PRODUKSI ARANG DAN DESTlLAT KAYU MANGlUM DAN TUSAM DARI TUNGKU KUBAH

Tjutju Nurhayati

Abstract


Kayu tusam (Pinus merkusii) dan mangium (Acacia mangium) digunakan sebagai bahan baku pada peuelitian produksi arang dan destilat yang dilakukan pada tungku kubah kapasitas 1,3 m3 yang dilengkapi dengan 2 unit pendingin. Parameter penelitian meliputi proses dan produk karbonisasi, kualitas arang dan destilat serta ulasan aspek ekonomi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

  1. Proses pembakaran kayu tusam dan mangium menjadi arang masing-masing dilakukan selama 60,5 jam dan 58 jam, pendingin uap/gas mulai pada suhu 110ºC diperlukan waktu selama 45,5 jam dan 51,5 jam dan proses pendinginan tungku dilakukan selama 5 hari dan 4 hari. Laju pembakaran kayu tusam dan mangium menjadi arang masing-masing yaitu 7,370 kg kayu/jam dan 7,607 kg kayu/jam. Laju sirkulasi air 2,5 liter/menit dengan jumlah energi listrik yang diperlukan rata-rata sebanyak 20,6 kWH atau 3, 747 liter destilat per kWH.
  2. Teknik produksi arang dan destilat dari kayu tusam dan mangium menunjukkan hasil relatif sama yaitu rendemen tusam dan mangium masing-masing 25,63% dan 24,20%, destilat 32,64% dan 31,94%, efisiensi konversi kayu menjadi arang 36,04% dan 36,41%. Laju produksi orang 1,055 kg/jam dan 1,002 kg/jam, laju produksi destilat 1,592 kg/jam dan 1,466 kg/jam, produktivitas destilat 3,32 ml/kg/jam dan 3,57 ml/kg/jam dan konsumsi kayu untuk produksi 1 ton arang masing-masing tusam dan mangium adalah 13,292 m3/ton dan 15,884 m3/ton (4317 kg/ton dan 4298 kg/ton dari kayu berat kering).
  3. Proses karbonisasi mangium pada tungku kubah yang dilengkapi alat pendingin uap gas untuk memproduksi destilat tidak mempengaruhi sifat arang yang dihasilkan.
  4. Destilat tusam dan mangium yang diproduksi dari cara tungku memberikan sifat keasaman dan berat jenis yang sama, tetapi kadar asam total, kadar alkohol dan phenol lebih tinggi dari destilat yang diproduksi dari destilasi kering.
  5. Destilat tusam produk dari tungku menunjukkan kadar asam total, kadar alkohol dan phenol lebih tinggi dari destilat mangium. Dibandingkan dengan pestisida antrakol, destilat tusam mengandung kadar fenol lebih tinggi, tetapi fenol murninya lebih rendah, kadar alkohol dan asam total serta berat [enis lebih tinggi tetapi sifat keasamannya destilat tusam lebih rendah.
  6. Kadar metanol dan fenol yang dianalisis secara chromatografi menunjukkan bahwa destilat tusam lebih tinggi kandungannya yaitu masing-masing 4,80% dan 11,30%.
  7. Biaya produksi arang dan destilat yang meliputi pengadaan kayu dan operasional adalah Rp. 85.000,- dengan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan arang dan destilat sebesar Rp. 9.450,-.

Keywords


kayu tusam; kayu mangium; arang; destilat; tungku; uap/gas.

References


Anonirn 1998. Industri Dahana Energi Utama Industri. Surabaya

Direktorat lndustri Kayu dan Rotan. 1998. Posisi dan pengembangan industri pengolahan arang. Seksi lndustri Hasil Hutan Lainnya. Jakarta.

Masni. A. 1998. Pemanfaatan destilat penyulingan kering kayu sebagai bahan pestisida alam. Skripsi D3 Analisis Kimia. Bogor.

Nurhayati, T., 1995. Pembuatan arang kayu karet pada tungku kubah model s-93. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 13 (1) : 3 7-39.

Nurhayati, T. 1999 Pemanfaatan destilat dari hasil samping karbonisasi kayu untuk pengendalian hama yang akrab lingkungan. Laporan Proyek Pusat Litbang Hasil Hutan. Bogor.

Nurhayati. T. Setiawan dan Mahpudin. 1995. Hasil destilasi kering dan nilai kalor 16 jenis kayu. Buletin Penelitian Hasii Hutan. 14 (10) : 405 - 467.

Nurhayati. T. dan H Roliadi. 1998. Teknik peningkatan kualitas dan pemanfaatan arang sebagai energi alternatif. Laporan Proyek Pusat Litbang Hasil Hutan Bogor.

Sjostrom. E. 1981. Wood chemistry: Fundamentals and applications. Academic Press. Inc. San Fransisco - New York - Sao Paulo - London - Montreal - Tokyo.

Sri Komarayati. Dadang Setiawan dan T. Nurhayati. 1995. Analisis kimia dan destilasi kering kayu karet Jurnal Penelitian Hasil Hutan 13(1) : 1-37.

Taswid. I. 1997. Analisis destilat hasil samping karbonisasi kayu sebagai bahan pestisida alam. Skripsi D3 Akademi Kimia Analis. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2000.18.3.137-151

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.