PENGARUH UMUR POHON, POSISI BATANG, TEBAL VENIR DAN KOMPOSISI PANEL INTI SAWIT TERHADAP PRODUKSI KAYU LAPIS MINDI

Jamal Balfas, Jamaludin Malik

Abstract


Penelitian ini menguji pengaruh umur pohon, posisi batang, tebal venir, dan komposisi inti panel kayu sawit terhadap produksi kayu lapis mindi.  Dolok berukuran panjang 1,3 m dipotong dari pohon sawit berumur 25 dan 32 tahun masing-masing empat batang kayu dari setiap pohon sejumlah sepuluh pohon dari masing-masing kelas umur.  Selanjutnya dikupas pada mesin spindle less rotary dengan ketebalan venir 2,5 dan 3,4 mm.  Venir sawit kering (KA 10%) dirakit menjadi dua macam komposisi panel, yaitu 3 lapis dan 5 lapis, di mana lapisan muka dan belakang menggunakan 1,2 mm venir kayu mindi (Melia azedarach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa batang sawit umur 32 tahun memiliki nilai rendemen venir basah maupun kering lebih tinggi daripada batang sawit umur 25 tahun.  Kadar air dan kerapatan panel kayu lapis mindi berinti sawit umur 25 tahun memiliki nilai lebih rendah daripada umur 32 tahun. Nilai keteguhan rekat panel yang terbuat dari venir inti 32 tahun memiliki nilai yang lebih tinggi daripada venir inti 25 tahun. Keteguhan rekat panel 3 lapis memiliki nilai lebih tinggi daripada panel 5 lapis. Keteguhan rekat pada panel yang terbuat dari venir 2,5 mm lebih rendah dibandingkan dengan keteguhan rekat panel dengan ketebalan venir 3,4 mm.


Keywords


Batang kelapa sawit; inti; kayu lapis; umur pohon; kualitas

References


Japanese Agricultural Standard (JAS). (1993). Structural Plywood. Japan Plywood Inspection Corporation, Tokyo, Japan.

Canadian Plywood Association (CPA). (2008). Plywood Design Fundamentals. Canada.

Balfas, J. (1998). Sifat dasar kayu sawit. In Prosiding Diskusi Nasional Hutan Rawa dan Ekspose Hasil Penelitian di Sumatra Utara. Medan: Balai Penelitian Kehutanan. Pematang Siantar.

Balfas, J. (2006). New approach to oil palm wood utilization for wood working production, Part 1: Basic properties. Journal of Forestry Research, 3(1), 55–66.

Balfas, J. (2007). Perlakuan resin pada kayu kelapa. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 25(2), 108–118.

Balfas, J. (2009a). Karakteristik kayu lapis sawit. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 27(3), 223–234.

Balfas, J. (2009b). Karakteristik Kayu Kelapa Sawit Tua. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 27(3), 223–234.

Balfas, J. (2013). Pemanfaatan limbah batang sawit untuk produk solid dan panel kayu lapis. In S. D. P. Santoso (Ed.), Himpunan Bunga Rampai Orasi Ilmiah Ahli Peneliti Utama (APU) Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (pp. 105–120). Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan.

Killmann, W. and S. C. L. (1985). Anatomy and properties of oil palm stem. In Proceedings of the National Symposium of oil palm by-products for Agro-based industries (pp. 18–42). Malaysia: PORIM.

Mokhtar, A., Hassan, K., Aziz, A. A., & Wahid, M.B. (2011). Plywood from oil palm trunks, Journal of Oil Palm Research Vol. 23 December 2011, 1159–1165. Malaysian Oil Palm Board (MOPB), Malaysia.

Rosli, F., Mohd, C., Ghazali, R., Mustafa, M., Bakri, A., & Hussin, K. (2016). A review : Characteristics of oil palm trunk (OPT) and quality improvement of palm trunk plywood by resin impregnation. BioRes, 11(2), 5565–5580.

Santoso, A. dan P. Sutigno. (2004). Pengaruh tepung gaplek dan dekstrin sebagai ekstender perekat urea formaldehida terhadap keteguhan rekat kayu lapis kapur. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 22(2), 61–68.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphh.2020.38.3.189-198

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JURNAL PENELITIAN HASIL HUTAN INDEXED BY:

More...


Copyright © 2015 | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (JPHH, Journal of Forest Products Research)

eISSN : 2442-8957        pISSN : 0216-4329

       

JPHH is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.