inventarisasi stakeholder dengan menggunakan metode snowballing. Data dikumpulkan melalui wawancara terbuka dan wawancara mendalam (indepth interview) serta wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder dalam pengelolaan hutan rakyat dapat dibedakan atas stakeholder kunci, stakeholder utama, dan stakeholder pendukung. Stakeholder kunci adalah lembaga yang tupoksinya berkaitan langsung dengan pengelolaan hutan rakyat, yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).  Stakeholder utama adalah petani dan pengusaha hutan rakyat yang secara langsung hidupnya tergantung dan terpengaruh oleh keberadaan hutan rakyat. Stakeholder pendukung adalah lembaga pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya tidak terkait langsung namun berkepentingan dan menaruh perhatian terhadap pengelolaan hutan rakyat.   Stakeholder pendukung yaitu Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Distanngan), Badan Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (BP4K), Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, Perum Perhutani, BBKSDA dan Universitas Galuh Ciamis. Stakeholder yang memiliki tingkat pengaruh tinggi yaitu Dishutbun dan Bappeda.   Stakeholder lainnya memiliki pengaruh yang rendah kecuali badan/kantor yang menangani lingkungan hidup mempunyai pengaruh sedang. Stakeholder yang memiliki tingkat kepentingan tinggi yaitu Dishutbun, Bappeda, Lembaga Penelitian, pengusaha, dan petani hutan rakyat. Peran stakeholder dalam pengelolaan hutan rakyat dibagi menjadi eksekusi,  supporting dan koordinasi. Stakeholder kunci dan stakeholder utama lebih berperan sebagai eksekusi dan koordinasi. Sementara stakeholder pendukung hanya berperan sebagai supporting dalam kegiatan pengembangan hutan rakyat.


Keywords


hutan rakyat; stakeholder; tingkat kepentingan; tingkat pengaruh; peran

Full Text:

PDF

References


Awang, S.A. 2003. Politik Kehutanan Masyarakat. Center For Critical Social Studies. Yogyakarta.

Awang, S.A., W. Andayani, B. Himmah, W.T. Widayati, dan A. Affianto. 2002. Hutan Rakyat, Sosial Ekonomi, dan Pemasaran. BPFE. Yogyakarta.

Awang, S.A, H. Santoso, W.T. Widayati, Y. Nugroho Kustomo dan Supardiono. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. Debut Press. Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis. 2007. Kabupaten Ciamis dalam Angka tahun 2007. BPS Ciamis.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ciamis. 2009. Rencana Strategis Dishutbun Kabupaten Ciamis 2009-2014. Ciamis.

Dunn, N.W. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Edisi Kedua (terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Effendi, R. 2008. Kajian Tata Niaga Kayu Rakyat di Jawa Bagian Barat. http://puslitsosekhut.web.id/publikasi. php?id=148. Diakses pada tanggal 14 Januari 2011.

Schaaf, KA., and Shorna, R. Broussard.2006. Private forest policy tools: A national survey exploring the Ameri- can publics perceptions and support. Forest Policy Economic 9 (2006) :316-334.

Serbruyns, I. and S. Luyssaert. 2006. Acceptance of sticks, carrots and sermons as policy instruments for directing private forest management. Forest Policy and Economic 9 (2006): 285-296.

Subarudi. 2007. Desa sebagai Unit Penge- lolaan Hutan Rakyat Lestari di Pulau Jawa. Makalah dalam Prosiding Workshop “Perencanaan RHL Ber- basis Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Suatu Kerangka Sistem Infor- masi Manajemen Kehutanan yang Akurat dan Tepat di Kabupaten Ciamis. Dishut Ciamis dan ITTO. Ciamis.

Sundawati, L dan Sanudin. 2009. Analisis Pemangku Kepentingan dalam Upaya Pemulihan Ekosistem Daerah Tang- kapan Air Danau Toba. Jurnal Manaje- men Hutan Vol. XV,(3): 102–108, Desember 2009.




Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Hak cipta dari Jurnal Penelitian Agroforestry (JPAG)
pISSN : 2355-6366
JPHH dibawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International