PERTUMBUHAN DAN KETIMPANGAN EKONOMI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO

S. Andy Cahyono

Sari


Pertumbuhan dan ketimpangan  ekonomi  merupakan  salah  satu  masalah ekonomi.  Tujuan penelitian  ini adalah untuk memperoleh informasi tentang (1) pola dan struktur pertumbuhan ekonomi dan (2) ketimpangan ekonomi antar  daerah di Daerah  Aliran Sungai  (DAS)  Bengawan Solo. Penelitian dilakukan  di DAS Bengawan Solo, meliputi 17 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tipologi Klassen dan Indeks Williamson dipergunakan dalam penelitian ini dengan data pada periode 2008-2011. Hasil penelitian menunjukkan ada empat tipologi ekonomi di DAS Bengawan Solo berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. Kabupaten di daerah hilir lebih maju dan berkembang pesat  dibandingkan  dengan  daerah  hulu  dengan  kesenjangan  ekonomi sedang.  Secara  keseluruhan kesenjangan ekonomi antar daerah di dalam DAS Bengawan Solo tergolong tinggi (0,61)


Kata Kunci


Daerah aliran sungai; Indeks Williamson; tipologi Klassen

Teks Lengkap:

pdf

Referensi


Adisasmita, R. (2013). Teori-teori pembangunan ekonomi : pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah. Graha Ilmu.Yogyakarta. 134 halaman.

Amrillah. (2013). Analisis disparitas pendapatan per kapita antar kecamatan dan potensi pertumbuhan ekonomi kecamatan di Kabupaten Karang asem. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana 2 (4), 181-189.

Arifin, Z. (2009). Kesenjangan dan konvergensi ekonomi antar kabupaten pada empat koridor di Propinsi Jawa Timur. Humanity 6 (2), 154-164.

Badan Pusat Statistik. (2013). Produk domestik regional bruto kabupaten/kota di Indonesia 2008-2012. Badan Pusat Statistik. Jakarta. 165 halaman.

Benedict, E.K. (2011). Political regimes and income inequality. Economics Letters 113, 266-268.

Chaudhry, A &. Garner, P. (2013). The political economy of income comparisons and economic growth.

Economic Modelling 31, 214-222. Chen, Y & Turnovsky, S.J. (2010). Growth and inequality in small open economy. Journal of Macro economics 32, 497-514.

Dedy, M. (2008). Peran kabupaten/kota di kawasan Sumatera Tengah terhadap ekonomi regional Propinsi Sumatera Selatan (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Departemen Pekerjaan Umum. (2012). Profil pengelolaan sumberdaya air wilayah Sungai Bengawan Solo. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Departemen Pekerjaan Umum. Surakarta. Jawa Tengah. http://www1.pu.go.id/uploads/servic es/infopublik20131206104913.pdf

Hidayati, R.A. (2008). Analisis ketimpangan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Gresik. Jurnal Logos 6 (1), 83-97.

Isnowati, S. (2007). Pengujian hipotesis Kuznets di wilayah pembangunan I Jawa Tengah. Jurnal Bisnis dan Ekonomi 19 (1), 25-36.

Khairullah & Cahyadi, M. (2006). Evaluasi pemekaran wilayah di Indonesia : studi kasus Kabupaten Lahat. Jurnal Ekonomi Pembangunan 11 (3), 261-277.

Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan pembangunan daerah : reformasi, perencanaan, strategi dan peluang. Erlangga. Jakarta. 360 halaman.

Mardiana & Basri, S. (2012). Desentralisasi fiskal dan disparitas regional di Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi 20 (4), 1-18.

Nurhuda, R., Muluk, M.R.K. & Prasetyo, W.M.. (2013). Analisis ketimpangan pembangunan : studi di Provinsi Jawa Timur tahun 2005-2011. Jurnal Administrasi Publik 1 (4), 110-119.

Pemda Jawa Tengah dan Jawa Timur. (2001). Rencana induk pengembangan dan pengelolaan sumberdaya air satuan wilayah Sungai Bengawan Solo. Pemda Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Portnov, B.A. & Felsenstein, D. (2010). On the suitability of income inequality measures for regional analysis : some evidence from simulation analysis and bootstrapping tests. Socio Economic Planning Sciences 44 (2010), 212-219.

Prapti, L. (2006). Keterkaitan antar pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan : studi kasus 35 kabupaten/kota Jawa Tengah 2000-2004 (Tesis Program Pascasarjana). Universitas Diponegoro. Semarang.

Puspandika, B.A. (2007). Analisis ketimpangan pembangunan di era otonomi daerah : hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Manajemen). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Putra, L.D. (2011). Analisis pengaruh ketimpangan distribusi pendapatan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah periode 2000-2007 (Skripsi Fakultas Ekonomi). Universitas Diponegoro. Semarang.

Rachman, M.R. (2010). Analisis investasi terhadap tingkat kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gresik, Sidoarjo dan Pasuruan (Skripsi Fakultas Ekonomi). Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Surabaya, Jawa Timur.

Rahmat, M., Takahiro, F. & Sato, N. (2012). Exploring the role of forestry sector on economic system of Gunungkidul district in 1993- 2008. Journal of Forestry Research 9 (2), 100-1007.

Restiatun. (2009). Identifikasi sektor unggulan dan ketimpangan antar kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan 10 (1), 77-98.

Rustiadi, E., Saefulhakim, S. & Panuju, D.R. (2011). Perencanaan dan pengembangan wilayah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta. 514 halaman.

Santoso, H. (2012). Pengelolaan sumberdaya hutan, tanah dan air berbasis daerah aliran sungai : bunga rampai pemikiran mendukung pembangunan kehutanan berkelanjutan. Wana Aksara. Jakarta. 502 halaman.

Shin, I. (2012). Income inequality and economic growth. Economic Modelling 29, 2049-2057.

Siswanto, V.K & Santoso, E.B. (2012). Penentuan kesenjangan ekonomi wilayah berdasarkan tipologi peri urban di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Teknik Pomits 1 (1), 1-5.

Sjafrizal. (2012). Ekonomi wilayah dan perkotaan. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta. 307 halaman.

Sufirmansyah. (2012). Dampak kebijakan desentralisasi fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi, ketimpangan antar daerah dan kemiskinan. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan 3, 136-148.

Supartoyo Y.H., Tatuh J & Sendouw R.H.E. 2013. The economic growth and the regional characteristics : the case of Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Juli 2013, 3-19.

Sutarno & Kuncoro, M. (2003). Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Banyumas, 1993-2000. Jurnal Ekonomi Pembangunan 8 (2), 97-110.

Van de Werfhorst, H.G. & Salverda, W. (2012). Consequences of economic inequality : introduction to a special issue. Research in Social Stratification and Mobility 30, 377-387.

Wahyudi, S.T. & Jantan, M.D. (2010).Regional patterns of manufacturing industries : a study of manufacturing industries in Java region, Indonesia. Philippine Journal of Development 37 (1), 95-115.

Wilonoyudho, S. (2009). Kesenjangan dalam pembangunan kewilayahan. Forum Geografi 23 (2), 167-180.

Yeniwati. (2013). Ketimpangan ekonomi antar provinsi di Sumatera. Jurnal Kajian Ekonomi 2 (3), 1-13.

Yuliani, M. (2011). Keterkaitan antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi pendapatan : studi kasus 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah 2007-2008 (Skripsi Fakultas Ekonomi). Universitas Diponegoro. Semarang.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2015.12.1.33-34

##submission.copyrightStatement##



JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.