Kesesuaian Lahan Beberapa Jenis Tanaman untuk Perbaikan Kualitas Lahan di Hutan Lindung Sekaroh

Muhamad Yusup Hidayat, Ridwan Fauzi, Chairil Anwar Siregar

Sari


Laju penambahan lahan kritis di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan setiap tahun. Upaya untuk menguranginya dilakukan dengan rehabilitasi hutan dan lahan. Untuk itu diperlukan telaah atas informasi terkait jenis-jenis tanaman yang sesuai, faktor pembatas, kondisi lahan saat ini (aktual) serta metode perbaikannya. Metode penelitian yang diterapkan pada kasus hutan lindung adalah analisis deskriptif, yaitu dengan menerapkan hukum minimum Leibig (Liebig law) dalam menentukan faktor pembatas yang akan berdampak pada kelas kesesuaian lahan. Hasil analisis kesesuaian lahan aktual yang diujicobakan menunjukkan bahwa seluruh satuan lahan mahoni (Swietenia macrophylla) termasuk pada kelas S3, sedangkan jenis trembesi (Samanea saman), jati (Tectona Grandis) dan nangka (Artocarpus heterophyllus), dua satuan lahannya pada kelas S2 dan dua satuan lahan lainnya pada kelas S3. Tiga jenis unggulan lokal, yaitu durian (Durio zibethinus) dan rambutan (Nephelium lappaceum), seluruh satuan lahannya termasuk pada kelas S3, sedangkan jenis mangga (Mangifera indica) dua satuan lahan tergolong kelas S2 dan dua satuan lahan lainya tergolong kelas S2. Kelas kesesuaian lahan potensial dapat ditingkatkan dengan perbaikan karakterisitik lahan sebesar satu sampai dua tingkat lebih tinggi. Jenis tanaman buah-buahan perlu diprioritaskan karena mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dan nilai ekologis yang tidak kalah dengan jenis tanaman kayu.

Kata Kunci


Kesesuaian lahan aktual, kesesuaian lahan potensial, nilai ekonomi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ai, S. N., & Banyo, Y. (2010). Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Ilmiah Sains, 11(2), 2–8.

Badan Pusat Statistik Lombok Barat. (2012). Pertanian, peternakan dan perkebunan – Kabupaten Lombok Barat.

Diniyati, D., Achmad, B., & Santoso, B. (2013). Analisis finansial agroforestry sengon di Kabupaten Ciamis (studi kasus di Desa Ciomas Kecamatan Panjalu). Penelitian Agroforestry, 1(Agustus), 13–30.

Diniyati, D., & Achmad, B. (2015). Kontribusi pendapatan hasil hutan bukan kayu pada usaha hutan rakyat pola agroforestri di Kabupaten Tasikmalaya. Ilmu Kehutanan, 9(1), 23–31.

FAO. (2015). Soil is a non-renewable resource. Food and Agriculture Organization of the United Nations, 2–3.

Fauzi, R., & Siregar, C. A. (2019). Estimasi harga konservasi karbon pada kegiatan A/R CDM di Hutan Lindung Sekaroh, Lombok Timur (Conservation carbon price estimation of A/R CDM activity using forest economic value approach in Sekaroh Protection Forest, East Lombok). Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 16(1), 1–12.

Handayani, W., & Sudomo, A. (2013). Evaluasi kesesuaian lahan jenis-jenis tanaman hutan rakyat agroforestry di Desa Tenggerraharja, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Seminar Nasional Agroforestry, 2013, 257–264.

