APLIKASI METODE PROSES IDRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN PRIORITAS JENIS POHON HUTAN RAKYAT Studi Kasus Di Kecamatan Pamarican

Tuti Herawati

Sari


Penentuan jenis pohon merupakan salah  satu faktor penentu keberhasilan dalam pengelolaan  hutan rakyat. Da1am proses pengambilan keputusan untuk menentukanjenis pohon diperlukan pertimbangan yang rasional dan menyeluruh. Dengan demikian keputusan yang dihasilkan dapat memberikan j aminan keberhasilan  tumbuh, menguntungkan, dan sekaligus rnampu menampung kepentingan berbagai pihak. Metode  atau alat yang dapat digunakan untuk penentuan jenis  pohon dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan kriteria secara menyeluruh adalah PHA (Proses Hirarki Analitik). Dalam metode ini kriteria keputusan dipecahkan dalam  urutan hirarki,  penilaian  diberikan pada setiap kriteria,  serta menyatukan penilaian untuk menentukan pilihan yang memiliki prioritas tertinggi.  Kekuatan proses ini terletak pada rancangannya yang bersifat komprehensif,dengan mempergunakan logika,  pertimbangan berdasarkan intuisi, data kuantitatif, dan kualitatif Teknik ini telah diterapkan untuk mendapatkan urutan prioritas pilihanjenis  pohon hutan yang dikelola rakyat di Kecamatan Pamarican.  Hirarki yang disusun terdiri dari dua tingkat dengan sejumlah aspek dan kriteria.  Terdapat 4 aspek yang menjadi bahan pertimbangan dalam penentuanjenis pohon, yaitu aspek teknis, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Prioritas jenis yang dihasilkan adalah sebagai berikut:  I) Swietenia macrophylla King dengan bobot prioritas 42,2 %; 2) Paraserianthesfalcataria (J) Nielsen (32,2 %); dan 3) Tectonagrandis Lf(25,6 %).

Kata Kunci


Penentuan; jenis pohon; prioritas; hutan rakyat; Proses Hiraki Analitik; aplikasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. 1986. Expert Choise TM for Windows version 9 Tutorial Based on The Analytical Hierarchy Process. Decision Support Software Inc. Virginia.

Pemantapan Kelas Perusahaan di Wilayah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat. Laporan 102 Ijin Tebang Dinas PKT Kabupaten Ciarnis Tahun 1999/2000. Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah Kabupaten Ciamis. Ciamis.

Asosiasi Pengusaha Rutan Indonesia (APHI). 1995. Pemanfaatan Produk Rutan Rakyat Sebagai Pemasok Bahan Baku Industri. Makalah utarna pada Seminar Pengembangan Hutan Rakyat. Direktorat J enderal Reboisasi dan Rehbilitasi Laban Departemen Kehutanan. Jakarta.

Hayono, J. 1996. Analisis Pengembangan Pengusahaan Rutan Rakyat di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Thesis Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak diterbitkan.

Kartasubrata. 1995. Jenis-jenis Prioritas pada Program Rutan Kemasyarakatan dan Perhutanan Sosial dalam Social Forestry dan Agroforestry di Asia. Lab. Sosial Ekonomi Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Hal. 245-267.

Saaty. 1980. Analitycal Hyerarchy Process. Planning, Priority Setting, Resources Allocation. McGraw Hill. Inc. USA. Hal.1-85.

Waskito, B. 2000. Rutan Rakyat: Studi Kemungkinan Pengembangan dalarn Rutan Rakyat di Jawa Peranannya dalam Perekonornian Desa. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Hal. 67-81.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2005.2.1.93-103

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.