PENGARUH JENIS PELARUT DAN RATIO GETAH DAN VOLUME PELARUT TERHADAP RENDEMEN DAN SIFAT FISIKO-KIMIA MINYAK KERUING

Bambang Wiyono

Abstract


Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian terdahulu dengan tujuan untuk mengetahui rendemen dan sifat fisiko-kimia minyak hasil ekstraksi minyak dari getah keruing dengan pelarut organik, sedangkan sasarannya adalah untuk mengetahui kondisi yang cocok untuk memisahkan minyak keruing dari getahnya. Getah hasil perebusan dolog dalam larutan garam dilarutkan dalam petroleum eter atau heksana, dievaporasi dan didistilasi untuk memperoleh minyak keruing murni.Untuk melihat pengaruh jenis pelarut dan ratio getah dan volume pelarut dianalisis dengan rancangan acak lengkap faktorial, sedangkan nilai rataannya dianalisis dengan uji Duncan menurut prosedur SAS.

Rendemen minyak keruing kasar yang dihasilkan sekitar 33,07 % (b/b), sedangkan hasil pemurnian minyak kasar berwama jernih dengan rendemen sekitar 17,95 % dari getah. Minyak keruing murni ini mempunyai sifat berat jenis sekitar 0,9735-0,9771. indeks bias 1,4952-1,4989, putaran optik -13,04- -12,17, bilangan asam 0,3942-0,8792. bilangan penyabunan 3,4816-5,254, bilangan ester 2,752 -4,958 dan kadar sisa pelarut 1,013-3,910 persen (v/v). Jenis pelarut, petroleum eter dan heksana, tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen maupun sifat fisiko-kimia minyak, tetapi tingkat perbandingan getah don volume pelarut memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap rendemen, berat jenis, bilangan penyabunan dan bilangan ester, sedangkan kombinasinya hanya berpengaruh nyata terhadap bilangan ester dan bilangan penyabunan. Semakin tinggi tingkat perbandingan pelarut cenderung menurunkan berat jenis, indeks bias, bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan ester dan meningkatkan kadar sisa pelarut dan putaran optik Kombinasi pelarut heksana atau petroleum eter dengan perbandingan getah dengan volume pelarut dapat digunakan untuk mengekstrak minyak keruing dari getahnya.


Keywords


getah keruing; ekstraksi; hidrodistilasi;pelarut organik; sifat fisiko-kimia minyak

References


Anonim. 1985. SAS/STAT User's Guide. Version 6. Fourt Edition. Volume I. SAS

lnstitut. Inc.Cary,NC,USA

Archer. W.L. 1996. Industrial Solvents Handbook. Marcel Dekker. Inc. New York

Formo. M. W. 1979. Physical Properties: di dalam D. Swern (ed) Bailey’s Industrial Oil

and Fat Products. John Wiley and Sons. New Yark

Gray, B. H. 1967. Basic Prtinciples of Chemistry. W.A. Benyamin. Inc. New York.

Jantan. I. 1988a The Essensial Oil of Dipterocarpus Kerii. Journal of Tropical Forest

Science I (1):11-15.

Ketaren. S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta.

Meyer. L. H. 1987. Food Chemistry. Affiliated East West Press PVT. LTD. New Delhi.

Omar. 1989. Pengaruh Perubahan Suhu clan Wkatu Ekstraksi Terhadap rendemen dan

Kandungan Komponen-Komponen Oleoresin Kunyit (Curcuma domestica Val).

Wiyono. B. 1996. Sifat Fisiko-Kimia Minyak Keruing yang dihasilkan dari Metode

Penyulingan Uap. Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol. 14 No. l , Bogor.

Wiyono. B. 1997 Pengaruh Lama dan Cara Penyulingan Terhadap Kualitas Minyak

Keruing. Buletin Penelitian Hasil Hutan Vol. 15 No. 3. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.1998.16.3.149-161

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.