KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR HUTAN RAWA GAMBUT TAMAN NASIONAL SEBANGAU, KALIMANTAN TENGAH

Titi Kalima, Denny Denny

Sari


Sari

Hutan rawa gambut di banyak tempat umumnya telah mengalami kerusakan akibat aktivitas  pembalakan hutan, kebakaran, pembangunan drainase atau kanal dan alih fungsi kawasan menjadi keperuntukan lain. Penelitian bertujuan mengetahui komposisi jenis dan struktur hutan rawa gambut di Danau Punggualas, Taman Nasional (TN) Sebangau, Kalimantan Tengah. Penelitian komposisi jenis dan struktur hutan rawa gambut Danau Punggualas, TN Sebangau, Kalimantan Tengah diamati berdasarkan data dari 40 petak ukur seluas 2,10 ha. Vegetasi diamati dengan menggunakan metode transek. Pengamatan dan pengukuran
dilakukan untuk semua tegakan pohon. Hasil penelitian ditemukan 2.253 individu dalam 99 jenis, 77 genus dan 42 suku yang tersebar dalam berbagai kelas diameter. Kerapatan tingkat pohon mencapai 139,41 pohon/ha dan luas bidang dasar 15,53 m²/ha. Tingkat tiang 960 batang/ha dan luas bidang dasar 25,39 m²/ha, tingkat pancang 9.090 batang/ha dan luas bidang dasar 6,42 m²/ha, tingkat semai 91.000 individu/ha. Suku yang mempunyai jumlah jenis terbanyak adalah Myrtaceae, Euphorbiaceae, Sapotaceae, Dipterocarpaceae, dan
Lauraceae. Berdasarkan indeks nilai penting (INP), jenis tumbuhan yang mendominasi adalah Diospyros borneensis Hiern. (INP 39,91 %) dan Palaquium xanthochymum (de Vriese) Pierre (INP 32,64 %). Terdapat sebelas jenis tumbuhan yang masuk kategori dilindungi oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) dan empat jenis endemik.

 


Kata Kunci


Indeks nilai penting; Danau Punggualas; status konservasi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Angraini, W., Rusmana, Irawansyah, P., Adiwibowo, I. K., Bastoni,

Prayoto, … Agusrizal. (2013). Lokasi Penanaman Kembali, Jumlah Kebutuhan Bibit dan Skema Penanaman Berkelanjutan Jenis Ramin. (A. P. Tampubolon, Ed.), Prosiding Workshop Nasional (Cetakan Pe). Bogor, Indonesia: Forda Press.

Ashton, P. 1998. (1998b). Diperocarpus tempehes. The IUCN Red List of Threatened Species 1998.e.T33378A9773976.

Borneonews. (2010). 11% Lahan diTaman Nasional Sebangau rusak.

Burhanuddin & Kabirun, S. (2011).Asosiasi Jamur Mikoriza Arbuskul Dengan Perepat (Combretocarpus rotundatus Miq) dan Jelutung (Dyeralowii Hook) di Lahan Gambut Disertasi. Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Daryono, H., Subiakto, A., Sukandi, T., Darmawan, I. W. ., Pradjadinata, S., Tata, M. H. L., … Panjaitan. (2014). RPI. 5: Pengelolaan Hutan Rawa Gambut. Bogor.

Dendang, B., & Handayani, W. (2015). Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango, Jawa Barat. (p. 1: 691695.). Pros Sem Nas Masy Biodivsitas Indonesia.

Hamidi, A. (2017). Prekursor Buku Daftar Merah Indonesia 1: 50 Jenis Pohon Kayu Komersil. (W. Yulita, K. S., Partomihardjo, T. , Wardani, Ed.). LIPI Press.

Heriyanto, N. M., & Garsetiasih, R. (2016). Ekologi dan Potensi Ramin

(Gonystylus bancanus Kurz.) di Kelompok Hutan Sungai TuanSungai Suruk, Kalimantan Barat. Buletin Plasma Nutfah, 12(1), 24-29.

Hastuti, S., Muin, A., & Thamrin, E. (2014). Keanekaragaman Jenis Vegetasi pada Hutan Rawa Gambut Sekunder dan Belukar Rawa Desa Sungai Pelang Kabupaten Ketapang. Jurnal Hutan Lestari., 2(3), 435–443.

Hidayat, S. (2014). Kondisi vegetasi hutan lindung Sesaot, kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, sebagai informasi dasar pengelolaan kawasan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacaea, 3 (2), 97–105.

Irdiana, R. (2014). Sifat fisis dan mekanis kayu tumih (Combretocarpus rotundatus) asal Kalimantan Tengah. Institut Petanian Bogor.

