NILAI FINANSIAL PENANGKARAN RUSA TIMOR DI HUTAN PENELITIAN DRAMAGA, BOGOR

Mariana Takandjandji, Pujo Setio

Sari


Rusa timor (Rusa timorensis Blainville, 1822) memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi di mana seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan. Namun populasinya di habitat alam cenderung menurun sejalan dengan pengrusakan habitat dan perburuan liar yang tidak terkendali. Mengatasi masalah tersebut, pembangunan penangkaran rusa timor merupakan alternatif yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
dengan tujuan  memperoleh informasi tentang keberhasilan  dan kelayakan finansial penangkaran rusa timor di Hutan Penelitian (HP) Dramaga, Bogor.  Metode yang digunakan  adalah analisis kriteria investasi yakni Benefit Cost Ratio, Net Present Value, dan Internal Rate of Return.  Hasil penelitian menunjukkan, nilai finansial penangkaran rusa timor di HP Dramaga memberi keuntungan dengan nilai NPV sebesar Rp204.871.702,-  pada tingkat suku bunga 18%; BCR 1,419; dan IRR 25,55% serta kemampuan mengembalikan modal setelah 3,78 tahun. Perkiraan populasi rusa hingga tahun ke-10 sebanyak 115 individu (67 jantan dan 48 betina) dari jumlah populasi awal sembilan individu (lima jantan dan empat betina).  Pada tahun kedua, rusa hasil penangkaran mulai dapat dipanen dan pada tahun ke-10 populasi rusa harus optimal dengan sex ratio1:4 yakni sebanyak 61individu (13 jantan dan 48 betina). Jumlah rusa yang dimanfaatkan sebanyak 54 individu jantan.

Kata Kunci


Nilai finansial; keuntungan; rusa timor; penangkaran

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Anderson, R. (1984). Deer farming (Deer refresher course). Proceedings No. 72. Australia: The University of Sydney.

Garsetiasih, R. & Takandjandji, M.(2006).Model penangkaran rusa. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan,Padang. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam.

Gray, C., Kadariah, & Karlina, L. (1978). Pengantar evaluasi proyek. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hardjanto, Masy’ud, B., & Yulius, H. (1991).Analisis kelayakan finansial penangkaran rusa di BKPH Jonggol, KPH Bogor. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Kelurahan Bubulak. (2012). Monografi Kelurahan Bubulak. Bogor: Kelurahan Bubulak.

Kelurahan Situ Gede. (2012). Monografi Kelurahan Situ Gede. Bogor: Kelurahan Situ Gede.

Kountur, R. (2007). Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis

(Edisi revisi). Jakarta: Penerbit PPM.

Ma’ruf, A., Atmoko, T., & Syahbani, I. (2005). Teknologi penangkaran rusa sambar (Cervus unicolor) di desa Api-api Kabupaten Penajem Paser

Utara Kalimantan Timur. Prosiding Gelar dan Dialog Teknologi: Teknologi untuk Kelestarian Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat, Mataram, 29-30 Juni 2005. Bogor: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Mukhtar, A.S. (1996). Studi dinamika populasi rusa (Cervus timorensis

de Blainville) dalam menunjang manajemen Taman Buru Pulau Moyo,

Propinsi Nusa Tenggara Barat (Disertasi Sekolah Pascasarjana). Institut Pertanian Bogor.

Parisy, S., Djamhuri, E., Thohari, A.M., Pranggodo, B., & Sudaryanto.

(1999). Design engineering pengelolaan Kebun Percobaan Darmaga.

Kerjasama antara Fakultas Kehutanan IPB dengan Badan Litbang Kehutanan dan Perkebunan. Bogor: Departemen Kehutanan dan Perkebunan.

Putri, T.S. (2002). Kebijakan pengembangan rusa di Indonesia. Jakarta:Jenderal Bina Produksi Peternakan.

Semiadi, G., Barry, T.N., Wilson, P.R., Hodgson, J., & Purchass, R.W.

(1993). Growth and venison production from red deer (Cervus ela phus) grasing red clover (Trifolium pratense) or perennial ryegrass (Lofium perenne) white clover (Trifolium repens) pasture. Journal of Agriculture Science (Cambridge) 125, 99-107.

Semiadi, G. & Nugraha, R.T.P. (2004). Panduan pemeliharaan rusa tropis. Bogor: Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Semiadi, G. (2006). Biologi rusa tropis. Bogor: Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Setio, P. (2008). Teknologi penangkaran rusa timor di HP Dramaga, Bogor. (Laporan Tahunan). Bogor: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. (Tidak diterbitkan).

Sumanto. (2006). Perencanaan penangkaran rusa timor (Cervus timorensis de Blainville) dengan sistem farming: studi kasus di penangkaran rusa kampus IPB Dramaga (Tesis Sekolah Pasca sarjana).Institut Pertanian Bogor.

Takandjandji, M. & Garsetiasih, R. (2002). Pengembangan penangkaran

rusa timor (Cervus timorensis) dan permasalahannya di NTT. Prosiding

Seminar Nasional Bioekologi dan Konservasi Ungulata. Bogor: PSIH-IPB, Puslit Biologi, Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam.

Takandjandji, M. & Handoko, C. (2005). Pertumbuhan dan perkembangan tanduk rusa timor di penangkaran Oilsonbai. Info Hutan II(4), 311-320.

Takandjandji, M. & Sutrisno, E. (2006). Teknik penangkaran rusa timor (Cervus timorensis). Aisuli 20, 115.

Takandjandji, M., Setio, P., & Garsetiasih, R. (2011).Pemanfaatan hasil ikutan penangkaran rusa yang bernilai ekonomis tinggi. Hasil penelitian program insentif riset untuk peneliti dan perekayasa Tahun 2011 (Laporan Akhir). Bogor: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Thohari, M., Haryanto, Masy’ud, B., Rinaldi, D., Arief, H., Djatmiko, W.A., ... & Sudjatnika. (1991). Studi kelayakan dan perancangan tapa penangkaran rusa di BKPH Jonggol, KPH Bogor, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Kerjasama antara Perum Perhutani dengan Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2014.11.1.53-76

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.