PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP PERUBAHAN WARNA, PENYUSUTAN TEBAL, DAN PENGURANGAN BERAT EMPAT JENIS BAMBU

Adik Bahanawan, Krisdianto Sugiyanto

Abstract


Warna permukaan batang bambu berubah secara alami akibat kondisi disekitarnya. Tulisan ini mempelajari perubahan warna permukaan bambu akibat pengeringan dalam ruangan (KU) dan dalam oven (KO). Perubahan warna empat jenis bambu yaitu mayan (Gigantochloa robusta Kurz.), ater (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz. ex. Munro), ampel kuning (Bambusa vulgaris var striata), dan wulung (Gigantochloa atroviolacea Widjaja) dipelajari bersama dengan korelasinya terhadap kehilangan air. Pengukuran warna dilakukan menggunakan metode CIE-Lab sedangkan kehilangan air mengacu pada pengukuran susut tebal dan kehilangan berat selama KU dan KO. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kehilangan air dengan perubahan warna batang bambu. Kehilangan air bambu mayan, ater, dan wulung menunjukkan korelasi linier positif terhadap perubahan warna permukaan bambu, dimana semakin besar kehilangan air maka semakin besar pula nilai perubahan warnanya. Namun, pada bambu ampel kuning, semakin besar kehilangan air maka akan semakin kecil nilai perubahan warnanya (berkorelasi negatif). Hal ini disebabkan warna alami bambu ampel kuning pada kondisi segar tidak jauh berbeda dengan warna setelah pengeringan. Perlakuan pengeringan dalam ruangan, susut tebal terbesar adalah mayan = 46,03%; kehilangan berat terbesar adalah ampel kuning = 28,52%; dan perubahan warna (ΔE*) terbesar adalah ater = 15,51%. Perlakuan pengeringan dalam oven,  susut tebal terbesar adalah mayan=52,4%; kehilangan berat terbesar adalah ampel kuning = 31,19%; dan ΔE* terbesar adalah ater = 18,8%.


Keywords


Bambu; kehilangan air; kehilangan berat; perubahan warna; susut tebal

References


Abdullah, A. H. D., Karlina, N., Rahmatiya, W., Mudaim, S., Patimah, & Fajrin, A. R. (2017). Physical and mechanical properties of five Indonesian bamboos. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 60(1), 1–5. doi: 10.1088/1755-1315/60/1/012014

Arsad, E. (2015). Teknologi pengolahan dan manfaat bambu. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 7(1), 45–52. doi: 10.24111/jrihh.v7i1.856

Abdullah, A. H. D., Karlina, N., Rahmatiya, W., Mudaim, S., Patimah, & Fajrin, A. R. (2017). Physical and mechanical properties of five Indonesian bamboos. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 60(1), 1–5. doi: 10.1088/1755-1315/60/1/012014.

Arsad, E. (2015). Teknologi pengolahan dan manfaat bambu. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 7(1), 45–52. doi: 10.24111/jrihh.v7i1.856.

Bahanawan, A., Darmawan, T., Pramasari, D. A., Amin, Y., Adi, D. S., Lestari, E., Sudarmanto, Akbar, F., Subyakto, Dwianto, W. (2017). Kajian sifat mekanik spesies bambu langka betung hitam (Dendrocalamus asper Black). Prosiding Seminar Lignoselulosa 2017, 22–29.

Bahanawan, A., Darmawan, T., Sufiandi, S., & Dwianto, W. (2018). Mengenal bambu sembilang (Dendrocalamus giganteus Wallich ex Munro). Prosiding Seminar Lignoselulosa 2018, 88–91.

Basri, E., & Pari, R. (2017). Sifat fisis dan pengeringan lima jenis bambu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 35(1), 1–13. doi: 10.20886/jphh.2017.35.1.1-13.

Boonstra, M. J., Van Acker, J., Tjeerdsma, B. F., & Kegel, E. V. (2007). Strength properties of thermally modified softwoods and its relation to polymeric structural wood constituents. Annals of Forest Science, 64, 679–690. doi: 10.1051/forest: 2007048.

Damayanto, I. G. P., Mambrasar, Y. M., & Hutabarat, P. (2016). Bamboos (Poaceae: Bambusoideae) of Papua, Indonesia. Jurnal Biologi Papua, 8(2), 57–61.

