POTENSI DAN NILAI MANFAAT JASA LINGKUNGAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN

Saprudin Saprudin, Halidah Halidah

Sari


 

Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan lautan. Mempunyai fungsi ekonomi yang  penting seperti, penyedia kayu, daun-daunan sebagai bahan baku obat-obatan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan nilai  manfaat langsung dari hutan  tanaman  mangrove.  Pengamatan  terhadap  potensi  tegakan  dilakukan  dengan  metode  observasi lapangan melalui pembuatan petak ukur berukuran 10 m x 10 m untuk setiap tipe strata tegakan. Pengamatan pada masyarakat dilakukan melalui wawancara terhadap 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pesisir Sinjai Timur telah memanfaatkan hutan mangrove secara langsung berupa kayu, buah dan daun bakau masing-masing sebanyak 67%, 20% dan 13%. kuantifikasi dan penilaian ekonomi dari pemanfaatan fungsi sumberdayahutan mangrove berupa manfaat kayu senilai Rp 7,85 juta/ha/th, buah bakau senilai Rp 2,04 juta/ha/th dan daun bakau senilai Rp 1,72 juta/ha/th secara keseluruhan sejumlah Rp 11,61 juta/ha/th.   Perkiraan perolehan total nilai ekonomi manfaat langsung sumberdayahutan mangrove paling besar didapat dari produk kayu untuk bahan bangunan yaitu senilai Rp 847,27 juta/th, selanjutnya produk buah bakau sebagai sumber benih senilai Rp 779,28 juta/th, produk kayu bakar senilai Rp 584,80 juta/th dan paling kecil diperoleh dari daun bakau sebagai produk pakan ternak senilai Rp 292,40 juta/th.


Kata Kunci


Mangrove; nilai ekonomi; kayu; buah

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Arief, A. (2003). Hutan mangrove fungsi dan manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S. P., & Sitepu, M. J. (1996). Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu (cetakan pertama). Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Fachrul, M. F. (2007). Metode sampling bioekologi (cetakan pertama). Jakarta: Bumi Aksara.

Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Mangrove Indonesia.(2010, Juli 10). Valuasi ekonomi mangrove di Kabupaten Bengkalis. Retrieved from http://www.imred.org/?q= category/program/penelitian dan pengembangan.

Ramdan, H., Yusran, & Darusman,D.(2003). Pengelolaan sumberdaya alam dan otonomi daerah: perspektif kebijakan dan valuasi ekonomi (cetakan pertama). Bandung: Alqaprint Jatinangor Sumedang.

Sihite, J., Lense, O., Chandra, Retno, & Sargius.(2005). Fungsi dan manfaat kawasan Cagar Alam Teluk Bintuni bagi masyarakat sekitarnya.Retrieved from http://www.coraltrianglecentre.org.downlo/buku_prosiding_screen.pdf

Sribianti, I. (2011, Januari 20). Valuasi ekonomi hutan mangrove: Studi kasus valuasi ekonomi kawasan hutan mangrove Malili kabupaten Luwu Timur. Retrieved from http://Pasca.unhas.ac.id/jurnal pdf/sci_8_3/sc_8_3_4pdf

Suparmoko, M., Ratnaningsih, M., Setyarko, Y., & Widyantara, G. (2005). Valuasi ekonomi sumber daya alam laut dan pesisir Pulau Kangean. In Neraca sumber daya alam (Natural resources accoun ting) (edisi 2005/2006), (cetakan pertama). Yokyakarta: BPFE.

Supriharyono. (2000). Pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam di wilayah pesisir tropis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wantasen, A. (2002). Makalah falsafah sains program Pasca Sarjana IPB. Kajian potensi sumberdaya hutan mangrove di Desa Tallise Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara. Retrieved from http://tumoutou.net /702_05123/adnan_wantasen.pd




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2012.9.3.213-219

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.