Istomo, Komar, T. E., Tata, M. H. L., Sumbayak, E. S. S., & Rahma, A.

(2010). Evaluasi Sistem Silvikultur Hutan Rawa Gambut di Indonesia. ITTO Project. Pusal Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Istomo, & Valentino, N. (2012). Effect of Media Combination Treatment on Seedling of Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) Growth. Jurnal Silvikultur Tropika, 3(2), 81–84.

IUCN. (2016). Rules of Procedure for IUCN Red List Assessments 20172020. Version 3.0.

Ismaini, L., Lailati, M., Rustandi, & Sunandar, D. (2015). Analisis komposisi dan keanekaragaman tumbuhan di Gunung Dempo, Sumatera Selatan. In Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 1, No. 6) (pp. 1397– 1402). http://doi.org/10.13057/psnmbi/m010623.

Limin, S.H., Jentha & Ermiasi, Y. (2007). History of the Development of Tropical Peatland in Central Kalimantan, Indonesia. Tropics 16 (3), 291 – 301.

Kartawinata, K., & Abdulhadi, R. (2016). Ekologi Vegetasi - Tujuan dan Metode. (D. M. Dombois & H. Ellenberg, Eds.) (Terjemahan). Bogor, Indonesia: LIPI Press & Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Khalwani, K. M., Bahruni, B., & Syaufina, L. (2017). Nilai Kerugian

dan Efektivitas Pencegahan Kebakaran Hutan Gambut (Studi Kasus di Taman Nasional Sebangau Provinsi Kalimantan Tengah). Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan: Rumusan Kajian Strategis Bidang Pertanian dan Lingkungan., 2(3), 214-229.

Kissinger, Zuhud, E. A. M., Latifah, K., Darusman, & Iskandar. (2012).

Penapisan Senyawa Fitokimia dan Pengujian Antioksidan Ekstrak Daun Pohon Merapat (Combretocarpus rotundatus MIQ.) dari Hutan Kerangas. Jurnal Penelitian Hasil Hutan., 31(1), 9–18.

Komar, T. E. (2011). Peta Jalan Menuju Pengelolaan Ramin (Gonystylus bancanus). Bogor, Indonesia: ITTO Project PD 426/06 Ref. 1(f), bersama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Hutan-Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Ly, V., Nanthavong, K., Pooma, R., Luu, H.T., Khou, E. & Newman, M.

(2017). Cotylelobium lanceolatum Craib.

Mawazin, & Subiyakto, A. (2013). Keanekaragaman dan Komposisi

Jenis Permudaan Alam Hutan Rawa Gambut Bekas Tebangan di Riau.

Jurnal Forest Rehabilition., 1(1), 59– 73.

Mirmanto, E. (2010). Vegetation analyses of Sebangau peat swamp forest, Central Kalimantan. In Sutarno (Ed.), Biodiversitas 11(2) (pp. 82–88). Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta and The Society for Indonesian Biodiversity. https://doi.org/10.13057/biodiv/d110206.

Nugroho, A. W. (2012). Struktur Vegetasi dan Komposisi Jenis Pada Hutan Rawa Gambut di Resort Habaring Hurung, Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. In Prosiding Seminar Hasil-hasil Peneltian BPTKSDA Hasil-hasil Riset untuk Mendukung Konservasi yang Bermanfaat dan Pemanfaatan yang Konservatif. (p. 10). Samboja Kaltim: BPTKSDA.

Nurjanah, S., Octavia, D., & Kusumadewi, S. (2013). Identifikasi

Lokasi Penanaman Kembali Ramin (Gonystylus bancanus Kurz) di Hutan Rawa Gambut Sumatera dan Kalimantan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi, dengan International Tropical Timber Organization (ITTO)-CITES Phase 2 Proj. (T. E. Komar, Ed.) (Cetakan Pe). Bogor: Forda Press.

Nyoman, Waskitha, & Thamrin, E. (2014). Struktur dan Komposisi Tegakan Hutan di Pulau Selimpai Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 2(2), 327–333.

Partomihardjo, T., Shomat, F., Primajati, M. (2017). Cotylelobium lanceolatum Craib. Dalam Prekursor Buku Daftar Merah Indonesia 1: 50 Jenis Pohon Kayu Komersil. (W. Yulita, K. S., Partomihardjo, T. , Wardani, Ed.).LIPI Press. Dalam proses.

Pratama, B. A. (2017). Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz. Dalam

Prekursor Buku Daftar Merah Indonesia 1: 50 Jenis Pohon Kayu

Komersil. (W. Yulita, K. S. , Partomihardjo, T., Wardani, Ed.). LIPI Press. Dalam proses.

