STATUS POPULASI DAN KONSERVASI SATWALIAR MAMALIA DI TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI, JAWA BARAT

Hendra Gunawan, M. Bismark

Sari


Taman Nasional Gunung Ciremai merupakan salah satu kantong habitat hutan tropis yang tersisa di Jawa Barat.   Taman nasional ini memiliki tiga fungsi utama, yaitu mengkonservasi air, menyangga kehidupan masyarakat sekitar, dan melestarikan keanekaragaman hayati.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi satwa mamalia (selain bangsa tikus dan kelelawar), sebaran populasi, dan habitatnya.  Pengamatan satwa dilakukan pada jalur-jalur transek dan posisi geografis ditentukan berdasarkan GPS.  Hasil penelitian ini menemukan 21 jenis mamalia (selain bangsa tikus dan bangsa kelelawar) masing-masing di blok Hutan Pesawahan dan  Linggarjati, empat  jenis  di  blok  Hutan  Telaga  Remis,  dan  enam jenis  di  blok  Hutan Cibeureum.   Indeks keanekaragaman jenis Shannon (H’) mamalia di blok Hutan Pesawahan adalah 2,56; Linggarjati 2,58; Cibeureum 0,35; dan Telaga Remis 1,31.  Indeks keseragaman (e) satwa mamalia di blok Pesawahan adalah 0,84; Linggarjati 0,85; Cibeureum 0,20; dan Telaga Remis 0,94.  Dari 21 jenis mamalia yang ditemukan, 19 jenis di antaranya sudah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999.  Sebelas jenis mamalia termasuk dalam Appendix CITES dan delapan jenis termasuk dalam daftar Red Data Book IUCN.  Satwa mamalia tersebar secara vertikal mulai dari ketinggian 225 m dpl sampai lebih dari 1.000 m dpl.   Dari ketinggian 600 m dpl ke atas jumlah jenis yang dapat dijumpai semakin menurun disebabkan oleh menurunnya ketersediaan dan keanekaragaman jenis pakan. Sementara, sedikitnya jenis yang dijumpai di bawah ketinggian 300 m dpl, karena habitatnya berbatasan dengan lahan budidaya dan pemukiman.

 


Kata Kunci


Populasi; status; konservasi; satwaliar; mamalia; Ciremai; taman nasional

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan. 2004. Pengelolaan Hutan Gunung Ciremai. Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan. Tidak diterbitkan.

. 2006. Mamalia Red List Indonesia. http://www.iucnredlist. org. Diakses 28 Januari 2006, Jam 10.56 WIB.

. 2006. CITES List of Mamalia, Indonesia.http://www. cites.org/eng/ resources/species.html. Diakses 28 Januari 2006, Jam 10.52 WIB.

Adisoemarto, S.dan M.A. Rifai (eds).1994.Keanekaragaman Hayati di Indonesia.Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup (KLH) dan Konsorsium Untuk Pelestarian Hutan dan Alam Indonesia (KONPHA LINDO). Jakarta.

Alikodra, H.S. 1990.Pengelolaan Satwaliar Jilid I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor.

Blockhus, J.M., M. Dillenbeck, J.A.Sayer and P. Wegge (eds). 1992. Conserving Biological Diversity in Managed Tropical Forests.IUCN. Gland, Switzerland and Cambridge, UK.

Harjadi, N., S.S. Wastra, W. Setiawan, Rinekawati dan R. Santoso. 2003. Potensi, Masalah dan Tantangan Pengelolaan Kawasan Hutan Ciremai. Pp.15-28 dalam Prosiding Seminar Sehari Masa Depan Pengelolaan Kawasan Hutan Gunung Ciremai. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Kuningan Bekerjasama Dengan Ditjen PHPA Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, dan Pemerintah Kabupaten Kuningan. Kuningan.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 424/Menhut-II/2004,Tanggal 19 Oktober 2004 Tentang Perubahan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Pada Kelompok Hutan Gunung Ciremai Seluas  15.500 Ha Terletak di Kabupaten Kuningan dan Majalengka, Provinsi Jawa Barat Menjadi Taman Nasional Gunung Ciremai.

Ledec, G. and R. Goodland. 1992. Harmonising Sustainable Development With Conservation of Wildlands. In Vijay, P.K. and J. White (eds). Conservation Biology. The Com monwealth Science Council. London.

Magurran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. Croom Helm. London.

Odum, E.P. 1994. Fundamentals of Eco logy, Third Edition. T. Samingan (terj.). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah R.I. No. 7 Tahun 1999 Tanggal 27 Januari 1999. Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Reid, W.V. 1992. How Many Species Will There Be? In Whitmore, T.C. and J.A. Sayer (eds).Tropical Deforestation and Species Extinction. Chapman & Hall. London.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Penerbit Usaha Nasional. Surabaya. Sungkawa, I. 2003.Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Hutan Gunung Ciremai.Prosiding Seminar Sehari Masa Depan Pengelolaan Kawasan Hutan Gunung Ciremai. Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan Kuningan Bekerjasama Dengan Ditjen PHPA Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Kuningan. Kuningan. Pp. 37-52.

Van Lavieren, L.P. 1983. Wildlife Management in The Tropics, II. School of Environmental Conservation Management. Bogor.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2007.4.2.117-128

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.