KUALITAS BIBIT ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) PADA BEBERAPA WAKTU PENGUPASAN KOKON
Sari
Bibit ulat sutera yang berkualitas akan diperoleh jika pemeliharaan ulat induk rnenghasilkan kokon yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan penanganan khusus seperti pemberian pakan, penanganan ulat dan kokon serta pencegahan penyakit. Penelitian ini dilakukan di Balai Persuteraan Alam Bili-Bili, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui waktu pengupasan kokon yang tepat sebagai bahan pembibitan ulat sutera. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri 3 perlakuan waktu pengupasan kokon yaitu 8 hari setelah mengokon, 7 hari setelah mengokon dan 6 hari setelah mengokon serta kontrol (0 hari). Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan waktu pengupasan kokon yang baik untuk penetasan dan rendemen ulat kecil adalah 8 hari sedangkan untuk keperidian dan jumlah pupa jadi ngengat adalah 7 hari, di samping itu waktu pengupasan kokon yang terlalu cepat dan tidak terseleksi (kontrol) menyebabkan waktu keluarnya ngengat lebih beragam.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Atmosoedarjo, S., J. Kartasubrata, M. Kaomini, W. Saleh, dan W. Murdoko. 2000. Sutera Alam Indonesia. Yayasan Sarana Wana
Jaya, Jakarta.
Budisantoso, II. dan S. Nuraeni. 1994. Pengaruh bibit ulat sutera dari berbagai produsen dan periode pemeliharaan terhadap pertumbuhan dan produksi ulat sutera. Jumal Penelitian Kehutanan VIII(2): 6-10. Balai Penelitian Kehutanan Ujung Pandang.
Balai Persuteraan Alam. 1997. Pedornan budidaya sutera. Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitas Lahan, Departemen Kehutanan.
Kaornini, M.1997. Sifat-sifat kuantitatif dari beberapa hibrid ulat sutera. Buletin Penelitian Kehutanan 2(4): 1-10. Balai Penelitian Kehutanan Ujung Pandang.
Masyarakat Persuteraan Alam Indonesia. 2003. Tips menangani telur ulat sutera. Tabloid Persuteraan Alam Indonesia, edisi perdana. Masyarakat Persuteraan Alam Indonesia. Jakarta.
Prawirohartono, S. 1989. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Samsijah dan Kusumaputra. 1979. Lain perkawinan kupu-kupu ulat sutera (Bombyx mori L.). Laporan Nomor 299. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.
Sarwono, B. 2001. Lebah Madu. PT. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2006.3.2.177-184
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc4.footer##
JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:
Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)
eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439
JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.