EFEKTIVITAS PEMBENTUKAN GAHARU DAN KOMPOSISI SENYAWA RESIN GAHARU PADA Aquilaria spp.

Erdy Santoso, Luciasih Agustini, Irnayuli R. Sitepu, Maman Turjaman

Sari


Gaharu terjadi melalui proses patologis yang unik akibat respon terhadap infeksi jamur pada pohon pembentuk gaharu, seperti Aquilaria spp.   Pembentukan gaharu ditandai oleh proses pencoklatan jaringan batang pada area terinfeksi akibat akumulasi resin, yaitu metabolit sekunder yang merupakan senyawa penentu kualitas gaharu. Standar untuk menentukan kualitas resin gaharu masih sulit ditemukan. Penelitian ini  bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang efektivitas 14  jamur pembentuk gaharu dalam membentuk gejala kecoklatan pada gaharu dari jenis Aquilaria spp. dan komposisi resin pada gaharu alami dan buatan. Fusarium solani Ga-7a adalah jamur yang paling efektif dalam menginduksi gejala kecoklatan secara vertikal, yaitu 12,7 cm, tetapi dua jamur: F. solani Ga-4a dan Cylindrocarpon sp. Ga-8b menghasilkan jarak kecoklatan terpendek, yaitu 2,23 dan 2,13 cm. Jarak horizontal terlebar didapat pada batang yang diinduksi oleh F. solani  Ga-4b and F. triticum Ga-3, yaitu 3,27 dan 3,03 cm. Cylindrocarpon sp. Ga-8b menghasilkan jarak yang paling sempit, yaitu 1,50 cm. Analisis dengan gas chromatography mass spectrophotometry mengindikasikan bahwa kelas kamedangan alami terdiri dari 120 senyawa resin dan umumnya  tergolong  sesquiterpenoid (C 15 ) atau senyawa turunannya. Enam dari isolat yang diujikan berpotensi menginduksi senyawa methyl-hexadecanoate dan/atau palmitic acid; hexadeconoic acid, yang memiliki kemiripan yang rendah dengan senyawa dari kelas kamedangan. Penelitian selanjutnya pengaruh faktor biotik dan abiotik dalam pembentukan gaharu artifisial seyogyanya segera dilakukan.


Kata Kunci


Produksi gaharu; browning; sesquiterpenes; GCMS

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Agustini, L., D. Wahyuno, dan E. Santoso. 2006. Keanekaragaman Jenis Jamur yang Potensial dalam Pembentukan Garahu dari Batang Aquílaria spp. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam 3(5): 555-564. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Barden, A., N. Awang Anak, T. Mulliken, and M. Song. 2000. Heart of the Matter: Agarwood Use and Trade and CITES Implementation for Aquilaria malaccensis. TRAFFIC Network.

Biro Pusat Statistik. 1981-1996. Statistik Perdagangan Luar Negeri Vol. I & II. Biro Pusat Statistik Indonesia, Jakarta.

Booth, C. 1966. The Genus Cylindrocarpon. Commonwealth Mycological Institute, England.

Daijo, V. and D. Oller. 2001. Scent of Earth. URL: http://store.yahoo. com/scent-of-earth/alag.html [diakses: 5 Februari 2001]

Goodman, R.N., Z. Kiraly, and K.R. Wood. 1986. The Biochemistry and Physiology of Plant Disease. Colombia University of Missouri Press.

Ishihara, M., Tsuneya, M. Shiga, and K. Uneyama. 1991. Three Sesquiterpenes from Agarwood. Phytochemistry 30: 563-566.

Konishi, T., T. Konishima, Y. Shimada, and S. Kiyosawa. 2002. Six New 2- (2-Phenylethyl) Chromones from Agarwood. Chemical and Pharmatical Bulletin 50: 419-422.

Naf, R., A. Velluz, N. Busset, and J.M. Gaudin. 1992. New Nor sesquiter penoid with 10 epieudesmane Skeleton from Agarwood (Aquilaria agallocha (Roxb). Flavor & Frag- rance Journal 7:295-298.

Nelson, P.E., T.A. Tousson, and W.F.O. Marasas. 1983. Fusarium Species – An Illustrated Manual for Identification. The Pennsylvania State University Press. University Park & London.

Parman, T. Mulyaningsih, dan Y.A. Rahman. 1996. Studi Etiologi Gubal Gaharu pada Tanaman Ketimunan. Makalah Temu Pakar Gaharu di Kanwil Dephut Provinsi NTB, Mataram, Indonesia. 11-12 April 1996.

Sidiyasa, K. dan M. Suharti. 1987. Jenis-jenis Tumbuhan Penghasil Gaharu. Makalah Utama Diskusi Pemanfaatan Kayu Kurang Dikenal. Cisarua, Bogor, Indonesia, 13-14 Januari 1987.

Shimada, Y., T. Konishi, S. Kiyosawa, M. Nishi, K. Miyahara, and T. Kawasaki. 1986. Studies on the Agar wood (Jinko). IV 1)-Structures of 2-(2-phenylethyl) Chromone Derivates, Agarotetrol and Isoagaro tetrol. Chemical and Pharmaceutical Bulletin. 34: 2766-2773.

Umboh, M.I.J, G. Rahayu, dan H. Affandi. 2000. Upaya Peningkatan Produksi Gubal Gaharu: Mikropropagasi Aquilaria sp. dan Upaya Peningkatan Bioproses Gubal Gaharu. Laporan Riset Unggulan Terpadu V Bidang Teknologi Perlindungan Lingkungan. Kantor Menteri Negara Riset & Teknologi. Jakarta.

Yagura, T., N. Shibayama, M. Ito, F. Kiuchi, and G. Honda. 2003. Three Novel Diepoxy Tetrahydrochro mones from Agarwood Artificially Produced by Intentional Wounding. Tetrahedron Letters 46: 4395-4398.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2007.4.6.543-551

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.