KUALITAS FILAMEN DAN BENANG SUTRA DARI KOKON HASIL UJI COBA PENGERINGAN DAN PENYIMPANAN MENGGUNAKAN ALAT DESAIN P3HH BOGOR

Efrida Basri, Kaomini Kaomini, K. Yuniarti

Abstract


Kokon segar memiliki masa simpan yang singkat untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan benang sutra. Pupa dalam kokon akan tumbuh menjadi ngengat dalam waktu +5 hari. Proses pengeringan tidak hanya akan mematikan pupa, tapi juga menurunkan kadar airnya. Akan tetapi, karena kokon yang telah kering masih mudah menyerap air kembali dari lingkungannya, maka diperlukan alat penyimpanan kokon untuk mempertahankan mutunya. Permasalahan yang dihadapi di lapangan selama ini adalah pengamanan terhadap kokon  kering masih belum dilakukan dengan tepat. Kokon dimasukkan ke dalam karung bawang kemudian ditumpuk di ruangan terbuka yang kondisi suhu dan kelembabannya tidak diatur, sehingga selama penyimpanan kokon yang sudah kering akan menarik air kembali atau diserang jamur maupun serangga. Tujuan penelitian adalah mengamati kualitas filamen dan benang sutra dari kokon hasil uji coba menggunakan alat pengeringan EB-2005D dan penyimpanan EB-2007S yang didesain P3HH Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas filamen maupun benang sutera dari kokon yang dikeringkan dan disimpan pada alat yang didesain P3HH Bogor lebih baik dibandingkan dengan kualitas dari kokon yang disimpan pada ruang yang tidak dikondisikan.


Keywords


Kokon; alat pengeringan dan penyimpanan; filamen; benang sutra; kualitas

References


Budisantoso, H. 1994. Pengeringan dan penyimpanan kokon sutera. Informasi Teknis No.3. Balai Penelitian Kehutanan. Ujung Pandang.

. 1997. Pengaruh keragaman ukuran kokon kering dan segar terhadap mutu serat sutera. Buletin Penelitian Kehutanan Vol. 2 (2): 46-57. Balai Penelitian Kehutanan. Ujung Pandang.

ISC. 2005. Cocoon Clasiffication.Website http://www.inserco.org. Diakses tanggal 2 Mei 2005.

Kaomini dan H. Budisantoso. 1989. Pengaruh tingkat kekeringan kokon terhadap kualitas kokon dan benang. Buletin Penelitian Hutan No. 517: 27-31. Puslitbang Hutan. Bogor.

Kim, B. H. 1989. Raw silk reeling. Associated Business Centre Limited. Colombo, Sri Langka

Omura, T. 1981. Silk Reeling Technics in The Tropics. Japan International Cooperasion Agency. Tokyo, Japan.

Pannengpet, C. and K. Chomchuen. 1976. Relation between cocoon drying percentage and silk reeling. Bulletin Thailand Series Research and Training No. 6. Bangkok.

Samsijah dan L. Andadari. 1992. Informasi Teknis:Teknik pengolahan kokon dan benang sutera. Puslitbang Hutan, Balitbang Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2009.27.3.213-222

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.