KETEGUHAN LENTUR STATIS BALOK LAMINA DARI TIGA JENIS KAYU LIMBAH PEMBALAKAN HUTAN TANAMAN

Jamaludin Malik, Adi Santoso

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat keteguhan lentur dan patah (MOE dan MOR) balok lamina dari kayu limbah pembalakan hutan tanaman dengan menggunakan tiga jenis perekat yaitu lignin resorsinol formaldehida (LRF), tanin resorsinol formaldehida (TRF) dan phenol resorsinol formaldehida (PRF). Kayu lamina dibuat dari komposisi tiga jenis kayu yaitu tusam (Pinus merkusii), damar (Agathis sp.). dan gmelina (Gmelina arborea).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kempa 8 jam menghasilkan nilai MOE lebih besar sedangkan masa kempa 12 jam meningkatkan MOR. Komposisi jenis terbaik dari kayu lamina berdasarkan MOE dan MOR-nya adalah agatis-agatis-agatis pada masa kempa 8 jam. Ketiga jenis kayu limbah pembalakan memiliki sifat perekatan yang baik dan cocok dibuat produk kayu rekonstitusi khususnya kayu lamina tipe eksterior untuk keperluan struktural. 


Keywords


Keteguhan lentur; MOE dan MOR; balok lamina; kayu limbah pembalakan

References


Anonim. 1994. Standard methods of testing small clear specimen of timber. Annula Book of ASTM Standard Vol. 4 Sec. 4. Construction. Philadelphia.

_______. 1996. Japanese Agricultural Standard for Structural Glued Laminated Timber. Japanes Agricultural Standard (JAS), Japan Plywood Inspection Corporation (JPIC). Tokyo.

_______. 2000. Venir lamina. Rancangan Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. RSNI-5008.9-2000.

Dansoh, A.B., A. Koizumi and T. Hirai. 2004. Bending strength and stiffness of glued butt-jointed glulam. Forest Product Journal 54(9): 40-44.

Feirer, J.L., G.R. Hatchings and M.D. Feirer. 1997. Carpentry and Building Contruction, 5th ed. Glence/McGraw Hill. New York, pp. 91-99.

Hadjib, N. 2004. Sifat fisik dan mekanik kayu dan bambu. Diktat Pelatihan Kompetensi Tenaga Labotarium Pengolahan Kayu dan Bambu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan. Bogor.

Moody, R.C., R. Hernandez, and J.Y. Liu. 1999. Glued structural members, In Wood Handbook-Wood as an Engineering Material. Gen Tech. Rep. FPL-GTR-113, USDA. Madison.

Santoso, A dan G. Pari. 2001. Pemanfaatan tanin dari kulit pohon mangium sebagai bahan perekat kayu lapis. Proceeding of seminar environment conservation through effieciency utilization of forest biomass. Kerjasama Debut Press-Jurusan Teknologi Hasil Hutan UGM:JIFPRO. Yogyakarta.

Sinaga, M. 1989. Pengaruh jumlah lapisan terhadap sifat mekanis kayu lamina jenis hutan tanaman industri. Prosiding Diskusi Sifat dan Kegunaan Jenis Kayu HTI, tanggal 23 Maret 1989 di Jakarta. Hlm 215-223. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan, Jakarta.

Steel, R.G.D. dan P.L. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu pendekatan biometrik. Edisi kedua. PT. Gramedua Pustaka Utama. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2005.23.5.385-397

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.