Dinamika Karbon Hutan Alam Dipterokarpa Dataran Rendah Dalam Sistem Silvikultur TPTI Baru di Kalimantan Tengah

Yonky Indrajaya

Abstract


Laju degradasi hutan alam berkontribusi cukup besar terhadap tingginya emisi karbon yang terjadi di Indonesia. Perubahan sistem silvikultur TPTI dengan penurunan daur tebangan dan diameter yang dapat ditebang berpotensi untuk meningkatkan degradasi hutan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika cadangan karbon yang terjadi pada hutan alam produksi apabila dilakukan kegiatan pembalakan dengan sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks transisi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) karbon tersimpan dalam biomassa hutan yang dikelola dengan sistem TPTI baru dengan daur 30 tahun lebih rendah dibandingkan karbon tersimpan dalam biomassa hutan yang dikelola dengan sistem TPTI lama dengan daur 36 tahun, dan (2) peningkatan intensitas tebangan menyebabkan perbedaan karbon tersimpan dalam biomassa yang semakin tinggi antara sistem TPTI lama dan baru.


Keywords


dinamika karbon; TPTI; Dipterokarpa; Kalimantan Tengah

References


Bertault, J.G., Sist, P. (1997). An experimental comparison of different harvesting intensities with reduced-impact and conventional logging in East Kalimantan, Indonesia. Forest Ecol Manag, 94, 209-218.

Blanc, L., Echard, M., Herault, B., Bonal, D., Marcon, E., Chave, J., Baraloto, C. (2009). Dynamics of aboveground carbon stocks in a selectively logged tropical forest. Ecological Applications 19, 1397-1404.

Bollandsas, O.M., Buongiorno, J., Gobakken, T., (2008). Predicting the growth of stands of trees of mixed species and size: A matrix model for Norway. Scandinavian Journal of Forest Research 23, 167-178.

Boscolo, M., Buongiorno, J. (1997). Managing a tropical rainforest for timber, carbon storage and tree diversity. Commonwealth Forestry Review 76, 246-254.

Chave, J., Andalo, C., Brown, S., Cairns, M.A., Chambers, J.Q., Eamus, D., Folster, H., Fromard, F., Higuchi, N., Kira, T., Lescure, J.P., Nelson, B.W., Ogawa, H., Puig, H., Riera, B., Yamakura, T. (2005). Tree allometry and improved estimation of carbon stocks and balance in tropical forests. Oecologia 145, 87-99.

Dharmawan, I.W.S., Samsoedin, I. (2012). Dinamika Potensi Biomassa Karbon Pada Lanskap Hutan Bekas Tebangan Di Hutan Penelitian Malinau. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 9.

Huth, A., Ditzer, T. (2001). Long-term impacts of logging in a tropical rain forest—a simulation study. Forest Ecol Manag, 142, 33-51.

Indrajaya, Y. (2013). Cadangan karbon Hutan Lindung Long Ketrok di Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur, untuk mendukung mekanisme REDD+. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10, 99-199.

Ingram, C.D., Buongiorno, J. (1996). Income and diversity tradeoffs from management mixed lowland dipterocarps in Malaysia. Journal of Tropical Forest Science, 9, 242-270.

IPCC. (2006). IPCC Guideline 2006: Guidelines for national green house gas inventories. In. IPCC.

Kementerian Kehutanan. (2009). Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.11/Menhut-II/2009 tentang Sistem silvikultur dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi. In. Kementerian Kehutanan, Jakarta.

Krisnawati, H., Suhendang, E. Parthama, I.P. (2008). Transition matrix growth models for logged over natural forest in Central Kalimantan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 5, 107-128.

Mendoza, G.A., Onal, H., Soetjipto, W. (2000). Optimizing tree diversity and economic returns from managed mixed forests in Kalimantan, Indonesia. Journal of Tropical Forest Science, 12, 298-319.

Mendoza, G.A., Setyarso, A., (1986). A Transition Matrix Forest Growth-Model for Evaluating Alternative Harvesting Schemes in Indonesia. Forest Ecol Manag, 15, 219-228.