Hidayat, M. Y. (2006). Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria ( L) Nielsen) pada beberapa satuan kelas lereng (studi kasus di Kecamatan Cipatat , Kabupaten Bandung , Jawa Barat) (Skripsi Sarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Jayanti, D. S., Goenadi, S., & Hadi, P. (2013). Evaluasi kesesuaian lahan dan optimasi penggunaan lahan untuk pengembangan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) (studi kasus di Kecamatan Batee dan Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie Propinsi Aceh). Agritech, 33(02), 208–218. https://doi.org/10.22146/agritech.9808

Kusuma, C. A., Wicaksono, K. S., & Prasetya, B. (2016). Perbaikan sifat fisik dan kimia tanah lempung berpasir melalui aplikasi bakteri Lactobacillus fermentum. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 3(2), 401–410.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Nomor P.105/MENLHK/SETJEN/KUM.1/1 2/2018 Tentang Tata Cara Pelaksanaan, Kegiatan Pendukung, Pemberian Insetif, serta Pembinaan dan Pengendalian Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 1–145.

Mulyono, D. (2009). Evaluasi kesesuaian lahan dan arahan pemupukan N , P , dan K dalam budidaya tebu untuk pengembangan daerah Kabupaten Tulungagung. Sains dan Teknologi Indonesia, 11(1), 47–53.

Muttaqin, Z., Nurhayati, L., & Rusli, A. R. (2019). Bimbingan teknis aplikasi biochar pada penanaman pola agroforestri di Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(1), 73–77.

Nadeak, N., Qurniati, R., & Hidayat, W. (2013). Analisis finansial pola tanam agroforestri di Desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 1(1), 65–74. https://doi.org/10.23960/jsl1165-74

Nandini, R. (2018). Benefits analysis of agroforestry farming patterned candlenuts, cacao, coffee and banana in Sesaot Community Forest, West Lombok. Faloak, 1(2), 1–12.

Nurida, N. L., Mulyani, A., Widiastuti, F., & Agus, F. (2018). Potensi dan model agroforestry untuk rehabilitasi lahan terdegradasi di Kabupaten Berau, Paser dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Tanah dan Iklim, 42(1), 13–26. https://doi.org/10.2017/jti.v42i1.7800

Pasaribu, P. H. P., Rauf, A., & Slamet, B. (2012). Kajian tingkat bahaya erosi untuk arahan konservasi tanah pada berbagai tipe penggunaan lahan di Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Geografi, 66(1), 37–39.

Patti, P. S., Kaya, E., & Silahooy, C. (2013). Analisis status nitrogen tanah dalam kaitannya dengan serapan N oleh tanaman padi sawah di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Agrologia, 2(1), 51–58.

Prasetyo, A. D., Indriyanto, & Riniarti, M. (2019). Jenis-jenis tanaman di lahan garapan petani KPPH Wana Makmur dalam Tahura Wan Abdul Rachman. EnviroScienteae, 15(1), 95–106.

Ritung, S., Nugroho, K., Mulyani, A., & Suryanti, E. (2011). Petunjuk Teknis.

Saha, S., Monroe, A., & Day, M. R. (2016). Growth, yield, plant quality and nutrition of basil (Ocimum basilicum L.) under soilless agricultural systems. Annals of Agricultural Sciences, 61(2), 181–186. https://doi.org/10.1016/j.aoas.2016.10.001

Setyorini, D. L. (2007). Kajian evaluasi kesesuaian lahan permukiman dengan teknik sistem informasi geografis (SIG). Jurusan Geografi FIS - UNNES, 4(1), 44–54.

Siregar, C. A., & Ridwan, M. (2013). Rehabilitasi lahan di zona ekstrim belajar dari A/R CDM Lombok Timur (A. Suharto (ed.); 1st ed.). RA Visindo.

Soewandita, H. (2008). Studi kesuburan tanah dan analisis kesesuaian lahan untuk komoditas tanaman perkebunan di kabupaten bengkalis. Sains dan Teknologi Indonesia, 2, 128–133.

