KARAKTERISTIK HABITAT DAN POLA AKTIVITAS LANGUR BORNEO (Presbytis chrysomelas cruciger) DI TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM

Muhammad Elfaza Faishal Musyaffa, Nyoto Santoso

Sari


Langur borneo merupakan satwa primata endemik Kalimantan Barat dan hingga saat ini hanya ditemukan di Taman Nasional Danau Sentarum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik dan komponen habitat serta pola aktivitas langur borneo dalam memanfaatkan ruang habitat di Taman Nasional Danau Sentarum. Waktu pelaksanaan yaitu pada bulan September sampai Oktober 2019 di Pulau Semujan. Metode analisis vegetasi dan scan sampling digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik habitat dan pola aktivitas langur borneo. Suhu udara rata – rata lokasi penelitian berkisar antara 24,8oC - 30,6oC, kelembaban udara relatif berkisar antara 71,8% - 93,2% dan ketinggian jelajah 30 - 50 mdpl. Buah karet merupakan pakan utama langur borneo. Jenis pohon yang digunakan langur borneo sebagai pohon tidur adalah jenis pohon empakan (Durio kutejensis) dan pohon ara (Ficus spathulifolia). Kelompok langur borneo di Pulau Semujan diperkirakan ada empat kelompok dengan jumlah anggota 10 – 20 individu. Aktivitas tertinggi langur borneo di tiga tipe habitat (hutan dataran rendah, hutan perbukitan dan hutan karet) yaitu vokalisasi dengan persentase berturut – turut 65%, 72% dan 73%. Strata vegetasi C merupakan strata yang paling banyak digunakan untuk beraktivitas oleh langur borneo dengan persentase 78%. Selain Pulau Semujan, Pulau Vega diduga menjadi habitat langur borneo di Taman Nasional Danau Sentarum.


Kata Kunci


Langur borneo, Taman Nasional Danau Sentarum, karakteristik habitat, pola aktivitas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Alikodra, H. S. (2010). Teknik Pengelolaan Satwa Liar. Bogor: IPB Press.

Altman, J. (1973). Observational Study of Behaviour: Sampling Methods. Allice Laboratory of Animal Behaviour, Chicago: University of Chicago.

Ampeng, A., & Zain, B. M. (2012). Ranging patterns of critically endangered colobine, Presbytis chrysomelas chrysomelas. The Scientific World Journal, 1-7. doi:10.1100/2012/594382.

Ayunin, Q., Pudyatmoko, S., & Imron, M., A. (2014). Seleksi habitat lutung jawa (Trachypithecus auratus E. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) di Taman Nasional Gunung Merapi (Habitat selection of javan langur

Trachypithecus auratus E. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812 in Mount Merapi National Park). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 11(3), 261-279.

Bismark, M. (2012). Model konservasi primata endemik di Cagar Biosfer Pulau Siberut, Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 9(2), 152-162.

Bismark, M., Iskandar, S., Sawitri, R., Heriyanto, N. M., & Yulaeka. (2019). Habitat siamang (Symphalangus syndactylus, Raffles 1821) di kawasan terdegradasi Taman Nasional Kerinci Seblat, Kabupaten Pesisir Selatan (Habitat of siamang (Symphalangus syndactylus, Raffles 1821) in degraded area of Kerinci Seblat National Park, Pesisir Selatan Regency). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 16(2), 133-145.

Chapman, C. A., Rothman, J. M., & Lambert, J. E. (2012). Food as a selective force in primates. Dalam: Mitani, J. C., Call J., Kappeler, P. M., Palombit, R. A., & Silk, J. B., editor. The Evolution of Primate Societies. Chicago: University of Chicago Press.

Fakhri, K., Priyono, B., & Rahayuningsih, M. (2012). Studi awal populasi dan distribusi Macaca fascicularis Raffles di Cagar Alam Ulolanang. Unnes Journal of Life Science, 1(2), 119-125.

Handayani, K. P., & Latifiana, K. (2019). Distribusi spasial lutung surili (Presbytis comata) di Taman Nasional Gunung Merbabu (Eds). Prosiding Seminar Nasional Konservasi dan pemanfaatan tumbuhan dan Satwa Liar “Riset Sebagai Pondasi Konservasi dan Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar” (hal 118-125).

Hidayat, R. (2013). Pendugaan Parameter Demografi dan Pola Penggunaan Ruang Surili (Presbytis comata) di Taman Nasional Gunung Ciremai (Tesis magisterThesis Master). Institut Pertanian Bogor, Indonesia). Diambil dari https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/65902

Kusumanegara, A, Kartono, A. P., & Prasetyo, L. B. (2017). Preferensi habitat surili di Taman Nasional Gunung Ciremai. Media Konservasi, 22(1), 26-34.

Mukhtar, A., Yoza, D., & Arlita, T. (2016). Pola perilaku thomas langur (Presbytis thomasi, Collect 1892) di sekitar Hutan Adat Larangan Rumbio. JOM Faperta UR, 3(2), 1-13.

Mustari, A. H, & Pasaribu, A. F. (2019). Karakteristik habitat lutung budeng (Trachypithecus auratus E. Geoffroy Saint-Hilaire, 1812) di Cagar Alam Leuweung Sancang, Garut, Jawa Barat. Jurnal WASIAN, 6(2), 77-88.

Nijman, V., Cheyne, S., Traeholt, C. & Setiawan, A. (2008). Presbytis chrysomelas ssp. chrysomelas. The IUCN Red List of Threatened Species 2020:e.T136857A17987458.https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2020-2.RLTS.T136857A17987458.en. Diunduh pada 26 Agustus 2020.

Payne, J., Francis, C. M., & Phillipps, K. (1985). A field guide to the mammals of Borneo. Malaysia: The Sabah Society.

Rahman, D. A. (2010). Karakteristik habitat dan preferensi pohon sarang orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) di Taman Nasional Tanjung Puting (studi kasus Camp Leakey). Jurnal Primatologi Indonesia, 7(2), 37-50.

Santosa, Y., Taqiuddin, Mustari, A. H., & Dede, A. R. (2012). Cohabitation study of the leaf monkey and bornean white-bearded gibbons in Gunung Palung National Park, West Kalimantan. HAYATI Journal of Biosciences, 9(3), 115-123.

Schimdt, F. H. A., & Fergusson, J. H. S. (1951). Rainfall type based on wet and dry Periods of ratios for Indonesia with Western New Guinea: Verhandeligen No. 42. Jakarta: Direktorat Meteorologi dan Geofisika.

Smith, D. A. E. (2014). The effects of land-use policies on the conservation of Borneo’s endemic Presbytis monkeys. Biodiversity Conservation, 23, 891-908.

Soerianegara, I., & Indrawan, A. (1988). Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB

Sulistyadi, E., Kartono, A. P., & Maryanto, I. (2013). Pergerakan lutung jawa Trachypithecus auratus (E. Geoffroy 1812) pada fragmen habitat terisolasi di Taman Wisata Alam Gunung Pancar (TWAGP) Bogor. Berita Biologi, 12(3), 383 – 395.

Supriatna, J. (2019). Field Guide to the Indonesia primates. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sutopo, Santoso, N., & Hernowo, J. B. (2017). Pola penggunaan ruang dan waktu kelompok burung air pada ekosistem mangrove Muara Bengawan Solo Kabupaten Gresik. Media Konservasi, 22(2), 129-137.

Yousef, M. K. (1984). Stress Physiology in Livestock. Vol. 1: Basic principles. Florida: CRC Press, Inc.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2020.17.2.155-172

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.