FAKTOR EKSPLOITASI HUTAN DI SUB REGIONAL KALIMANTAN TIMUR

Soenarno Soenarno, Wesman Edom, Zakaria Basari, Dulsalam Dulsalam, Sona Suhartana, Yuniawati Yuniawati

Abstract


Dalam pemanfaatan kayu, pemanenan hutan merupakan tahap kegiatan utama yang dilakukan agar potensi pohon dapat dikeluarkan dari dalam hutan. Banyak atau sedikitnya limbah yang terjadi selama proses pemanenan kayu dapat dijadikan tolok ukur faktor eksploitasi (FE). Selama ini, pemerintah menetapkan angka FE sebesar 0,7. Padahal, paradigma pengelolaan hutan alam sudah semakin baik dengan diterapkannya pembalakan berdampak rendah (reduced impact logging/ RIL) dan/atau berdampak rendah karbon (RIL-C). Dilihat dari aspek ekonomis, nilai FE mempunyai peranan sangat penting karena digunakan sebagai pengali didalam menentukan jatah produksi tahunan (JPT) dan dasar untuk menjadi memperkirakan penerimaan besarnya provisi sumberdaya hutan (PSDH). Sedangkan dari aspek ekologis, penetapan nilai FE yang lebih besar dapat mengurangi terjadinya kerusakan hutan. Hasil penelitian yang dilakukan di 5 IUPHHK-HA di Kalimantan Timur menunjukkan besarnya bilangan FE berkisar antara 0,77 - 0,89. Besar kecilnya bilangan FE lebih dipengaruhi oleh faktor ketrampilan penebang dibandingkan dengan factor kompetensi manajemen IUPHHK-HA. 


Keywords


Faktor eksploitasi; hutan alam; Sub Regional; Kalimantan Timur

References


Astana S, Soenarno, Endom W, Iskandar I, Supriyadi R & Effendi E. (2015). Kajian Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Limbah Kayu Pemanenan di Hutan Alam dan Hutan Tanaman. Laporan Hasil Penelitian. Tidak Diterbitkan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan.

Direktorat Jenderal Pengusahaan Hutan. (1993). Petunjuk Cara Pengukuran dan Penetapan Isi Kayu Bulat Rimba Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pengusahaan Hutan.

Dulsalam. (2012). Pemanenan kayu ramah lingkungan. Prosiding Seminar Nasional teknologi Mendukung Industri Hijau Kehutanan Tahun 2011. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor

Fauziah M. (2014). Produksi hutan alam terus menurun. http://www. republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/13/02/07/mhugxo-aphi-roduksi-kayu-hutan-alam-terus-menurun

Garland, J. & Jackson D. (1997). Felling and Bucking Tecniques for Woodland Owner. The Woodland Workbook. Oregon State University.

Greulich F. R.; Donald P. H; Joseph F & David B. (1996). A Primer for Timber Harvesting. College of Forest Resources, University of Washington, USA.

Idris M.M, Dulsalam, Soenarno & Sukanda. (2012). Revisi faktor eksploitasi untuk optimasi logging. Prosiding Ekspose Hasil Penelitian Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil hutan Tahun 2012 Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan.

Idris M.M & Soenarno. (2015). Penerapan metode tree length logging skala operasional di areal teknik silvikultur intensif; Studi kasus di PT Sarmiento Parakanca Timber Propinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 33 (1), 19-34.

Kementerian Kehutanan. (2014). Statistik Kehutanan Indonesia 2013. Jakarta: Kementerian Kehutanan.

Kementerian Kehutanan. (2014). Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.41/Permenhut-II/2014 tentang penatausahaan hasil hutan kayu yang berasal dari hutan alam.

Matangaran J.R, Partiani T. & Purnamasari D.R. (2013). Faktor eksploitasi dan kuantifikasi limbah kayu dalam rbilangan peningkatan efisiensi pemanenan hutan alam. Jurnal Bumi Lestari, 13 (2), 384-393.

Murphy E.G, Gordon A.D & Marshall H.D. (2007). New Zealand Journal of Forestry Science, 37 (3), 372–382.

Nurrochmat, D.R. (2010). Prediksi keseimbangan supply-demand hasil hutan kayu indonesia. Bogor: Laboratorium Sosial Ekonomi, Fakultas Kehutanan IPB.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2015). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor : P.13/ Menlhk-II/2015 tanggal 30 Maret 2015 tentang tentang izin usaha industri primer hasil hutan.

Rose B, Spence B, Streit M & Taylor T. (2009). Selecting the Right Harvesting Equipment. Ontario Woodlot Association. Ontario Ministry of Natural Resources

Sari R.M. (2009). Identifikasi dan pengukuran potensi limbah pemanenan kayu: Studi kasus di PT Austral Byna, Propinsi Kalimantan Tengah. Skripsi. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Soenarno, Dulsalam & Endom W. (2013). Faktor Eksploitasi Pada Hutan Produksi Terbatas di IUPHHK-HA PT Kemakmuran Berkah Timber. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 32 (1), 45-61.

Uusitalo J, Kokko S & Kivin P.K. (2004). The Effect of Two Bucking Methods on Scots Pine Lumber Quality. Silva Fennica Forest jurnal 38 (3), 291–303.

Ward E. (2011). Chain Saws - Safety, Operation, Tree Felling Techniques. Kansas Forest Service. Kansas State University.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2016.34.4.335-348

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.