UJI TOKSISITAS DAN SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK TUMBUHAN SUMBER PAKAN ORANGUTAN TERHADAP LARVA

Tri Atmoko, Amir Ma’ruf

Sari


Uji toksisitas dan skrining fitokimia ekstrak tumbuhan sumber pakan orangutan dilakukan terhadap jenis Dacryodes rugosa (Blume) H.J.Lam., Durio acutifolius (Mast.) Kosterm., Madhuca sericea H.J. Lam., Triomma malaccensis Hook. F., Sandoricum koetjape (Burm. f.) Merrill, dan Scaphium macropodum (Miquel) Beumee ex Heyne. Uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).  Sampel daun tumbuhan sumber pakan orangutan yang diambil dari Hutan Lindung Gunung Beratus diekstraksi dengan methanol berulangkali. Sampel kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kasar. Masing-masing ekstrak diuji toksisitasnya terhadap larva Artemia salina L. Uji toksisitas dilakukan dengan konsentrasi 1.000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm, 31,2 ppm, dan 15,6 ppm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak D. rugosa memiliki toksisitas tertinggi di antara ekstrak perlakuan. Nilai LC50  terkecil, yaitu 125,57 ppm, ditunjukkan oleh A. salina pada konsentrasi 1.000 ppm dengan tingkat kematian 87%.


Kata Kunci


Pakan orangutan; uji toksisitas larva udang; LC50 ; skrining fitokimia; metabolit sekunder

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Arbainsyah. 2002. Botanical Survey for the Observation Orangutan Foods of Gunung Meratus Protected Forest. Report. Herbarium Wanariset Samboja.

Astuti, P., G. Alam, M.S. Hartati, D. Sari, dan S. Wahyuono. 2005. Uji Sitotoksik Senyawa Alkaloid dari Spons Petrosia sp.: Potensial Pengembangan sebagai Antikanker. Majalah Farmasi Indonesia 16(1):58-62.

Darwis, D. 2000. Teknik Dasar Laboratorium dalam Penelitian Senyawa Bahan Alam Hayati. Makalah Work shop Pengembangan Sumberdaya Manusia dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alam Hayati. FMIPA UNAND. Padang. Tidak diterbitkan.

Dewi, S. J. T., Z. Nisaa, Y. Kabangnga, Boiga, dan Rahmah. 2007. Tumbuhan Berkhasiat Obat Taman Nasional Kutai. Balai Taman Nasional Kutai. p. 31.

Eusebio, J. E. and B. E. Umali. 2004. Inventory, Documentation, and Status of Medicinal Plants Research in the Philippines. (Eds) PA. Batugal, J. Kanniah, Lee S. Y and J. T. Oliver. Medicinal Plant Research in Asia I: The Framework and Project Work plants. International Plant Genetic Resources Institute Regional Office for Asia, the Pacific and Oceania (IPGRI-APO). Serdang, Selangor D. E. Malaysia. p. 169.

Galdikas, B.M.F. 1978. Adaptasi Orang utan di Suaka Tanjung Puting Kalimantan Tengah. Universitas Indonesia (UI) Press. Jakarta.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia (terjemahan). Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Jakarta

Ismail, S., E. Marliana, I. Fikriah, dan Noorhidayah. 2007. Eksplorasi Bio- tamedika Kandungan Kimia, Toksisitas, dan Aktivitas Antioksidan Tumbuhan Asli Kalimantan Timur. Laporan Penelitian. Universitas Mulawarman. Samarinda. Tidak diterbitkan.

Kadarisman, I. 2000. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Bioaktif dari Rimpang Bangle (Zingiber cassumu- nar Roxb.). Skripsi Jurusan Kimia FMIPA. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan.

Keβler, P.J.A. dan K. Sidiyasa. 1999. Pohon pohon Hutan Kalimantan Timur. Pedoman Mengenal 280 Jenis Pohon Pilihan di Derah Balikpapan Samarinda. Tropenbos Kalimantan Series2.

Kulsum, U., E. Yusnita, dan A. Junaedi. 2003. Prosedur Pengujian Toksisitas dan Fitokimia Tumbuhan Obat yang Berasal dari Hutan. Info Hasil Hutan 10 (1):32-33. Pusat Litbang Hasil Hutan. Bogor.

Meijaard, E., H.D. Rijksen, dan S.N. Kartikasari. 2001. Di Ambang Kepunahan!: Kondisi Orangutan Liar di Awal Abad ke-21. The Gibbon Foundation Indonesia. pp: 18-22.

Robinson, T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi (Terjemahan Kosasih Padmawinata). Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Simanjuntak, P., R. Samsoedin, T. Parwati, dan Widayanti. 2001. Uji Toksisitas Ekstrak Tumbuhan Suku Annonaceae: Alphonsea teysmannii, annona glabra, Polyalthia lateriflora terhadap Larva Spodoptera litura. Jurnal Biologi Indonesia 3(1): 5-6.

Soemarwoto, O. 1987. Homegardens: A Traditional Agroforestry System with a Promising Future. (Eds) H.A. Steppler and P.K.R. Nair. Agrofo restry a Decade of Development. International Council for Research in Agroforestry. Nairobi. p.159.

Steenis, C.G.G.J. 2002. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Suryanto, D., T.B. Kelana, E. Munir, dan N. Nani. 2006. Uji Brine Shrimp dan Pengaruh Ekstrak Metanol Daun Tumbuhan Pradep (Psychothria stipulacea Wall. (Familia: Rubiaceae) terhadap Mikroba. Media Farmasi. An Indonesian Pharmaceutical Journal 14(1): 85-92.

Susilo, A. 1995. Mengenal Lebih Dekat Orangutan. Lingkaran Informasi Hutan Tropika Basah Kalimantan Nomor 001-026: 35-36. Balai Penelitian Kehutanan Kalimantan. Samarinda.

Susilo, A. dan B. M. Purnama. 1998. Mampukan Hutan Lindung Gunung Meratus Mendukung Upaya Pelepasliaran Orangutan? Dipterokarpa 3(2): 28-32.

Sutisna, I. 2000. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Triterpenoid Lanostana dari Kulit Kayu Danglo (Macaranga javanica Muell. Arg). Skripsi Jurusan Kimia FMIPA. Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Tamin, R. dan D. Arbain. 1995. Biodi versity and Survey Etnobotani. Makalah Lokakarya Isolasi Senyawa Berkhasiat Obat. Madang: Kerja sama HEDS FMIPA Universitas Andalas. Tidak diterbitkan.

Yeny, I., K. Lekitoo, Baharinawati, dan N. Indow. 2006. Jenis-jenis Tumbuhan Berkayu Bermanfaat bagi Suku Hatam di Hutan Diklat Tuwanwouwi, Manukwari. Info Hutan III (2): 95-116. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2009.6.1.37-45

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.