Dewanto, B. P. (2015). Pengaruh Waktu Tebang Terhadap Kekuatan Lentur Bambu Andong (Gigantochloa pseudoarundinaceae (Steudel) Widjaja). Skripsi. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Esteves, B. M., Domingos, I. J., & Pereira, H. M. (2008). Pine wood modification by heat treatment in air. BioResources, 3(1), 142–154. doi: 10.15376/biores.3.1.142-154.

Evans, P. D., Haase, J. G., Shakri, A., Seman, B. M., & Kiguchi, M. (2015). The search for durable exterior clear coatings for wood. Coatings, 5, 830–864. https:/10.3390/coatings5040830.

Jasni, Damayanti, R., & Pari, R. (2017). Ketahanan alami jenis-jenis bambu yang tumbuh di Indonesia terhadap rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 35(4), 289–301. doi: 10.20886/jphh.2017. 35.3.289-301

Jasni, J., Damayanti, R., & Sulastiningsih, I. M. (2017). Pengklasifikasian ketahanan 20 jenis bambu terhadap rayap kayu kering. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 35(3), 171–183. doi: 10.20886/jphh.2017. 35.3.171-183

Krisdianto, K., Satiti, E. R., & Supriadi, A. (2018). Perubahan warna dan lapisan finishing lima jenis kayu akibat pencuacaan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 36(3), 205–210. doi: 10.20886/jphh.2018. 36.3.205-218.

Kusmita, L., Puspitaningrum, I., & Limantara, L. (2015). Identification, isolation and antioxidant activity of pheophytin from green tea (Camellia sinensis ( L .) Kuntze). Procedia Chemistry, 14, 232–238. doi: 10.1016/j.proche.2015.03.033.

Manuhuwa, E. (2007). Kadar air dan berat jenis pada posisi aksial dan radial kayu sukun (Arthocarpus communis, J.R dan G.Frest). Jurnal Agroforestri, 2(1), 49-55.

Marsoem, S. N., Setiaji, F., Kim, N. H., Sulistyo, J., Irawati, D., Nugroho, W. D., Andini, Y., Pertiwi, B. (2015). Fiber morphology and physical characteristics of Gigantochloa atter at three different ages and heights of culms for better utilization. Journal Korean Wood Science and Technology, 43(2), 145–155. doi: 10.5658/WOOD. 2015.43.2.145

Mokrzycki, W. & Tatol, M. (2011). Color difference Delta E - A survey. Machine Graphics and Vision, 20(4), 383–411.

Murda, R. A., Nawawi, D. S., Maulana, S., Maulana, M. I., Park, S. H., & Febrianto, F. (2018). Perubahan kadar komponen kimia pada tiga jenis bambu akibat proses steam dan pembilasan. Jurnal Ilmu Teknologi Kayu Tropis, 16(2), 102–114.

Mutia, T., Sugesty, S., Hardiani, H., Kardiansyah, T., & Risdianto, H. (2014). Potensi serat dan pulp bambu untuk komposit peredam suara. Jurnal Selulosa, 4(1), 25–36. doi: 10.25269/jsel.v4i01.54.

Ozgenc, O., Hiziroglu, S., & Yildiz, U. C. (2012). Weathering properties of wood species treated with different coating applications. BioResources, 7(4), 4875–4888. doi: 10.15376/biores.7.4.4875-4888.

Rulliaty, S., Nadjib, N., Muslich, M., Jasni, Sulastiningsih, I. M., Komaryati, S., Suprapti, S., Abdurrahman, Basri, E. (2015). Informasi sifat dasar dan kemungkinan penggunaan 10 jenis bambu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Todaro, L., Zuccaro, L., Marra, M., Basso, B., & Scopa, A. (2012). Steaming effects on selected wood properties of Turkey oak by spectral analysis. Wood Science and Technology, 46, 89–100. doi: 10.1007/s00226-010-0377-8.

Widjaja, E. A., Rahayuningsih, Y., Rahajoe, J. S., Ubaidillah, R., Maryanto, I., Walujo, E. B., & Semiadi, G. (2014). Kekinian keanekaragaman hayati Indonesia 2014. Cibinong: LIPI Press.

Widyorini, R., Khotimah, K., & Prayitno, T. A. (2014). Pengaruh suhu dan metode perlakuan panas terhadap sifat fisika dan kualitas finishing kayu mahoni. Jurnal Ilmu Kehutanan, 8(2), 65–74. doi: 10.22146/jik.10160




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2020.38.2.69-80

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.