APLIKASI INOKULUM EM-4 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SENGON

Suhartati Suhartati

Sari


Media pembibitan yang diaplikasikan dengan inokulum mikroba diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang lama fermentasi inokulum EM-4 yang terbaik untuk pertumbuhan   bibit tanaman sengon (Parasereanthes falcataria (L.) Nielsen di persemaian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-September 2006, di lokasi persemaian Balai Penelitian Kehutanan (BPK)   Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan lima perlakuan lama waktu fermentasi yaitu : F0  = tanpa fermentasi (kontrol); F1  = fermentasi selama 3 hari;  F2  =  fermentasi selama 6 hari; F3  = fermentasi selama 9 hari; F4  = fermentasi selama 12 hari. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan bibit tanaman, meliputi tinggi, diameter batang, dan jumlah daun.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aplikasi EM-4 dapat meningkatkan pertumbuhan bibit tanaman sengon di persemaian. Perlakuan yang menghasilkan pertumbuhan optimal adalah media pembibitan yang difermentasi selama 6 hari. Pertumbuhan dari semua perlakuan meningkat sampai periode kedua, namun periode berikutnya media yang tidak difermentasi menunjukkan pertumbuhan yang agak lambat dibanding dengan media yang difermentasi.


Kata Kunci


Inokulum; mikroba; EM-4; fermentasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonimous. 1987. Hasil Perumusan Diskusi Sifat dan Kegunaan Jenis Kayu Hutan Tanaman Industri (HTI). Sylva Tropika 2(2). Warta Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Badan Litbang Kehutanan. Jakarta.

Djuarnani, N., Kristin dan B.S. Setiawan. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka. Bogor.

Fardiaz, S. 1988. Fisiologi Fermentasi. Pusat Antar Universitas IPB. Lembaga Sumber Daya Informasi. IPB. Bogor.

Gerdner, T.P., R. B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Hanan, J.J., W.D. Holley and K.L. Goldsberry. 1978. Greenhouse Management. Springer Verlag. Berlin.

Hani, A. dan M. Y. Mile. 2006. Uji Coba Teknik Pengkayaan Pupuk Organik dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Semai Tanaman Sengon. Mitra Hutan Tanaman 1(1), Agustus 2006.

Jenie, B.S.L. dan W.P. Rahayu. 1993. Pengamanan Limbah Industri Pangan. Kerjasama PAU Pangan dan Gizi. IPB. Kanisus. Bogor.

Martawijaya, A. dan I. Kartasujana. 1977. Ciri Umum, Sifat dan Kegunaan Jenis-Jenis Kayu Indonesia. Publikasi Khusus 41. Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Bogor.

Sapulete, E. 1990. Pengaruh Penggunaan Sabut Kelapa terhadap Pertumbuhan Bibit Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen. Buletin Penelitian Kehutanan 5(4). Balai Penelitian Kehutanan Pematang Siantar.

Schmidt, K. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Keenam. Gajah Mada University. Press. Yogyakarta.

Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1960.Principles and Procedures of Statistics. McGraw Hill Book Company. Inc. New York.

Suhartati dan R. Syofia 2007. Pengaruh Berbagai Jenis Material Bokashi sebagai Media Pembibitan Gmelina (Gmelina arborea Roxb). Balai Penelitian Hutan Penghasil Serat (BPHPS) Kuok.

Wididana, G.N. 1994. Mikroorganisme Sakti dari Jepang. P.T. Songgolangit Persada. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.1.55-65

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.