STRUKTUR DAN KOMPOSISI TEGAKAN SERTA KEANEKARAGAMANNYA DI HUTAN LINDUNG SUNGAI WAIN, BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR

Kade Sidiyasa

Sari


Hutan Lindung Sungai Wain merupakan satu-satunya sisa kawasan hutan yang masih dalam kondisi sangat baik di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Beberapa penelitian telah dilakukan di tempat ini, namun masih banyak hal yang harus diteliti dan diketahui untuk kegiatan konservasi dan pengelolaan kawasan, demi perbaikan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekologi kawasan, khususnya yang berhubungan dengan struktur dan komposisi tegakan hutan serta keanekaragamannya. Pengumpulan data dilakukan dengan membuat sembilan petak sampel yang masing-masing berukuran 200 m x 20 m, dengan luas total 3,6 ha. Semua pohon berdiameter batang  setinggi dada (dbh)  ≥  10 cm yang berada di dalam  petak  cuplikan  dicatat,  diukur,  dan diidentifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tegakan di Hutan Lindung Sungai Wain dicirikan oleh tingkat kerapatan pohon yang rata-rata mencapai 532,50 pohon/ha dan luas bidang dasar 20,57 m²/ha. Dalam seluruh petak cuplikan terdapat sebanyak 385 pohon, termasuk dalam 143 marga dan 49 suku. Berdasarkan jumlah spesies dalam setiap suku, maka Euphorbiaceae merupakan suku yang paling dominan yang terdiri atas 47 jenis. Berdasarkan besarnya indeks nilai penting setiap spesies, maka Shorea laevis Ridl. merupakan jenis yang paling dominan, diikuti oleh Madhuca kingiana (Brace) H.J. Lam, Gironniera nervosa Planch., dan Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binnend. Keanekaragaman vegetasi secara umum dicirikan oleh perbedaan asosiasi penyusun tegakan pada setiap petak dan nilai indeks kesamaan komposisi antar tegakan yang rendah, yakni bervariasi antara 14,6% dan 33,1%.


Kata Kunci


Vegetasi; sumberdaya alam; potensi; spesies pohon

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


BP-HLSW. 2003. Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Wain. Makalah Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, 10 Januari 2003 (tidak diterbitkan).

Bratawinata, A. 1986. Bestandsglie derung Eines Bergregenwaldes in Ost Kalimantan/Indonesien nach Floristichen un Structurellen Merkmallen. PhD Thesis. Georg August Universität, Göttingen, Germany.

Cleary, D.F.R. and A. Priadjati. 2002. The Initial Impact of Forest Fires on Plant and Butterfly Communities in the Sungai Wain Forest Reserve in East Kalimantan. In: A. Priadjati. 2002. Dipterocarpaceae: Forest Fires and Forest Recovery. Tropenbos Kalimantan Series 8: 17-40. Tropenbos International. Wageningen, The Netherlands.

Eichhorn, K.A.O. 2001. Diversity in Woody Pioneer Species After the 1997/98 Fires in Kalimantan, pp. 131-136. In: P.J.M. Hillegers and H.H. de Iongh (eds.). The Balance between Biodiversity Conservation and Sustainable Use of Tropical Rain Forests. The Tropenbos Foundation. Wageningen, The Netherlands.

Eichhorn, K.A.O. 2006. Plant Diversity After Rain Forest Fires in Borneo. Blumea Supplement 18. Leiden, The Netherlands.

Kartawinata, K., R. Abdulhadi, and T. Partomihardjo. 1981. Composition and Structure of a Lowland Dipterocarp Forest at Wanariset, East Kalimantan. Malaysian Forester 4: 397-406.

Keputusan Menteri Kehutanan No. 416/ Kpts-II/1995 tentang Penetapan Kelompok Hutan Sungai Wain seluas 9.782,2 ha yang Terletak di Kabupaten Daerah Tingkat II Balikpapan, Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur Sebagai Kawasan Hutan dengan Fungsi Hutan Lindung, tanggal 10 Agustus 1995.

Keputusan Walikota Balikpapan No. 188.45-123/2001 tentang Struktur dan Anggota Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain, tanggal 18 Oktober 2001.

