PENINGKATAN PEMANFAATAN KULIT IPOH SEBAGAI BAHAN BAKU BARANG KERAJINAN

Ina Winarni

Abstract


Kulit kayu ipoh merupakan salah satu komoditi HHBK yang potensial dan bermanfaat sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan. Pada awalnya kulit ipoh hanya dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pakaian dan tali-temali oleh suku anak dalam Kubu, Jambi. Sesuai dengan perkembangan zaman, kulit ipoh digunakan sebagai kanvas melukis di Bali dan dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan mengolahnya menjadi cinderamata berupa produk barang kerajinan seperti : topi, tas, dompet, taplak meja, dan lain-lain sehingga mempunyai nilai ekonomis yang lebih Tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan kulit ipoh menjadi barang kerajinan oleh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan komponen kimia kulit ipoh yang terdiri dari: kadar air berkisar antara 5-7%; kadar abu 3-10%; kadar pati 6-11%; kadar lignin 3-10%; kadar selulosa 55-58%; dan kelarutan dalam alkohol benzena 1:2 berkisar antara 4-5%. Sedangkan hasil analisis sifat fisik kulit ipoh adalah : tebal berkisar antara 1,2-1,8 mm; kekuatan tarik 59-299 N; kekuatan sobek 10-34 N; Mulur 16-37%; waktu serap 6-76 detik dan kapasitas serap berkisar antara 384-577%. Berdasarkan ketebalan kulit, maka semua contoh uji dapat dibuat barang kerajinan dan contoh uji yang berasal dari diameter pohon 44,3 cm dan 51,5 cm dengan waktu pengeringan 1 hari dapat dibuat barang kerajinan berupa tas karena memiliki nilai kekuatan tarik dan kapasitas serap yang cukup tinggi.


Keywords


Kulit ipoh; peningkatan pemanfaatan; barang kerajinan

References


Anonim. 1995. Annual Book of ASTM Standards Sect 4, Vol 4-10- wood. The American Chemical society for Testing Materials. Philadelphia.

-------- . 1993. TAPPI Test Methods. Atlanta, Georgia

-------- . 1989. Cara uji tebal lembaran kain. Departemen Perindustrian, Jakarta. SNI 08-0274.

-------- . 1989. Cara uji kekuatan tarik dan mulur kain tenun. Departemen Perindustrian, Jakarta. SNI 08-0276.

-------- . 1989. Cara uji daya serap bahan tekstil. Departemen Perindustrian, Jakarta. SNI 08-0279. Browning. B. L. The chemistry of wood. John Willey and Sons Inc. New York.

Haygeen, J.G. dan J.L. Bowyer. 1996. Forest product and wood science: An introduction (Terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Heyne, 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Terjemahan Badan Litbang Kehutanan. Yayasan Sarana Wanajaya. Jakarta.

Murwati, E.S; Hartono dan Suprapto. 1998. Peningkatan kemampuan klinik desain dan teknologi untuk UKM kerajinan lantung di Bengkulu. Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Yogyakarta.

Raymond, A. Y. 1972. Wood Chemistry Laboratory Procedure. College of Forest Resources, University of Washington. Seattle.

Steel, R.G.D. dan Torrie, J.H. 1993. Prinsip dan prosedur statistic. Terjemahan dari Principles and Procedures of Statistic, oleh Bambang Sumantri. Institut Pertanian Bogor. Penerbit PT. Gamedia Pustaka Utama. Jakarta.

Syahputra, E. 2001. Hutan Kalbar sumber pestisida botani : dulu, kini dan kelak. Makalah Falsafah Sains. Progam Pascasarjana, IPB. Bogor.

Winarni, I. 2005. Pemanenan kulit ipoh secara tradisional. Laporan Hasil Penelitian DIPA 2005. Puslitbang Hasil Hutan. Bogor. Tidak diterbitkan.

Wise, L.E. 1944. Wood Chemistry. Reinhold Publisher Corporation. New York.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2008.26.1.1-15

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.