Solikin, A. (2014). Kesesuaian lahan beberapa jenis tanaman kehutanan untuk pengembangan hutan rakyat di sub DAS Temon Kabupaten Wonogiri (Skripsi Sarjana). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Tufaila, M., Aliyaman, Ginting, S., & Alam, S. (2014). Evaluation of land fitness for crop of coffee, cocoa, and cashew in District North Moramo, South Konawe. Agroteknos, 4(3), 167–173.

Ai, S. N., & Banyo, Y. (2010). Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator kekurangan air pada tanaman. Ilmiah Sains, 11(2), 2–8.

Badan Pusat Statistik Lombok Barat. (2012). Pertanian, peternakan dan perkebunan – Kabupaten Lombok Barat.

Diniyati, D., Achmad, B., & Santoso, B. (2013). Analisis finansial agroforestry sengon di Kabupaten Ciamis (studi kasus di Desa Ciomas Kecamatan Panjalu). Penelitian Agroforestry, 1(Agustus), 13–30.

Diniyati, D., & Achmad, B. (2015). Kontribusi pendapatan hasil hutan bukan kayu pada usaha hutan rakyat pola agroforestri di Kabupaten Tasikmalaya. Ilmu Kehutanan, 9(1), 23–31.

FAO. (2015). Soil is a non-renewable resource. Food and Agriculture Organization of the United Nations, 2–3.

Fauzi, R., & Siregar, C. A. (2019). Estimasi harga konservasi karbon pada kegiatan A/R CDM di Hutan Lindung Sekaroh, Lombok Timur (Conservation carbon price estimation of A/R CDM activity using forest economic value approach in Sekaroh Protection Forest, East Lombok). Jurnal Penelitian Sosial Dan Ekonomi Kehutanan, 16(1), 1–12.

Handayani, W., & Sudomo, A. (2013). Evaluasi kesesuaian lahan jenis-jenis tanaman hutan rakyat agroforestry di Desa Tenggerraharja, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Seminar Nasional Agroforestry, 2013, 257–264.

Hidayat, M. Y. (2006). Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman Sengon (Paraserianthes falcataria ( L) Nielsen) pada beberapa satuan kelas lereng (studi kasus di Kecamatan Cipatat , Kabupaten Bandung , Jawa Barat) (Skripsi Sarjana). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Jayanti, D. S., Goenadi, S., & Hadi, P. (2013). Evaluasi kesesuaian lahan dan optimasi penggunaan lahan untuk pengembangan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) (studi kasus di Kecamatan Batee dan Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie Propinsi Aceh). Agritech, 33(02), 208–218. https://doi.org/10.22146/agritech.9808

Kusuma, C. A., Wicaksono, K. S., & Prasetya, B. (2016). Perbaikan sifat fisik dan kimia tanah lempung berpasir melalui aplikasi bakteri Lactobacillus fermentum. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 3(2), 401–410.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Nomor P.105/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Tata Cara Pelaksanaan, Kegiatan Pendukung, Pemberian Insetif, serta Pembinaan dan Pengendalian Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 1–145.

Mulyono, D. (2009). Evaluasi kesesuaian lahan dan arahan pemupukan N , P , dan K dalam budidaya tebu untuk pengembangan daerah Kabupaten Tulungagung. Sains dan Teknologi Indonesia, 11(1), 47–53.

Muttaqin, Z., Nurhayati, L., & Rusli, A. R. (2019). Bimbingan teknis aplikasi biochar pada penanaman pola agroforestri di Desa Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(1), 73–77.

Nadeak, N., Qurniati, R., & Hidayat, W. (2013). Analisis finansial pola tanam agroforestri di Desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 1(1), 65–74. https://doi.org/10.23960/jsl1165-74

Nandini, R. (2018). Benefits analysis of agroforestry farming patterned candlenuts, cacao, coffee and banana in Sesaot Community Forest, West Lombok. Faloak, 1(2), 1–12.

