PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN PENANGKARAN RUSA SAMBAR (Cervus unicolor Kerr, 1792) DI KHDTK SAMBOJA, KALIMANTAN TIMUR

Tri Sayektiningsih, Tri Atmoko, Amir Ma’ruf

Sari


Informasi mengenai persepsi masyarakat di sekitar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam pembangunan penangkaran rusa sambar (Cervus
unicolor Kerr, 1792) di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang persepsi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap pembangunan penangkaran rusa sambar di KHDTK Samboja dan sekitarnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2010 di Desa Semoi Dua, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan responden terpilih menggunakan panduan. Penentuan responden dilakukan secara acak. Responden terdiri dari 30 kepala rumah tangga yang bermukim di RT 13 dan RT 14 Desa Semoi Dua. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi masyarakat Desa Semoi Dua terhadap pembangunan penangkaran rusa sambar kategori sedang, yaitu masyarakat mendukung pembangunan penangkaran rusa sambar, tetapi khawatir apabila kegiatan tersebut dapat menganggu aktivitas berladang mereka dan membatasi akses mereka  memperluas lahan garapan di dalam kawasan KHDTK. Faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat
terhadap pembangunan penangkaran rusa sambar adalah pendapatan responden. Perekrutan masyarakat lokal sebagai pekerja penangkaran dapat menjadi solusi sekaligus mengurangi aktivitas berladang di dalam
kawasan KHDTK Samboja.

Kata Kunci


Persepsi; Cervus unicolor; KHDTK Samboja; penangkaran

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Atmoko, T. (2007). Prospek dan kendala pengembangan penangkaran rusa sambar (Cervus unicolor (Kerr, 1792)). Prosiding Seminar “Pemanfaatan HHBK dan Konservasi Biodiversitas Menuju Hutan Lestari”, tanggal 31 Januarin 2007 di Balikpapan. (pp.118-123). Samboja: Loka Litbang Satwa Primata.

Falah, F., Puspanti, A., Kasri, U., & Suhardi. (2005). Teknologi dan kelembagaan pengembangan hutan rakyat. (Laporan Perjalanan Dinas).

Fauziyah, E. (2009). Pengetahuan dan sikap petani terhadap upaya rehabilitasi lahan di daerah tangkapan air (DTA) Kadipaten. Tekno Hutan Tanaman 2(1), 43-52.

Garsetiasih, R. & Takandjandji, M. (2007). Model penangkaran rusa. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian: Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan, tanggal 20 September 2006 di Padang. (pp. 35-46). Bogor: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Gunawan, W., Setiabudi, D., Adinugroho, W.C. , Atmoko, T., Noorcahyati; Noorhidayah, & Hadiwibowo, H. (2005). Rencana pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) untuk hutan penelitian Samboja. Samboja: Loka Litbang Satwa Primata.

[IUCN] The International Union for Conservation of Nature. (2012). Cervus unicolor Kerr, 1792. Diakses 26 April 2013 dari 7T U www.iucnredlist.org.

Kuswanda, W. (2006). Pola pemanfaatan lahan masyarakat di daerah penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Provinsi Jambi. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam III(3), 249-258.

Manshur, A. (2011). Studi pakan dan perilaku makan rusa sambar (Cervus unicolor (Kerr, 1792)) di Resort Teluk Pulai, Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. (Skripsi). Fakultas Kehutanan IPB.

Mantra, I.B. (1986). Perencanaan penyuluhan kesehatan masyarakat. Jakarta: Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Ma’ruf, A., Atmoko, T., & Syahbani, I. (2006). Teknologi penangkaran rusa

sambar (Cervus unicolor (Kerr, 1792)). Prosiding Gelar dan Dialog Teknologi : Teknologi untuk Kelestarian Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat, tanggal 29-30 Juni 2005 di Mataram. (pp. 57-68). Bogor: Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam.

Mindawati, N. (2006). Sekilas tentang hutan penelitian. Prosiding Gelar dan Dialog Teknologi: Teknologi untuk Kelestarian Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat, tanggal 29-30 Juni 2005 di Mataram. Bogor: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Munir, D.A. (2004). Ada tiga pilar dalam menumbuhkan partisipasi masyarakat. Majalah Gedeha (Gema Desa Hutan). Edisi XIV, Februari.

Nurjanah. (2008). Modul pelatihan SPSS (Statistical Package for the Social

Science). Malang.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Prasetya, D. (2010). Kualitas manusia kunci dividen demografi. Diakses 15 Oktober 2010 dari http://bataviase.co.id/node/141158.

Riana, N. (2013). Perubahan penutupan lahan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja berdasarkan citra landsat 7+ ETM tahun 2010 dan 2013. (Skripsi). Universitas Tujuh Belas Agustus. Samarinda. Tidak dipublikasikan.

Santoso, S. I. & Fanani, Z. (2009). Evaluasi penangkaran rusa timor (Cervus timorensis Blainville, 1822) di Pulau Jawa. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan.Semarang, 20 Mei 2009.

Saragih, G.S. (2007). Sikap masyarakat Kelurahan Pancoran Mas terhadap Taman Hutan Raya Pancoran Mas,Depok. (Skripsi). Departemen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata-IPB.

Setio, P., Bismark, M., & Subiandono, E. (2011). Pembangunan pusat pengembangan teknologi penangkaran rusa. Dalam A. S. Mukhtar, M. Bismark, S. A. Siran, A.D. Ismanto (eds), Sintesis Hasil-hasil Litbang Pengembangan Penangkaran Rusa Timor (Rusa timorensis Blainville, 1822). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Setio, P. (2007). Penangkaran rusa. Prosiding Ekspose dan Gelar Teknologi: Pemanfaatan IPTEK untuk Mendukung Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Propinsi Kalimantan Barat, tanggal 11-13 Desember 2007 di Pontianak. (pp. 49-65). Bogor: Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam.

Singarimbun, M. & Effendi, S. (1995). Metode penelitian survei. Yogyakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Suba, R.B., Boer, C., & Irman. (2010). Informasi dari feses dan jejak kaki rusa sambar (Cervus unicolor (Kerr, 1792))) serta implikasinya pada akurasi penaksiran populasi. Jurnal Ilmu Kehutanan IV(2), 7079.

Sugiyono & Wibowo, E. (2004). Statistika untuk penelitian dan aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta.

Takandjandji, M., Garsetiasih, R., & Kayat. (2011). Pengembangan penangkaran rusa. Dalam A. S. Mukhtar, M. Bismark, S. A. Siran, A.D. Ismanto (eds), Sintesis Hasil-hasil Litbang Pengembangan Penangkaran Rusa Timor (Rusa timorensis Blainville, 1822). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Tambunan, R., Harahap, R.H., & Lubis, Z. (2005). Pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Asahan (studi kasus partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove diKecamatan Lima Puluh, Kabupaten Asahan). Jurnal Studi Pembangunan 1(1), 55-59.

Trison, S. (2005). Pengembangan partisipasi masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi hutan (kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi). (Tesis). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2014.11.2.143-153

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.