Randi, A., Manurung, T. F., & Siahaan, S. (2014). Identifikasi Jenis-Jenis Pohon Penyusun Vegetasi Gambut Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari, 2(1), 66–73.

Robiansyah, I., & Purwaningsih. (2017). Shorea balangeran (Korth.) Burck. Prekursor Buku Daftar Merah Indonesia 1: 50 Jenis Pohon Kayu Komersil. (W. Yulita, K. S., Partomihardjo, T. , Wardani, Ed.). LIPI Press. Dalam proses.

Rusmana. (2013). Teknologi Konsrvasi Ramin. RPI: Konservasi Flora, Fauna dan Mikroorganisme. Banjar Baru.

Saridan, A., & Fajri, M. (2014). Potensi Jenis Dipterokarpa di Hutan

Penelitian Labanan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Journal of Dipterocarp Ecosystem Research, 8(1), 7-14.

Secretariat. (2017). Nothaphoebe coriacea (Kosterm.) Kosterm.

Sidiyasa, K. (2009). Struktur dan komposisi tegakan serta keanekaragamannya di Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Hutan Dan Konservasi Alam, 6(1), 79–93.

Subiandono, E., & Heriyanto, N. M. (2016). Kajian Tumbuhan Obat Akar Kuning (Arcangelisia flava Merr.) di Kelompok Hutan Gelawan,

Kabupaten Kampar, Riau. Buletin Plasma Nutfah, 15(1), 43-48.

Surati, J. I. N., Samsuri, Lastini, T., & Purnama, E. S. (2010). Teknik inventarisasi sediaan ramin di Hutan Rawa Gambut. ITTO Cites Project bekerjasama dengan Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Badan Litbang Kehutanan, Kementerian Kehutanan. Bogor.

Taman Nasional Sebangau. (2011). Sekilas Tentang TN Sebangau.

Taman Nasional Sebangau, B. (2014).Buku Statistik Taman Nasional Sebangau. Balai Taman Nasional Sebangau. Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Kementerian Kehutanan.

Tata, M. H. L., & Pradjadinata, S. (2013). Regenerasi Alami Hutan RawaGambut Terbakar dan Lahan GambutTerbakar di Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah dan ImplikasinyaTerhadap Konservasi. JurnalPenelitian Hutan Dan KonservasiAlam., 10(3), 327–342.

The Plant List. (2010a). Phyllathanceae.

The Plant List. (2010b). Picrodendraceae.

The Plant List. (2010c). Primulaceae.

The Plant List. (2010d). Stemonuraceae.

Vianti, Sandra, E., & Istomo. (2011). Konservasi In Vitro Jenis Tumbuhan Gambut Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq). Danser). Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.

World Checklist of Selected Plant. (2012a). Aglaia rubiginosa (Hiern)

Pannell.

World Checklist of Selected Plant. (2012b). Aglaonema marantifolium

Blume.

World Checklist of Selected Plant. (2012c). Aidia densiflora (Wall.)

Masam.

World Checklist of Selected Plant. (2012d). Diospyros foxworthyi Bakh.

World Checklist of Selected Plant. (2012e). Maasia glauca (Hassk.)

Mols, Kessler & Rogstad.

World Checklist of Selected Plant. (2012f). Madhuca motleyana (de

Vriese) J.F.Macbr.

World Checklist of Selected Plant. (2012g). Psydrax dicoccos) Gaertn.

World Checklist of Selected Plant. (2012h). Tarenna asiatica (L.) Kuntze ex K.Schum.

World Checklist of Selected Plant. (2012i). Tristaniopsis merguensis

(Griff.) Peter G.Wilson & J.T.Waterh.).

World Checklist of Selected Plant. (2012j). Tristaniopsis obovata

(Benn.) Peter G.Wilson & J.T.Waterh.

World Conservation Monitoring Centre. (1998). Combretocarpus rotundatus.

Yanto, Usman, F. H., & Yani, A. (2014). Sifat Mekanik pada Sambungan Kayu Nyatoh (Palaquium xanthochymum Pierre) Berdasarkan Bentuk Sambungan dan Macam Alat Sambung. Jurnal Hutan Lestari, 2(2), 278–286.

Yulita, K.S., Yuyu S. P., & Partomihardjo, T. (2010). Keragaman Genetika Ramin [Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz] dari Provinsi Riau Berdasarkan Profil Random Amplified Polymorphic DNA. Jurnal Biologi

Indonesia, 6((2)), 173–183.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2019.16.1.51-72

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.