PENGARUH PENYIANGAN DAN PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN PULAI ( Alstonia scholaris R. Br.)

Abdul Hakim Lukman, Agus Sofyan, Imam Muslimin

Sari


Penanaman pulai (Alstonia scholaris R. Br.) pada tanah yang kurang subur (podzolik merah kuning) perlu didukung silvikultur intensif seperti teknik pemeliharaan, antara lain cara penyiangan dan pemberian pupuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penyiangan yang terbaik dan dosis pupuk yang efektif untuk pertumbuhan tanaman yang optimal di lapangan. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan pada umur 12 bulan setelah tanam. Penelitian dirancang dengan pola Split-Split Plot dengan petak utama adalah cara penyiangan dan anak petak adalah dosis (takaran) pupuk kandang (kotoran ayam) serta anak-anak petak adalah dosis pupuk NPK 15:15:15. Petak utama terdiri atas dua bentuk penyiangan, yaitu tebas jalur dan tebas total plus penyemprotan herbisida. Anak petak terdiri dari tiga dosis pupuk kandang, yaitu 0,3 dan 6 kg/lubang tanam. Pemberian pupuk kandang dilakukan sebulan sebelum penanaman dilaksanakan. Sedangkan anak-anak petak terdiri atas tiga dosis pupuk NPK, yaitu 0,25 dan 75 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara penyiangan tebas total plus penyemprotan herbisida secara nyata lebih baik dibanding dengan penyiangan tebas jalur, dengan menghasilkan nilai pertumbuhan tinggi 123,76 cm dan diameter 47,82 mm. Aplikasi dosis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter tanaman pulai umur 12 bulan dengan pola respon berbentuk linier, dimana dosis 6 kg/lubang tanam menghasilkan pertumbuhan tertinggi. Aplikasi pupuk NPK sampai dosis 75 g/tanaman tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman pulai umur 12 bulan.

 


Kata Kunci


Pemupukan; penyiangan; pulai (Alstonia scholaris); tebas

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Asmaliyah, S. Utami dan Yudhistira. 2006. Efikasi Beberapa Jenis Insektisida terhadap Hama Pemakan Daun pada Tanaman Pulai Darat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol 3 (2). pp : 83-91.

Balai Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. 2002. Design Engineering Wanariset Kemampo. Kerjasama Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Palembang.

Balai Perbenihan Tanaman Hutan. 2002. Teknik Pembibitan Pulai (Alstonia scholaris) Leaflet edisi gerhan. Palembang

Daniel, T. W., J. A. Helms dan Baker, F. S. 1987. Prinsip-Prinsip Silvikultur (terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Gintings, A.N., C. A. Siregar dan Pratiwi. 2001. Pedoman Pengelolaan Tanah Podzolik Merah Kuning Untuk Hutan Tanaman. Info Hutan No. 147. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Mindawati, N. dan Y. Heryati. 2006. Pengaruh Frekwensi Pemeliharaan Tanaman Muda terhadap Pertumbuhan Meranti di Lapangan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol 3 (2). pp: 63-71. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Yogyakarta.

Joseph, P.V. 1961. A Note on the Silviculture of: I. Salmalia malabarica; II. Alstonia scholaris; III. Aleurites triloba. Ceylon Forester. CABI Forestry Compendium.

Rudjiman, A. N. Gintings dan A. Martawijaya. 1993. Alstonia scholaris R.Br. Dalam : Soerianegara I, Lemmens RHMJ, eds. Timber Trees : Major Commercial Timbers 1995. Plant Resources of South East Asia. CABI Forestry Compendium.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2012.9.1.1-8

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.