KAJIAN KEBERHASILAN PERTUMBUHAN TANAMAN NYAWAI (Ficus variegata Blume) DI KHDTK CIKAMPEK, JAWA BARAT

Riskan Effendi

Sari



Hutan tanaman menjadi sumber bahan baku utama untuk industri perkayuan dan untuk memenuhi kebutuhan kayu masyarakat. Salah satu jenis pohon alternatif untuk dikembangkan adalah nyawai (Ficus variegata Blume). Kajian penanaman nyawai telah dilakukan di KHDTK Cikampek akhir tahun 2009. Penanaman nyawai dikombinasikan dengan tumpangsari (agroforestry) mentimun dan kacang panjang. Pupuk yang diberikan pada tanaman mentimun adalah pupuk kandang kotoran domba dan pupuk anorganik. Banyaknya pupuk Urea, Phonska,TSP dan Za sebanyak 700 kg untuk seluas 0,25 ha dan pupuk kotoran domba sebanyak tiga ton untuk luasan 0,25 ha. Pada waktu penanaman kacang panjang diberi pupuk NPK sebanyak 300 kg dan pupuk kandang kotoran domba sebanyak satu ton untuk 0,25 ha. Jarak tanam pohon nyawai adalah 6 mx 3 m dengan jumlah tanaman sebanyak 120 pohon dengan luas 0,25 ha. Berdasarkan pengukuran diperoleh hasil persentase tumbuh nyawai umur dua tahun yang tinggi yaitu rata-rata 95%, rata-rata diameter adalah 7, 22 cm, rata-rata tinggi 6,90 m dan rata-rata luas tajuk 12,90 m2. Rata-rata riap diameter umur dua tahun adalah 3,61 cm per tahun dan rata-rata riap tinggi adalah 3,45 m per tahun. Selain jenis tumbuh cepat (fast growing species), pohon nyawai mempunyai kemampuan trubusan yang baik dimana pohon yang patah dapat tumbuh kembali dan jenis ini juga mulai berbuah pada umur dua tahun.


Kata Kunci


Ficus variegata Blume; luas tajuk; persen tumbuh; pertumbuhan diameter; pertumbuhan tinggi

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim. 2003. Pedoman Penilaian Tanaman Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kalimantan Timur. Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. Samarida.

Anonim. 2010. Mengenal KHDTK (Hutan Penelitian) Cikampek. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan. Bogor.

Effendi, R. 2009. Prospek Penanaman Nyawai (Ficus variegata Blume) untuk HTI Kayu Pertukangan. Prosiding MAPEKI XI, Mapeki Puslitbang Pemukiman Bandung.

Effendi, R. 2010. Pertumbuhan Awal Tinggi dan Diameter Tanaman Nyawai (Ficus variegata Blume) di Kalimantan Timur. Prosiding Workshop Sintesa Hasil Penelitian Hutan Tanaman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.

Evans, J. 1986. Plantation Forestry in The Tropics. Clarendon Press Oxford, UK.

Hadiyan, Y. 2010. Evaluasi Pertumbuhan Awal Kebun Benih Semai Uji Keturunan Sengon (Falcataria moluccana Sinonim Paraserianthes falcataria) Umur 4 Bulan Di Cikampek Jawa Barat. Jurnal Hutan Tanaman. Vol.7. No. 2. Pp.85-91. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.

Hardiyanto, E.B. and A. Wicaksono. 2008. Inter rotation Site Management, Stand Growth and Soil Properties in Acacia mangium Plantations in South Sumatera , Indonesia. In Nambiar (ed.) Site Management and Productivity in Tropical Plantation Forests. 2008. Proceedings of Workshops in Piracicaba (Brazil) 22 - 26 November 2004 and Bogor (Indonesia) 6 - 9 November 2006. Center for International Forestry Research (CIFOR). Bogor.

Hardiyanto, E.B., D.Soepriyadi., A.Wicaksono., S.Untung dan M. Nurudin. 2010. Panduan Budidaya Pohon Acacia mangium. PT. Musi Hutan Perhada. Palembang.

Hendromono. dan Komsatun. 2008. Nyawai (Ficus variegata Blume dan F. sycomoroides Miq) Jenis yang Berprospek Baik untuk Dikembangkan di Hutan Tanaman. Mitra Hutan Tanaman. Vol. 3 No. 3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.

Kementerian Kehutanan. 2011. Executive Summary Jumpa Pers Menteri Kehutanan Akhir Tahun 2011. Kementerian Kehutanan Jakarta. Diakses tanggal 10 Januari 2012. Dephut.go.id

Leksono, B. dan T.Setyaji. 2004. Variasi Pertumbuhan Tinggi dan Diameter pada Uji Keturunan Eucalyptus pellita. Sistem Populasi Tunggal. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol. 1. No. 2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.

Leksono, B. 2010. Rencana Penelitian Integratif Pemuliaan Tanaman Hutan. Rencana Penelitian Integratif 2010 - 2014 Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan. Hal. 371 - 419. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Jakarta.

Mindawati, N. dan Y. Heryati. 2006. Pengaruh Frekuensi Pemeliharaan Tanaman Muda terhadap Pertumbuhan Meranti di Lapangan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol.3. No.2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan. Bogor.

Mindawati, N., A.Irawan., I. Mansur. dan O.Rusdiana. 2010. Kajian Pertumbuhan Tegakan Hibrid Eucalyptus urograndis di Sumatera Utara. Jurnal Hutan Tanaman Vol. 7. No. 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.

Mindawati, N. 2011. Kajian Kualitas Tapak Hutan Tanaman Industri Hibrid Eucalyptus urograndis Sebagai Bahan Baku Industri dalam Pengelolaan Hutan Lestari (Studi Kasus di PT Toba Pulp Lestari, Simalungun, Sumatera Utara). Disertasi Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

PT.ITCIKU. 2008. Pengembangan Nyawai (Ficus variegata). Perbenihan, Pembibitan, Penanaman dan Prospek Pengembangan. PT ITCIKU Balikpapan, Kalimantan Timur. Leaflet. (tidak diterbitkan).

Rachman, E. Hasil Analisa Tanah di KHDTK Cikampek. Balai Penelitian Teknologi Agroforestri Ciamis. tidak diterbitkan.

Riyanto, H.D. dan B.P.Pamungkas. 2010. Model Pertumbuhan Tegakan Hutan Tanaman Sengon untuk Pengelolaan Hutan. Tekno Hutan Tanaman. Vol.3. No.3. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan Bogor.

Siregar, S.T.H., Nurwahyudi. and Mulawarman. 2008. Effects of Inter rotation Management on Site Productivity of Acacia mangium in Riau Province, Sumatera, Indonesia. In Nambiar (ed.) Site Management and Productivity in Tropical Plantation Forests. Proceedings of Workshops in Piracicaba (Brazil) 22-26 November 2004 and Bogor (Indonesia) 6-9 November 2006. Center for International Forestry Research (CIFOR). Bogor.

Suharlan, A., K.Sumarna dan J. Sudiono. 1993. Tabel Tegakan Sepuluh Jenis Kayu Industri. Informasi Teknis No. 39/1993. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor.

Sumarni, G., M.Muslich., N. Hadjib., Krisdianto., D. Malik., S. Suprapti., E. Basri., G. Pari., M.I. Iskandar dan R.M. Siagian. 2009. Sifat dan Kegunaan Kayu : 15 Jenis Andalan Setempat Jawa Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.

Vanclay, J.K. 1994. Modelling Forest Growth and Yield. Application to Mixed Tropical Forest. CAB International. Guildfort.




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2012.9.2.95-104

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.