PENGARUH UMUR, POSISI BATANG DAN TINGKAT KEKERINGAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KUALITAS PENGERINGAN BAMBU ANDONG

Saefudin Saefudin, Efrida Basri, Nurwati Hadjib

Abstract


Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh umur, posisi batang dan tingkat kekeringan terhadap sifat fisik dan kualitas pengeringan bambu andong. Sifat fisik yang diuji dalam penelitian adalah kadar air segar, kerapatan dan penyusutan pada arah tebal dan lebar bilah batang pada 3 tingkat kekeringan bambu.. Metoda pengeringan yang digunakan adalah metode pengeringan alami dan metode pengeringan oven. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu andong utuh umur 3 tahun yang dikeringkan kualitasnya kurang baik dibandingkan dengan bambu yang berumur 5 tahun. Penyusutan dimensi pada bambu berumur 3 tahun, baik pada arah tebal maupun lebar bilah batang sangat tinggi, sehingga batang bambu yang dikeringkan menjadi keriput/kolap. Ini disebabkan pada bambu berumur 3 tahun, kadar air segar lebih tinggi, porsi berkas pembuluh lebih rendah dan porsi parenkim lebih tinggi dibandingkan bambu umur 5 tahun.

Keywords


Bambu andong; umur; posisi batang; tingkat kekeringan; sifat fisik; kualitas pengeringan

References


Anonim. 2001. Cultivation and integrated utilization on bamboo in China: Structure and properties of bamboo timber. China National Bamboo Research Center.Hangzhou, P.R. China. pp. 56 - 72.

. 2007. Bambu lebih kuat dibanding baja._Artikel dari http://www.bapeda.pemda- diy.go.id/detail.php.jenis. Diakses pada tanggal 10 Maret 2008.

Basri, E. dan Saefudin. 2006. Sifat kembang-susut dan kadar air keseimbangan bambu tali (Gigantochloa apus kurtz) pada berbagai umur dan tingkat kekeringan. J urnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 24 (3): 241-250. Pusat Litbang Hasil Hutan, Bogor.

Espiloy, Z.B. 1985. Physico-mechanical properties and anatomical relationships of some Philippine bamboos. Proceeding of the International Bamboo Workshop Oct. 6 - 14, 1985. Hangzhou, People's Republic of China. pp. 257-264.

Fangchun, Z. 2000. Selected works of bamboo research (Chinese translation into English by Chen Xinfang). The Bamboo Research Editorial Committee. Nanjing Forestry University, anjing China. Chapter XII-XIV: 95-125.

Liese, W 1985. Anatomy and properties of bamboo. Proceeding of the International Bamboo Workshop Oct. 6 - 14, 1985. Hangzhou, People's Republic of China. pp. 196-208

Morisco. 2005. Teknologi bambu. Bahan Kuliah Program Magister Teknologi Bahan

Bangunan Universitas Gadjah Mada. him 26-34.

Sharma, S.N.; Mehra, M.I. 1970. Variation of specific gravity and tangential shrinkage in the wall thickness of bamboo and its possible influence on trend of the shrinkage- moisture content characteristics. Indian Forest Bulletin 259. 7 pp..

Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip dan prosedur statistik. Terjemahan. PT Gramedia

Pustaka Utama Jakarta.

Widjaja, E. A. 2001. Identikit jenis-jenis bambu di Jawa. Seri Panduan Lapangan. Pusat

Penelitian Biologi LIPI, Bogar. him 63-64.

Widjaja, E. A. , M.A. Rifai, B. Subiyanto dan D. Nandika. 1994. Srrategi penelitian bambu Indonesia. Makalah yang disampaikan pada Sarasehan Penelitian Bambu Indonesia yang diselenggarakan oleh Puslitbang Fisika Terapan, Puslitbang Biologi LIPI, Yayasan Bambu Lingkungan Lestari dan Centre for International Forestry Research di Puspiptek Serpong tanggal 21-22 Juni, 1994. Yayasan Bambu Lingkungan Lestari, Bogar. him 10-15.

Widjaja, E. A, .W Utami dan Saefudin. 2004. Buku panduan membudidayakan bambu. Pusat Penelitian Biologi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Bogar.him 1-10.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2008.26.4.289-298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.