KANDUNGAN BIOMASSA ATAS PERMUKAAN PADA HUTAN RAWA GAMBUT DI KABUPATEN ROKAN HILIR, PROVINSI RIAU

Nunung Puji Nugroho

Sari


Hutan rawa gambut mempunyai peranan yang penting dalam konteks pemanasan dan perubahan iklim global karena kemampuannya dalam menyerap dan menyimpan karbon serta dalam mengemisi karbon ke atmosfer.Dalam hal ini, ekosistem hutan rawa gambut mempunyai kapasitas yang lebih besar bila dibandingkandengan ekosistem hutan tropis lainnya. Peranan hutan rawa gambut tersebut ditentukan oleh kandunganbiomassa yang tersimpan, baik pada atas maupun bawah permukaan, termasuk pada lapisan tanahgambutnya. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kandungan biomassa atas permukaan (BAP) pada hutan rawa gambut di kawasan hutan konsesi PT. Diamond Raya Timber (PT. DRT) denganmenggunakan persamaan alometrik spesifik tapak. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa rerata BAP padahutan rawa gambut di PT. DRT adalah 210,81 ton ha-1 (rentang: 66,37-529,11 ton ha). Kandungan BAPpada lokasi kajian cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kandungan BAP pada hutan rawa gambutlain maupun pada hutan hujan tropis. Pendugaan BAP sebaiknya dilakukan dengan menggunakan persamaan alometrik spesifik tapak dengan rentang DBH yang lebar.

Kata Kunci


Persamaan alometrikPersamaan allometrik; biomassa atas permukaan; hutan rawa gambut; Riau

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Rieley, J.O., C.J. Banks, & B. Radjagukguk (Eds.). EU CARBOPEAT and RESTORPEAT Partnership, Gadjah Mada University, Indonesia and University of Leicester, United Kingdom.

Rieley, J.O. & Page, S.E. (Eds.). (2005). Wise use of tropical peatlands: focus on Southeast Asia. ALTERRA-Wageningen University and Research

Centre, the EU INCO-STRAPEAT, RESTORPEAT Partnerships.

Samalca, I.K. (2007). Estimation of forest biomass and its error: a case in Kalimantan, Indonesia: Environ mental modelling and management. Enschede, The Netherlands: International Institute for Geo information Science and Earth Observation (ITC).

Silvius, M., Kaat, A., v.d. Bund, H., & Hooijer, A. (2006). Peatland degra dation fuels climate change. Wageningen: Wetlands International.

Solichin, Lingenfelder, M., & Steinmann, K.H. (2011). Tier 3 biomass assess-ment for baseline emission in Me-rang peat swamp forest. Workshop on Tropical Wetland Ecosystems of Indonesia: Science Needs to Address Climate Change Adaptation and Mitigation, Sanur Beach Hotel, Bali, Indonesia, 11-14 April 2011. US Forest Service, FORDA Ministry of Fo-restry of Indonesia, CIFOR and USAID.

Sumargo, W., Nanggara, S.G., Nainggolan, F.A., & Apriani, I. (2011). Potret keadaan hutan Indonesia periode tahun 2000-2009. Bogor: Forest Watch Indonesia (FWI).

Urquiza-Haas, T., Dolman, P.M., & Peres, C.A. (2007). Regional scale variation in forest structure and biomass in the Yucatan Peninsula, Mexico: Effects of forest disturbance. Forest Ecol. & Manag. 247(1-3), 80-90.

Verchot, L.V., Petkova, E., Obidzinski, K., Atmadja, S., Yuliani, E.L., Dermawan, A., …, & Amira, S. (2010). Mengurangi emisi kehutanan di In-donesia. Bogor: CIFOR.

Verwer, C.C. & v.d. Meer, P.J. (2010). Carbon pools in tropical peat forest - Toward a reference value for forest biomass carbon in relatively undisturbed peat swamp forests in Southeast Asia. (Alterra-report 2108). Wageningen, The Nether-lands: Alterra.

Wahyunto, Dariah, A., & Agus, F. (2010). Distribution, properties, and carbon stock of Indonesian peatland. Proceeding of International Workshop on Evaluation and Sustainable Management of Soil Carbon Seques-tration in Asian Countries, Bogor, Indonesia, September 28-29, 2010 (pp. 187-204). Chen, Z.-S. & F. Agus (Eds.). Indonesian Soil Re-search Institute, Indonesia, Food & Fertilizer Technology Center, Taiwan and National Institute for Agro-Environmental Sciences, Japan.

Wahyunto, Ritung, S., Suparto, & Su-bagjo, H. (2005). Sebaran gambut dan kandungan karbon di Sumatera dan Kalimantan. Climate Change, Forests and Peatlands in Indonesia Project. Bogor: Wetlands International Indonesia Programme and Wildlife Habitat.

Whitmore, T.C. (1990). An introduction to tropical rain forests. New York: Oxford University Press.

Whitten, A.J., Damanik, S.J., Anwar, J., & Hisyam, N. (1987). The ecology of Sumatra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wibowo, A. (2009). Peran lahan gambut dalam perubahan iklim global. Tekno Hutan Tanaman 2(1), 19-28.

Wijaya, A. & Gloaguen, R. (2009). Fusion of ALOS palsar and landsat ETM data for land cover classification and biomass modeling using non linear

methods. 2009 IEEE In-ternational Geoscience and Remote Sensing

Symposium (IGARSS 2009) 3, III-581




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2014.11.1.41-51

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.