Murdiyarso, D., Skutsh, M., Guariguata, M., Kanninen, M., Luttrell, C., Verweij, P., Martins, O.S. (2008). How do we measure and monitor forest degradation. In: Angelsen, A. (Ed.), Moving ahead with REDD: Issues, options, and implications. CIFOR, Bogor Indonesia.

Pinard, M.A. & Cropper, W.P. (2000). Simaulated effects of logging on carbon storage in dipterocarp forest. Journal of Applied Ecology, 37, 267-283.

Priyadi, H., Sist, P., Gunarso, P., Kanninen, M., Kartawinata, K., Sheil, D., Setyawati, T., Dwiprabowo, H., Siswoyo, H., Silooy, G., Siregar, C.A., Dharmawan, W.S. (2007). Reduced Impact Logging: Benefits and Constraints. In: Gunarso, P., Setyawati, T., Sunderland, T., Shackleton, C. (Eds.), Managing Forest Resources in A Decentralized Environment: Lessons learnt from the Malinau Forest, East Kalimantan, Indonesia. CIFOR, Bogor Indonesia.

Putz, F.E., Sist, P., Fredericksen, T., Dykstra, D., (2008a). Reduced-impact logging: Challenges and opportunities. Forest Ecol Manag, 256, 1427-1433.

Putz, F.E., Zuidema, P.A., Pinard, M.A., Boot, R.G.A., Sayer, J.A., Sheil, D., Sist, P., Elias, Vanclay, J.K., (2008b). Improved tropical forest management for carbon retention. Plos Biol, 6, 1368-1369.

Rahayu, S., Lusiana, B., Noordwijk, M.v., (2006). Pendugaan cadangan karbon di atas permukaan tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. In: Lusiana, B., Noordwijk, M.v., Rahayu, S. (Eds.), Cadangan karbon di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur: monitoring secara spasial dan pemodelan. Laporan tim proyek pengelolaan sumberdaya alam untuk penyimpanan karbon (formacs). World Agroforestry Center, Bogor Indonesia.

Samsoedin, I., Dharmawan, I.W.S., Siregar, C.A., (2009). Potensi biomasa karbon hutan alam dan hutan bekas tebangan setelah 30 tahun di Hutan Penelitian Malinau, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 6, 47-56.

Sasaki, N., Chheng, K., Ty, S., (2012). Managing production forests for timber production and carbon emission reductions under the REDD+ scheme. Environ Sci Policy, 23, 35-44.

Sianturi, A., (1990). An optimal harvesting model to evaluate the Indonesian selective logging system for secondary dipterocarp forests. In, University of Washington. University of Washington, Washington. p.154.

Sist, P., Nolan, T., Bertault, J.G., Dykstra, D., (1998). Harvesting intensity versus sustainability in Indonesia. Forest Ecol Manag, 108, 251-260.

Sist, P., Picard, N., Gourlet-Fleury, S., (2003a). Sustainable cutting cycle and yields in a lowland mixed dipterocarp forest of Borneo. Ann Forest Sci, 60, 803-814.

Sist, P., Sheil, D., Kartawinata, K., Priyadi, H., (2003b). Reduced-impact logging in Indonesian Borneo: some results confirming the need for new silvicultural prescriptions. Forest Ecol Manag, 179, 415-427.

Vanclay, J.K., (1994). Modelling forest growth and yield: applications to mixed tropical fosts. CAB International.




DOI: https://doi.org/10.20886/jped.2015.1.1.29-40

Copyright (c) 2017 Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Published by: Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Lingkungan Hidup

Address: Street A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja, Samarinda, East Kalimantan, Indonesian

Phone: 0541-206364 | Faximile: 0541-742298

Website: http://www.diptero.or.id

Email: publikasidiptero@gmail.com

 

 

Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Indexed By:

      

   

 

 

Copyright © 2018 | Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Creative Commons License
The JPED is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.