Nurida, N. L., Mulyani, A., Widiastuti, F., & Agus, F. (2018). Potensi dan model agroforestry untuk rehabilitasi lahan terdegradasi di Kabupaten Berau, Paser dan Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Tanah dan Iklim, 42(1), 13–26. https://doi.org/10.2017/jti.v42i1.7800

Pasaribu, P. H. P., Rauf, A., & Slamet, B. (2012). Kajian tingkat bahaya erosi untuk arahan konservasi tanah pada berbagai tipe penggunaan lahan di Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Geografi, 66(1), 37–39.

Patti, P. S., Kaya, E., & Silahooy, C. (2013). Analisis status nitrogen tanah dalam kaitannya dengan serapan N oleh tanaman padi sawah di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. Agrologia, 2(1), 51–58.

Prasetyo, A. D., Indriyanto, & Riniarti, M. (2019). Jenis-jenis tanaman di lahan garapan petani KPPH Wana Makmur dalam Tahura Wan Abdul Rachman. EnviroScienteae, 15(1), 95–106.

Ritung, S., Nugroho, K., Mulyani, A., & Suryanti, E. (2011). Petunjuk Teknis.

Saha, S., Monroe, A., & Day, M. R. (2016). Growth, yield, plant quality and nutrition of basil (Ocimum basilicum L.) under soilless agricultural systems. Annals of Agricultural Sciences, 61(2), 181–186. https://doi.org/10.1016/j.aoas.2016.10.001

Setyorini, D. L. (2007). Kajian evaluasi kesesuaian lahan permukiman dengan teknik sistem informasi geografis (SIG). Jurusan Geografi FIS - UNNES, 4(1), 44–54.

Siregar, C. A., & Ridwan, M. (2013). Rehabilitasi lahan di zona ekstrim belajar dari A/R CDM Lombok Timur (A. Suharto (ed.); 1st ed.). RA Visindo.

Soewandita, H. (2008). Studi kesuburan tanah dan analisis kesesuaian lahan untuk komoditas tanaman perkebunan di kabupaten bengkalis. Sains dan Teknologi Indonesia, 2, 128–133.

Solikin, A. (2014). Kesesuaian lahan beberapa jenis tanaman kehutanan untuk pengembangan hutan rakyat di sub DAS Temon Kabupaten Wonogiri (Skripsi Sarjana). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Tufaila, M., Aliyaman, Ginting, S., & Alam, S. (2014). Evaluation of land fitness for crop of coffee, cocoa, and cashew in District North Moramo, South Konawe. Agroteknos, 4(3), 167–173.

Tufaila, M., Mpia, L., & Karim, J. (2017). Analisis neraca air lahan terhadap jenis tanah yang berkembang pada daerah karts di Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Agritech, 37(2), 215. https://doi.org/10.22146/agritech.16747

van Wyk, A. S., & Prinsloo, G. (2019). A review of the ethnobotanical uses, pharmacology, toxicology, management and cultivation of selected South African protected multi-purpose tree species. South African Journal of Botany, 124, 258–269. https://doi.org/10.1016/j.sajb.2019.05.012

Wahyudi, I. (2009). Serapan tanaman jagung (Zea mays L.) akibat pemberian pupuk guano dan pupuk hijau lamtoro pada Ultisol Wanga. Agroland, 16(4), 265–272.

Wahyunto, H., Suryani, E., Tafakresnanto, C., Ritung, S., Mulyani, A., Sukarman, … Nursyamsi, D. (2016). Pedoman penilaian kesesuaian lahan untuk komoditas pertanian strategis tingkat semi detail skala 1 : 50.000. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian Bogor. 36p.

Wirosoedarmo, R., Sutanhaji, A. T., Kurniati, E., & Wujayanti, R. (2011). Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman jagung menggunakan metode analisis spasial. Agritech, 31(1), 71–78.




DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2021.18.1.13-27

##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc4.footer##

JURNAL PENELITIAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (JPHKA)

eISSN : 2540-9689, pISSN : 0216-0439 

JPHKA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.