PEMANFAATAN tumbuhan Obat OLEH SUKU KANUM DI TAMAN NASIONAL WASUR, PAPUA

Aji Winara, Abdullah Syarief Mukhtar

Sari


ABSTRACT

The research was aimed to know utilization of medicinal plants by Kanum tribe in Wasur National Park (WNP). Data collecting was conducted throught direct observation in the field and interview with key respondent. The result showed Kanum tribe people in WNP were used 37 species of plants from 26 family as traditional medicine for 24 diseases. Most of medicinal plants were taken form natural forest and mostly from tree habitus. The leaf of those plants were mostly used for medicinal treatment and all of medicinal treatments were simple and without magic approach. The medicinal plants that potentially had an economic values were Asteromyrtus symphiocarp producing an essential (cajuput) oil and Myrmecodia pendans as a herb of “Sarang Semut” commodity.

Key words: Kanum Tribe, medicine, plants, Wasur National Park.

ABSTRAK

Kawasan Taman Nasional (TN) Wasur telah lama menjadi domisili bagi 4 suku besar Malind Anim Merauke yaitu Suku Marori Men-Gey, Marind, Kanum dan Yeninan. Suku Kanum merupakan pemegang hak ulayat atas sebagian besar wilayah TN Wasur dan tersebar secara luas pada beberapa kampung di dalam kawasan Taman Nasional. Isolasi geografis yang dialami masyarakat Suku Kanum telah menjadikan alam sebagai sumber utama dalam menopang kehidupan sehari-hari, termasuk dalam upaya pengobatan penyakit. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh Suku Kanum di kawasan TN Wasur. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap responden kunci dan observasi lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat Suku Kanum di TN Wasur memanfaatkan 37 jenis tumbuhan yang berasal dari 26 famili sebagai obat tradisional untuk mengobati 24 jenis penyakit. Sebagian besar tumbuhan obat tergolong pohon yang berasal dari hutan alam. Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan. Peramuan obat dilakukan secara tunggal atau hanya satu bagian tumbuhan untuk mengobati satu penyakit dan dengan teknik yang sederhana seperti perebusan. Jenis tumbuhan obat yang bernilai ekonomis adalah Asteromyrtus symphiocarpa sebagai penghasil minyak kayu putih dan Myrmecodia pendans sebagai penghasil herbal sarang semut.

Kata kunci: Suku Kanum, Taman Nasional Wasur, tumbuhan obat.


Kata Kunci


Tumbuhan; Obat; Suku Kanum; Taman Nasional Wasur

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Atamimi, F. 1997. Pengetahuan Masyarakat Suku Mooi tentang Pemanfaatan Sumberdaya Nabati di Dusun Maibo Desa Aimas Kabupaten Sorong. Skripsi Sarjana Kehutanan. Faperta Universitas Negeri Cenderawasih, Manokwari.tidak dipublikasikan.

Balai Taman Nasional Wasur. 1999. Rencana Pengelolaan Taman Nasional Wasur. Buku II. Balai Taman Nasional Wasur – WWF. Merauke.

Badan Pusat Statistik. 2010. Kabupaten Merauke Dalam Angka Tahun 2009. Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke – Badan Perencanaan dan Pembangunan daerah Kabupaten Merauke. Merauke.

Dinas Kebudayaan Provinsi Papua. 2010. Buku Pemetaan Suku-Suku di Tanah Papua. www. infokebudayaanpapua.blogspot.com. diakses tanggal 01 Juni 2012.

Hariadi, B.T. 1994. Tinjauan Etnobotani Sistem Pertanian Suku Kanum di Taman Nasional Wasur. Merauke. Fakultas Pertanian Universitas Cendrawasih. Manokwari. Tidak dipublikasikan.

Hembing, 2007. Kekayaan Tumbuhan Obat Herbal Indonesia. Bogor.

Jhon, R. 1997. Common Forest Tree of Irian Jaya Indonesia. Royal Botanical Garden KEW. Inggris.

Purba, M. 1999. Prospek dan Kontribusi Taman Nasional Wasur Terhadap Pembangunan Daerah. Prociding Pertemuan Regional Pengelolaan Taman Nasional Kawasan Indonesia Timur. Kerjasama Departemen Kehutanan dan NRM/EPIQ Program Protected Areas and Forest. Manado. www.nrm.bappenas.go.id.

Setio, P dan A.S. Mukhtar. 2005. Pengelolaan Taman Nasional di Indonesia; Review Hasil-Hasil Penelitian Litbang. Departemen Kehutanan. Bogor.

Walujo, E. B. 2008. REVIEW: Research Ethnobotany in Indonesia and the Future Perspectives. Jurnal Biodiversitas Volume 09 No. 01. Hal 59 – 63. Bogor.

Winara, A. A. Atapen, H.Warsito, N. Indouw dan Z.L.Rumawak. 2010. Valuasi Potensi dan Manfaat Taman Nasional di Papua. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari. Manokwari. Tidak dipublikasikan.

Winara, A. I. Nurapriyanto dan S. Yuliana. 2011. Ujicoba Valuasi Potensi dan Manfaat Taman Nasional Wasur di Papua. Laporan Hasil Penelitian. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari. Manokwari. Tidak dipublikasikan.

Yeni, I dan Y. Noya. 2006. Kekayaan Tumbuhan Penghasil Obat di Papua. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian dan Pameran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Papua dan Maluku.Manokwari, 18-19 April 2006. Hal. 435-451.

Zuhud, E.A.M. 2008. Potensi Hutan Tropika Indonesia sebagai Penyanggan Bahan Obat Alam Untuk Kesehatan Bangsa. www. images. mutiaramadhani. multipply. multiplycontent.com. Diakses tanggal 19 April 2011.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2016.13.1.57-72

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.