Ludwig, J.A. and J.F. Reynolds. 1988. Statistical Ecology. John Willey & Sons, USA.

Misra, K.C. 1980. Manual of Plant Ecology. Second Edition. Oxford & IBH Publishing Co., New Delhi.

Mueller Dombois, D. and H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley & Sons, New York, London.

euwstadt, M.G.L. van. 2002. Trial by Fire. Postfire Development of a Tropical Dipterocarp Forest. Print Partners Ipskam B.V., Enschede, The Netherlands.

Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology. W.B. Saunders Co., London.Pambudhi, F. 1994. Dinamika Struktur Hutan Bekas Tebangan di Bukit Soeharto dan Usaha Peningkatan Kualitasnya dengan Penjarangan. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian Universitas Mulawarman, Samarinda. Peraturan Daerah Kota Balikpapan. 2004.

Peraturan Daerah Kota Balikppan Nomor 11 tahun 2004 tentang Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Wain, tanggal 12 Agustus 2004.

Priadjati, A. 2002. Dipterocarpaceae: Forest Fires and Forest Recovery. Tropenbos Kalimantan Series 8. Tropenbos International, Wageningen, The Netherlands.

Richards, P.W. 1964. The Tropical Rain Forest. Cambridge Univ., New York.

Iswan, S. 1987. Structure and Floristic Composition of a Mixed Dipterocarp Forest at Lempake, East Kalimantan, pp. 435-457. dalam: Kostermans, A.G.J.H. (ed.), Proceedings of the Third Round Table Conference on Dipterocarps (16-20 April 1985). Mulawarman University, East Kalimantan, Indonesia.

Saridan, A., G. Argent, E.C. Gasis, and P. Wilkie. 1997. Diversity in Experimental Plots Wanariset Sangai and a Manual or Identification of Economic Trees of Central Kalimantan. Buletin Penelitian Kehutanan 12 (1): 1-12. Balai Penelitian Kehutanan Samarinda.

Sidiyasa, K. 1987. Komposisi dan Struktur Hutan Tengkawang (Shorea stenoptera Burck) di Sekadau, Kalimantan Barat. Buletin Penelitian Hutan 490: 13-23. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor.

Sidiyasa, K. 1995. Struktur dan Komposisi Hutan Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) di Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tropika Samarinda ‘Wanatrop’ 8 (2): 1-11. Balai Penelitian Kehutanan Samarinda.

Sidiyasa, K., Arbainsyah and P.J.A. Kessler. 1999. List of Collections Stored at the Wanariset Herbarium, East Kalimantan, Indonesia. The International MOFEC-Tropenbos Kalimantan Project. Samboja, Indonesia.

Sidiyasa, K. 2007. Vegetasi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Sekitar Areal Tambang Batubara Daeng Setuju dan Tanah Putih, Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan. Info Hutan IV (2): 111-121. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Sukmajaya, E.W., Subandi, L. Hakim, Ariyanto and A.K. Pakalla. 1999. Socio Economic Analysis of the Community Living Inside and Around the Protection Forest of Sungai Wain, East Kalimantan, Indonesia. MOFEC-Tropenbos Kalimantan Project, Wanariset Technical Report No.1999-RI: 43 pp.

Susanty, F.H. 2005. Dinamika Struktur Tegakan Tinggal Umur 2, 5, dan 8 tahun Setelah Penebangan di Long Bagun, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam II (4): 399-407. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Tata, M.H.L. 1999. Komposisi dan Struktur Vegetasi di Hutan Lindung Gunung Meratus, Kalimantan Timur. Buletin Penelitian Kehutanan 13 (2): 11-20. Balai Penelitian Kehutanan Samarinda.

alkenburg, J.L.C.H. van. 1997. Non timber Forest Products of East Kalimantan: Potentials for Sustainable Forest Use. Tropenbos Series 16. The Tropenbos Foundation, Wageningen.

Whitmore, T.C. 1990. An Introduction to Tropical Rain Forests. Clarendon Press, Oxford.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2009.6.1.79-93

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.