ANATOMI KAYU PASAK BUMI DAN BEBERAPA JENIS KAYU SUKU SIMAROUBACEAE

Yance I Mandang

Abstract


Tumbuhan obat dari hutan dapat tertukar secara tidak sengaja dengan jenis lain yang serupa tetapi kandungan bahan aktifnya tidak memadai atau bahan aktifnya  sama  sekali lain.  Contohnya adalah pasak burni (Eurycoma longifalia Jack.- Simaroubaceae)  yang juga dikenal  dengan nama bidara laut. Nama bidara laut ini digunakan juga untuk jenis  kayu lain dari suku Loganiaceae yaitu Strychnos ligustrinum Bl. Penelitian  ini   berrujuan  unruk  mengungkap karakteristik  anatorni  kayu Eurycoma  longifolia dan perbedaannya  dengan Strychnos ligustrinum. Selain itu dibandingkan juga ciri anatorni kayu Eurycoma longifalia dengan ciri anatorni kayu jenis kayu lain yang sesuku. Contoh kayu pasak burni dikumpulkan dari Kuok, Riau,  dan Muara Tebo, Jambi. Jenis lainnya diperoleh dari koleksi kayu autentik Puslitbang Hasil Hutan.  Contoh  kayu terlebih dahulu dibuat preparat  sayat lalu diamati strukrur anatominya. Dimensi pembuluh dans erat diamati dari preparat maserasi.  Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kayu  Eurycoma longifolia dapat    dikenali dan  dibedakan  dari  Strychnos ligustrinum terutama berdasarkan diameter dan sebaran pembuluh serta dari kehadiran kulit tersisip. Kayu Strichnos ligustrinum mempunyai pembuluh berdiameter jauh lebih kecil dengan sebaran dendritik serta mengandung kulit tersisip di antara jaringan kayu. Ciri demikian tidak dimiliki kayu Eurycoma longifolia. Kayu Eurycoma longifolia dapat juga dibedakan dari jenis lain dari suku yang sama berdasarkan karaktersitik pembuluh, parenkim, jari-jari, serat, dan kehadiran silika dalam jari-jari kayu.


Keywords


Tumbuhan obat; pasak bumi; Eurycoma; identifikasi

References


Hamid, A., Hadad E.A. dan Otih Rosiana. 1990. Upaya pelestarian tumbuhan obat di BALITRO. Dalam Zuhud, E.A.M. 1991. Pelestarian pemanfaatan tumbuhan obat hutan tropis Indonesia. Kerjasama Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB Bogor dan Yayasan Pembinaan Suaka Alam dan Margasatwa Indonesia, Bogor.

Heyne, K. 1950. Tumbuhan berguna Indonesia. Jilid I-IV Terjemahan. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta.

Jafarsidik, Y. 1986. Potensi tumbuhan hutan (pohon) penghasil obat tradisional. Presiding diskusi pemanfaatan kayu kurang dikenal. Badan Litbang Kehutanan, Bogor.

Mandang, YI. 1988. Anatomi pebandingan kayu cendana wangi (Santa/umalbum) dan cendana semut (Exocarpus latifolia R.Br.). Jurnal Penelitian Hasil Hutan 5(6): 365-368. Bogor.

Mandang, YI. dan B. Wiyono. 2002. Anatomi kayu gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) dan beberapa jenis sekerabat. Bulletin Penelitian Hasil Hutan 20(2): 107-126. Bogor.

Mandang, YI. dan E. Suwardi. 2003. Identifikasi jenis kayu berkhasiat obat. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor. Belum dipublikasikan.

Metcalfe, C.R. dan L. Chalk. 1950. Anatomy of The Dicotyledones. Oxford at The Clarendon Press. P. 317-326.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2007.25.2.119-136

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.