PROFIL KERAGAMAN DAN KEBERADAAN SPESIES DARI SUKU DIPTEROCARPACEAE DI TAMAN NASIONAL MERU BETIRI, JEMBER

Titi Kalima

Sari


Penelitian dilakukan di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB), Jember pada bulan Juni 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data populasi, persebaran spesies Dipterocarpaceae dan perubahan keragaman struktur flora pohon yang terjadi di kawasan hutan Sumbergadung dan Lodadi, TNMB, Jember. Jalur berukuran panjang 300 m dan lebar 20 m dibuat pada tempat di mana ditemukan spesies Dipterocarpaceae, kemudian dibuat 15 plot contoh berukuran 20 m x 20 m untuk mendata semua spesies pohon yang berdiameter batang > 20 cm, tingkat tiang (10-19,9 cm), dan pancang (2-9,9 cm) pada plot berukuran 10 m x 10 m; dan semai (< 1,9 cm) pada plot berukuran 5 m x 5 m. Jumlah spesies dan individu, tinggi bebas cabang dan total, diameter batang dan tajuk dicatat. Hasil penelitian di dua lokasi ditemukan spesies Dipterocarpus hasseltii Blume. di Sumbergadung teridentifikasi 29 spesies tingkat pohon, 13 spesies tingkat tiang, 11 spesies tingkat pancang, dan delapan spesies tingkat semai. Sedangkan di Lodadi ditemukan 16 spesies tingkat pohon, 16 spesies tingkat tiang, sembilan spesies tingkat pancang, dan delapan spesies tingkat semai. Kedua profil keragaman spesies tersebut dianalisis pada plot berukuran 50 m x 20 m. Spesies- spesies yang  dominan  untuk tingkat  pohon  di  Sumbergadung adalah  Pterospermum javanicum Jungh. (INP=29,75%), tingkat tiang oleh Ficus septica Burm. (INP=53,52%), dan tingkat pancang oleh Cinnamomum porrectum (Roxb.) Kosterm.( INP  =56,15%). Sedangkan di  Lodadi untuk tingkat pohon didominasi oleh Tetrameles nudiflora R.Br. (INP=37,01%), tingkat tiang oleh Terminalia bellirica (Gaertn.) Roxb.( INP=40,11 %), tingkat pancang oleh Dipterocapus hasseltii Blume (INP=43,08%), dan tingkat semai,baik di Sumbergadung maupun di Lodadi didominasi oleh Calophyllum inophyllum L. Stratifikasi dari komunitas flora pohon di kedua lokasi tersebut terdiri atas tiga stratum. Strata paling tinggi di antara 35 sampai 40 m tingginya. Namun demikian ada spesies pohon dapat mencapai tinggi 44 m atau lebih dengan diameter batang antara 45 cm sampai 95 cm, seperti D. hasseltii Blume dan Ficus septica Burm.


Kata Kunci


Keragaman; keberadaan spesies Dipterocarpaceae; profil flora pohon; Taman Nasional

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Apannah, S. 1998. A Review of Dipterocarps: Taxonomy, Ecology and Sylviculture. CIFOR. Bogor Indonesia. Ashton, P.S. 1982. Dipterocarpaceae. In: Van Steenis, C.G.G.J (ed.) Flora Malesiana (9) : 237-552. Badan Planologi Kehutanan. 2002. Peta Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Jawa Timur Skala 1:1.500.000. Keputusan No. SK.417/Kpts-II/1999 tanggal 15 Juni 1999. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Bawa, K.S. 1998. Conservation of Genetic Resources in The Dipterocarpaceae. Biogeography and Evolutinary Systematics of Dipterocarpaceae. In: Apannah, S. and J.M. Tumbull (eds.) A Review of Dipterocarps : Taxonomy, Ecology and Sylviculture. CIFOR. Bogor-Indonesia.

Bratawinata, A.A. (1997). Komposisi Floristik Pohon Hutan Dataran Rendah Sampai Pegunungan di Daerah Kalimantan Timur Bagian Utara. Fakultas Kehutanan UNMUL, Samarinda. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2005. Buku Informasi Taman Nasional Meru Betiri, Jember.

Grubb, P.J. and T.C. Whitmore. 1996. A Comparison of Mountain and Lowland Forest in Equador II The Climate and Its Effect on The Distribution and Physiognomy of The Forest. Journal of Ecology 54 : 303-303.

Herwitz, S.R. and S.S. Young. 1994. Mortality, Recruitment and Growth Rates of Mountane Tropical Rain Forest Canopy Trees on Mount bellenden Ker Queensland. Northern Australia. IUCN. 2004. IUCN Red List Catagories. Fourtieth Meeting of The IUCN Council. Gland. Switzerland.

Kalima, T. 2005. Distribusi Ekologis Jenis Pohon Dipterocarpaceae di Jawa Barat. Laporan Perjalanan (belum diterbitkan).

Kalima, T. 2006. Distribusi Ekologis Jenis Pohon Dipterocarpaceae di Jawa Tengah. Laporan Perjalanan (belum diterbitkan).

Kimmins, J.P. 1987. Forest Ecology. The University of British Columbia. Mac.Millan Publishing Company, New York.

Schmidt, F.H. and J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based on Wet and Dry Period Ratios for Indonesia with Western New Guinea. Verhand. No. 42. Kementerian Perhubungan Djawatan Metereologi dan Geofisika. Jakarta. 80 pp.

Siswoyo (2002). Peta Resort Bandealit. Taman Nasional Meru Betiri. Balai 186 Profil Keragaman dan Keberadaan Spesies dari Suku…(Titi Kalima) Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Departemen Kehutanan, Jakarta.

Sorianegara, I. dan A. Indrawan. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan, IPB. 123 hlm.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.2.175-191

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.