BEBERAPA ASPEK EKOLOGI, POPULASI POHON, DAN PERMUDAAN ALAM TUMBUHAN PENGHASIL GAHARU KELOMPOK KARAS (Aquilaria spp.) DI WILAYAH PROVINSI JAMBI

Yana Sumarna

Sari


Indonesia memiliki potensi sumberdaya pohon penghasil gaharu tertinggi di dunia, secara biologis tumbuh pada berbagai kondisi ekosistem sertatipe  hutan. Gaharu semula diperoleh masyarakat dengan cara memungut dari pohon penghasil yang telah mati alami. Akibat berkembangnya nilai guna dan tingginya permintaan pasar dengan harga jual tinggi, kini masyarakat memburu gaharu dengan cara menebang pohon hidup yang telah mengancam kelestarian populasi sumberdaya. Komisi CITES (Convention on International Trade on Endangered Species of Wild Flora and Fauna), sejak tahun 2004 telah menetapkan genus Aquilaria spp. dan Gyrinops sp. masuk dalam Appendix II CITES. Dalam upaya konservasi dan pembudidayaan pohon penghasil gaharu, secara biologis perlu memperhatikan aspek parameter ekologis tempat tumbuh. Untuk mendukung keberhasilan tumbuh dalam budidaya, dasar teknis akan ditentukan oleh parameter ekologis tempat  tumbuh. Penelitian  yang dilakukan melalui metode  survey dalam tiga blok pengamatan sesuai ketinggian di atas permukaan laut (<100 m, 200 m, >200 m) yang diulang tiga kali yang dilakukan di wilayah hutan Kecamatan Tabir Ulu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Diperoleh data parameter ekologis berupa suhu udara nisbi berada antara 20-33º C, kelembaban nisbi antara 78-81%, intensitas cahaya antara 56-75% dengan curah hujan wilayah antara 1.200-1.500 mm/th. Populasi pohon Aquilaria spp. dalam kawasan hutan sesuai ketinggian tempat tumbuh rata-rata hanya 7 batang per satuan kelompok sebaran ketinggian tempat tumbuh, sedang potensi populasi permudaan alam pada setiap pohon induk untuk jenis Aquilaria malaccensis Lamk rata-rata sebanyak 287 batang (luas tajuk 20,3 m2) dan untuk jenis Aquilaria microcarpa Bail sebanyak 331 batang (luas tajuk 24,5 m2).

 


Kata Kunci


Karas; gaharu; sebaran tumbuh; ekologi; budidaya

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Litbang Kehutanan. 2006. Teknologi Budidaya, Pemanfaatan dan Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.

Bogor. Biro KLN dan Investasi. 2002. Menjual Kayu dalam Gram. Sekretariat Jenderal Departemen Kehutanan. Jakarta.

Biro Pusat Statistik. 2006. Data Ekspor Perdagangan Hasil Hutan. Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Jakarta.

Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay. 1992. Physiology Lingkungan Tanaman (Terjemahan). Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Gun, B., P. Steven, M. Singadan, L. Sunari, P. Chatterton. 2003. Eaglewood in Papua New Guinea. Tropical Rain Forest Project. Working Paper No. 51. Vietnam.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I s/d IV. Badan Litbang Kehutanan. Jakarta.

Kramer, P.J. dan T.T. Kozlowski. 1979. Physiology of Woody Plant. University of Durhan, University of Wisconsin, Academic Press Inc. London.

Larcher, W. 1975. Physiological Plant Ecology. University Innsbruck, London.

Manan, S. 1998. Hutan Rimbawan dan Masyarakat. IPB Press. Bogor. Salampesi, F. 2004. Tata Niaga Perdagangan Gaharu di Indonesia. Prosiding Lokakarya Budidaya dan Pengembangan Komoditi Gaharu.

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Jakarta.

Santoso, E. 1986. Pembentukan Gaharu dengan Cara Inokulasi. Prosiding Diskusi Hasil Penelitian Menunjang Pemanfaatan Hutan Lestari. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Sidiyasa, K. dan S. Suharti. 1998. Potensi Jenis Pohon Penghasil Gaharu. Prosiding Lokakarya Pengembangan Tanaman Gaharu. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Jakarta.

Sumarna, Y. dan E. Santoso. 2006. Teknologi Budidaya dan Rekayasa Produksi Gaharu. Gelar Teknologi Badan Litbang Kehutanan. Jakarta.

Sumarna, Y. 2002. Budidaya Gaharu. Seri Agribisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sumarna, Y. 2004. Budidaya dan Rekayasa Produksi Gaharu. Sosialisasi Mikoriza, Gaharu, dan Cuka Kayu. Biro Kerjasama Luar Negeri. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.1.93-99

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.