STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON DI PERAIRAN MANGROVE DAN PERAIRAN TERBUKA DI KABUPATEN SINJAI, SULAWESI SELATAN

Maryatul Qiptiyah, Halidah Halidah, M. Azis Rakhman

Sari


Mangrove memainkan peranan penting, baik pada ekosistem perairan maupun darat. Salah satu peranan mangrove adalah sebagai penghasil nutrien dengan mekanisme dekomposisi guguran daun. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang struktur komunitas plankton di perairan mangrove dan perairan terbuka (non mangrove).   Penelitian dilakukan dengan melakukan pengambilan sampel air pada ekosistem  mangrove yang dibandingkan dengan  perairan terbuka (non mangrove). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 22 jenis plankton di perairan mangrove dan 12 jenis di perairan terbuka dengan kelimpahan 828-1.548 individu/liter pada perairan mangrove dan 882-972 pada perairan terbuka. Indeks keanekaragaman plankton di perairan mangrove berkisar antara 2,402-2,633, sedangkan di perairan terbuka berkisar antara 1,527-1,839.   Indeks perataan pada ekosistem mangrove berkisar antara 0,831-0,859 dan perairan terbuka berkisar antara 0,713-0,798. Indeks dominansi plankton di perairan mangrove berkisar antara 0,102-0,134, sedangkan di perairan terbuka berkisar antara 0,243-0,288.


Kata Kunci


Struktur komunitas; phytoplankton; mangrove

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Bengen, D. G. 2001. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. Bogor.

Dahuri, R., J. Rais, P. Ginting, dan M. J. Sitepu. 2000. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Fitzgerald, W. J. 1997. Silvofisheries : An Integrated Mangrove Forest And Aquaculture System. Aquaculture Asia, July-September, 1997.

Gell, P. A., J. A. Sonneman, M. A. Reid, M. A. Illman, and A. J. Sincock.1999. An Illustrated Key to Common Diatom Genera from Southern Australia.

Cooperation Research Centre for Freshwater Ecology Identification Guide No. 26. Thurgoona. NSW.

Halidah, C. Anwar, dan M. Qiptiyah. 2006. Produksi dan Laju Pelapukan Serasah, Morphoedapik, dan Salinitas Air Tanah Daratan pada Tiga Jenis Mangrove. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam III (4) : 367-377. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Magurran, A. 1988. Ecological Diversity and Measurement. Chapman and Hall. London.

Mann, K.H. 1982. Ecology of Coastal Waters. The University of California Press. Barkeley. California.

Marsono, D., E. R. Rahayu, dan Udiono. 1995. Peranan Rehabilitasi Mangrove terhadap Keanekaragaman Biota (Studi Kasus di Pantai Pemalang). Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove. Jember, 3-6 Agustus 1994. Program MAB Indonesia-LIPI.

Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Odum, E. P. 1998. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Terjemahan T. Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Salim, E. 1991. Pengelolaan Hutan Mangrove Berwawasan Lingkungan. Duta Rimba 135-136/XXII/1991. Jakarta.

Sediadi, A. dan L. F. Wenno. 1995. Tingkat Kesuburan dan Kondisi Hidrologis Perairan Mangrove Teluk Bintuni, Irian Jaya. Prosiding Seminar V Ekosistem Mangrove. Jember, 3-6 Agustus 1994. Program MAB Indonesia-LIPI.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.2.137-143

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.