Pengaruh Tinggi Pangkasan lnduk Terhadap Kemampuan Bertunas Tanaman Sukun Pada Kebun Pangkas

Dedi Setiadi, Hamdan A. Adinugraha

Sari


Tanaman sukun merupakan tanaman yang bersifat partenocarphy sehingga tidak dapat menghasilkan biji, maka pembiakan tanaman sukun dilakukan secara vegetatif. Penelitian pengaruh tinggi pangkasan terhadap  produktivitas  stek pucuk  sukun pada kebun pangkas  dilakukan  dengan menggunakan rancangan acak lengkap (CRD) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan di mana masing-masing perlakuan 5 bibit sehinggajumlah bibit seluruhnya 60 bibit. Perlakuan yang digunakan dengan tinggi pangkasan masing-masing, yaitu Tl=   50 cm, T2 = 40 cm, T3 = 30 cm dan T4 = 20 cm. Parameter yang diukur adalah tinggi tunas,  diameter tunas, jumlah tunas, jumlah tunas siap stek dan persen hidup 1   bulan. Perlakuan tinggi menyebabkan respon pertumbuhan panjang dan diameter tunas yang berbeda nyata. Pada respon pertumbuhan jumlah tunas, jumlah tunas siap stek dan persentase hidup tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Tinggi pangkasan 50 cm merupakan perlakuan tinggi pangkasan terbaik terhadap pertumbuhan jumlah tunas dengan menghasilkan tunas sebanyak 29,4  tunas dan jumlah tunas siap stek dengan menghasilkan tunas siap stek sebanyak 22,73 stek.



Kata Kunci


Kebun pangkas; sukun; tinggi pangkasan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


AdmaAdinugraha H, Kartikawati K.N dan Suwandi 2004. Penggunaan Trubusan StekAkarTanaman Sukun Sebagai Bahan Stek Pucuk. Jumal Penelitian Rutan Tanaman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Rutan Yogyakarta. Vol. 1 No. 1, April

hal 21.

Danoe Sastro, H., 1979. Zat Pengatur Tumbuhan dalam Pertanian. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM.

Dwidjo Seputro, A 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia, Jakarta.

Hartman and Kester. 1978. Propagation Principles and Practice Hall oflndia, New Dehli.

Kantarli, M. 1993. Vegetative propagation on dipterocarps by cutting in ASEAN region. Review Paper No. l. ASEAN-CANADA Forest Tree Seed Centre Project. Muak-Lek, Saraburi, Thailand. P-58.

Leppe, D. & W.T.M. Smits. 1990. Metode Pembuatan dan Pemeliharaan Kebun Pangkas Depterocarpaceae. Asosiasi Panel Kayu Indonesia. Jakarta. 49 p.

Longman, K. A, 1993. Rooting cuttings of tropical trees. Tropical trees: propagation and planting manual. Volume 1. Conmonwealth Science Conncil. London.

Oches, JJ,. M. J. Solve, M. J. Dijkman and C. Wehcburg, 1961. Tropical Agriculture. The Machillan Company, New York.

SBRLKT Opak Progo-Yogyakarta, 1990. Program Pengembangan Rutan Rakyat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan. Departemen Kehutanan.

Schmidt, F. A. and J. H. A. Ferguson. 1951. Rainfalls Types Based on Wet and Dry Period Ratio for Indonesia and Western New Guinea Verth. 42. Jawatan Meteorologi dan Geofisika Jakarta

Sitompul, S. M. & B. Guritno. ( 1987). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Fak. Pertanian Univ. Brawijaya. Gajah Mada University Press.

Steel, R.G.D., and J.H. Torrie. 1960. Principle and Procedures of Statisticts. Mc Grow Hill Book Company, Inc. New York.

Zobel, B. J. and Talbert, J. T. 1984. Applied forest tree improvement. John Wiley and Sons. New York. 505p




DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2005.2.3.109-116

##submission.copyrightStatement##

JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN INDEXED BY:

More...

Copyright of Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (JPHT)

eISSN : 2442-8930 pISSN : 1829-6327

JPHT is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.