PENILAIAN DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA AIR SUB DAS LUBUK PARAKU KOTA PADANG, SUMATERA BARAT

Rebecha Prananta, Endes N. Dahlan, Omo Rusdiana

Sari


Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Lubuk Paraku ada di daerah hulu DAS Batang Arau dengan Sungai Lubuk Paraku sebagai sungai utama. Kawasan  ini terdiri dari dua tipe hutan : Taman Hutan Raya Dr. Mohammad Hatta dan Hutan Lindung Bukit Barisan I. Fungsi hidrologis yang baik adalah kemampuan suatu DAS dalam menjaga keseimbangan tata air untuk mencegah banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau. Aktivitas manusia dapat mempengaruhi sifat fisik suatu DAS, diantaranya yaitu pengelolaan lahan yang muncul karena pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan teknologi. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan manusia akan lahan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Hal yang sama terjadi juga pada Sub DAS Lubuk Paraku. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang bentuk pemanfaatan dan juga nilai ekonomi dari sumberdaya air Sub DAS Lubuk Paraku. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Jumlah debit air Sub DAS Lubuk Paraku yaitu 2,8 m³/detik yang dimanfaatkan untuk kebutuhan air rumah tangga, pertanian, pembangkit listrik dan industri. Nilai ekonomi sumberdaya air yang berasal dari Sungai Lubuk Paraku dengan pendekatan pasar adalah sebesar Rp 54.488.861.890/tahun dan dengan pendekatan Willingness to Pay (WTP) sebesar Rp 363.273.000/tahun


Kata Kunci


Sub DAS Lubuk Paraku; tutupan lahan; potensi pemanfaatan; nilai ekonomi total

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Asnil. (2012). Analisis penilaian ekonomi dan kebijakan pemanfaatan sumberdaya dana yang berkelanjutan (studi kasus Danau Maninjau Sumatera Barat) [Disertasi]. Bogor [ID] : Sekolah Pascasarjana IPB.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Padang (BAPPEDA). (2004). Studi pengelolaan sumberdaya air : analisa potensi pembangunan waduk di Kota Padang. Bagian sumberdaya air, lahan dan pembangunan (PSI- SDALP). Padang [ID]. pusat Studi Irigasi Universitas Andalas.

Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Agam Kuantan dan CV Cahaya Rimba Lestari Konsultan. (2011). Identifikasi potensi penyedia, pengguna dan karakter jasa DAS untuk pengembangan cost sharing hulu hilir SWP DAS Arau. Padang [ID]: Tidak Diterbitkan.

Balai Wilayah Sungai Sumatera V Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Sumatera Barat. (2012).Laporan alokasi air DAS Arau. Padang [ID]. Tidak Diterbitkan.

Nursidah.(2012). Pengembangan institusi untuk membangun kemandirian dalam pengelolaan daerah aliran sungai terpadu (studi kasus pada satuan wilayah pengelolaan Daerah Aliran Sungai Arau Sumatera Barat) [Disertasi]. Bogor [ID]: Sekolah Pascasarjana IPB.

Peraturan Walikota Padang Nomor 10 Tahun 2006 Tanggal 7 Agustus 2006 Tentang Penyesuaian Tarif Air Minum Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang. Padang [ID]: Tidak Diterbitkan.

Ramdan H. (2011). Dana kompensasi air untuk konservasi [internet]. [Diacu 2012 Desember 18]. Tersedia di: http://www.conservation.org

Welle G. P and Hodgson B.J. (2011). Property owners willingness to pay for water quality improvements : contingent valuation estimates in two Central Minnesota Watersheds. Journal of Applied Business and Economics vol. 12 (1) 2011. Hal. 58-65.

Widodo T. (2012). Terwujudnya kelestarian TNGC sebagai sumber air utama untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat [internet]. [diacu 2013 April 20]. Tersedia di: http://btngciremai.blogspot.com




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2015.12.1.19-31

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.